Sebagain dari dongeng dongeng Indonesia adalah kumpulan fabel dengan pesan moral yang sangat baik. Salah satu dongeng fabel yang merupakan cerita rakyat Indonesia adalah kisah ikan mas yang tidak bersyukur. Apa pesan moral yang terkandung dalam fabel anak ini? Yuk kita ikuti kisahnya sampai selesai.
Dongeng Dongeng Indonesia : Fabel Ikan Mas Tidak Bersyukur
Di sebuah sungai yang terpencil dengan air yang jernih dan mengalir tenang, hiduplah dua ekor ikan yang bersahabat. Mereka adalah ikan mas dan ikan mujair. Hanya mereka berdua yang tinggal di sungai itu, dan karena itu persahabatan mereka begitu erat. Ikan mas dan mujair sering menghabiskan waktu bersama-sama, dan saling menolong bila salah satunya sedang mengalami kesulitan.
Suatu hari, ikan mas dan ikan mujair sedang bersantai, menikmati siang yang cerah. Tiba-tiba datanglah burung merpati yang mendarat di tepi sungai, lalu minum. Ikan mas mengamati burung merpati. Setelah puas minum, merpati tersebut terbang kembali, mengarungi angkasa yang begitu luas.
“Betapa beruntungnya burung merpati itu,” ujar ikan mas. “Ia bisa terbang sehingga bisa menikmati keindahan dunia dari atas sana.”
“Ya, kau benar,” sahut ikan mujair. “Namun, kita juga beruntung, sebab kita bisa berenang.”
Ikan mas menggeleng-geleng. “Burung merpati jauh lebih beruntung. Ia bebas terbang ke sana kemari, tidak seperti kita yang hanya bisa menghabiskan hari di sungai ini,” keluh ikan mas.
“Sudahlah kawan, lebih baik kita bersyukur karena tinggal di sungai yang bersih dan nyaman,” nasihat ikan mujair, bijak. Ia memang ikan yang bersyukur sehingga hidupnya selalu bahagia. “Makanan di sini juga cukup melimpah sehingga kita tidak pernah kekurangan makanan. Masih banyak ikan lain yang tidak seberuntung kita.”
“Ah, pokoknya aku mau melompat ke daratan! Aku ingin terbang seperti burung! Aku pasti bisa!” seru ikan mas, penuh semangat.
Ikan mujair panik . “Jangan… jangan! Nanti kau tidak bisa bernapas jika keluar dari sungai ini!”
Sayang, ikan mas tidak memedulikan perkataan ikan mujair. Ia mencoba melompat ke daratan tanpa bisa dicegah.
“Cpyuk… cpyuk… cpyuk….” begitu suara air yang muncul saat ikan mas mencoba melompat dari dalam sungai. Meskipun sudah mencoba berkali-kali, namun ikan masih tidak kunjung berhasil melompat ke daratan.
“Sudah ikan mas! Berhentilah melompat! Kau bisa mati!” ikan mujair mencoba mencegah. Namun, ikan mas tidak memedulikan perkataan sahabat baiknya itu.
Ikan mas berhenti sejenak, lalu mengumpulkan sisa-sisa tenaga. Ia mengambil ancang-ancang, lalu mengambil satu lompatan dengan sekuat tenaga, sepenuh-penuhnya. Tak disangka, ia berhasil melakukannya. Ia berhasil melompat ke daratan!
Setelah itu ikan mas mencoba untuk terbang. Ia berusaha melompat dan mengepakkan kedua sirip kecilnya. Tapi apa yang terjadi?
Olala… benar apa kata ikan mujair, ikan mas kesulitan bernapas!
Ikan mas panik. Begitu pula dengan ikan mujair. Ia melihat sahabatnya itu menggelepar- gelepar di tepi sungai. “Cepat kembali ke sungai, kawan!” teriak ikan mujair.
Ikan mas mencoba mengikuti ucapan ikan mujair. Namun, ikan mas kesulitan menggerakkan tubuhnya ke arah sungai. Ia tidak bisa bergerak sebebas saat berada di dalam air. Lagi pula, ia juga kesulitan bernapas.
Seekor burung elang yang sedang terbang melihat sesuatu yang mengkilat di tepi sungai. Ia memperhatikannya dengan saksama, dan tahulah ia bahwa sesuatu yang mengilat itu adalah seekor ikan mas. Tanpa membuang waktu lagi, ia pun segera menukik, hendak menangkap ikan itu dan menjadikannya santapan slang.
Ikan mujair melihat elang dari ujung cakrawala sana menukik ke arah tepi sungai. “Bahaya!” pekiknya. Ia tahu bahwa elang itu hendak menyasar sahabatnya, ikan mas yang nyaris tidak berdaya.
“Ikan mas, cepat kembali ke sungai! Kerahkan semua tenagamu! Ada elang yang mengincarmu!” jerit ikan mujair, memperingatkan sahabatnya.
Ikan mas mati-matian melompat ke arah sungai. Ia sudah hampir menjangkaunya, tapi tenaganya sudah hampir habis. Sementara itu, elang sudah semakin dekat. Burung itu sudah siap dengan cakarnya yang tajam dan kuat.
Ikan mas berhenti sejenak. Ia mengumpulkan sisa-sisa tenaga. Sejurus kemudian, ia pun melompat dengan sekuat tenaga, dengan sepenuh tekad.
“Haaap!” “Byuuuuur!”
Ikan mas berhasil kembali ke sungai. Ikan mujair langsung menyambut dan memeluknya dengan gembira. “Syukurlah, kau selamat!” seru ikan mujair.
Ikan mas cuma bisa tersenyum lemah. Ia masih terguncang dengan kejadian yang baru saja dialaminya. Dalam hati, ia menyesal karena telah bersikap iri terhadap burung merpati. Kini sadarlah ia bahwa setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak perlu iri apalagi dengki.
Pesan moral dari Fabel Dongeng Dongeng Indonesia : Ikan Mas adalah
Kata pepatah, rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri. Maksudnya adalah apa yang dimiliki oleh orang lain tampak lebih menarik daripada apa yang kita punya. Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga tidak perlu saling iri.
Baca kumpulan dongeng anak indonesia terpopuler seperti cerita dongeng binatang