Kali ini kami akan berbagi dua cerita anak pendek untuk adik-adik semua. Keduanya merupakan dongeng fabel yang berasal dari Negara lain. Kakak yakin kalian semua akan suka dengan dua dongeng anak ini. Baca sampai selesai yah.
Cerita Anak Pendek : Ayam Tua Dan Musang
Pada masa silam, hiduplah seekor ayam tua yang tidak pernah memiliki anak. Dia ingin sekali bisa menetaskan telur.
Gara-gara masalah itu, ayam tua tersebut sering merasa sedih.
Sementara itu, tidak begitu jauh dari tempat tinggal si ayam tua, tinggallah seekor musang yang suka keheningan. Tangis ayam tua selalu membangunkannya dari tidur. Dia menjadi kasihan kepada si ayam tua.
Suatu malam, Musang datang menghampiri ayam.”Kenapa kau begitu sedih?” tanyanya.
“Kenapa kau malam-malam ke sini?” kata AyamTua.” Apakah aku telah membuatmu terbangun?”
“Iya, kurang lebih seperti itu,”jawab Musang.
Pembicaraan malam itu ternyata berlanjut pada malam-malam berikutnya. Musang dan Ayam Tua semakin akrab saja. Musang ingin membantu si ayam agar bisa mempunyai anak.
Setelah cukup lama, Musang akhirnya dapat membantu si ayam tua untuk memiliki anak. Musang menemukan satu telur ayam yang ditinggal induknya. Ia memberikan telur itu kepada ayam tua untuk dierami. Ayam tua sangat bahagia karena telah mendapatkan apa yang dia mau.
Pada suatu hari, Musang harus pergi ke suatu tempat yang jauh. Padahal, dia punya kebun yang harus dijaga. Oieh karena itu, Musang meminta agar ayam dan anaknya mau menjaga kebunnya yang berisi banyak buah-buahan.
“Tolong jaga kebunku. Jika kau ingin memakan buah-buah di situ bernama anakmu, silakan. Asalkan saat aku kembali, masih ada sisa untukku,” pesan Musang sebelum pergi.
Olala! Sayangnya si Ayam tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia justru memakan dan membagi-bagikan hasil kebun Musang kepada ayam-ayam lain.
“Kau sudah melanggar janjimu untuk menjaga kebun ini sampai aku kembali,” ucap Musang, geram.
“Aku menjaganya,” jawab Ayam. “Tapi, kupikir kau pergi sudah terlalu lama, dan mungkin saja tidak akan kembali.”
Musang sangat marah dengan jawaban Ayam dan sikapnya yang sama sekali tidak menunjukkan penyesalan. Musang pun langsung menerkam si Ayam. Para anak ayam yang menyaksikan kemarahan Musang pun langsung lari terbirit-birit.
“Silakan kalau kau mau pergi, anak ayam! Tapi sampai kapan pun aku akan terus mencarimu dan anak keturunanmu yang sangat tidak bertanggung jawab.” teriak Musang. Sejak saat itu, musang bermusuhan dengan ayam. Setiap kali musang melihat ayam, pasti musang akan langsung menerkamnya.
Pesan moral dari Dongeng Cerita Anak : Ayam Tua Dan Musang adalah ketika orang lain sudah mau mempercayai kita, maka sudah kewajiban kita untuk menjaga kepercayaan itu agar tetap utuh.
Cerita Dongeng Pendek : Katak dalam Sumur Tua
Di dalam sebuah sumur tua, yang tidak lagi digunakan oleh orang-orang, tinggallah seekor katak bernama Tako. Tako tidak pernah sekalipun beranjak dari dasar sumur. Pengetahuannya tentang dunia luar sangat sedikit, dan bahkan ia tidak mau tahu. Karena menurutnya, dunia adalah sumur tua. Sumur tua adalah satu-satunya dunianya.
Suatu hari, seekor angsa lewat dan menengok ke dasar sumur. Tidak sengaja ia melihat Tako Katak.
“Hai, sedang apa kau di dasar sana? Apa kau terjatuh ke dalam sumur? Mau aku bantu mengeluarkanmu?”tanya Angsa.
“Apa maksudmu? Aku tinggal di sini sejak lama. Tidak perlu repot-repot mengeluarkanku, karena aku tidak pernah memimpikannya,” ucap Tako Katak.
“Ooh… jadi kau tinggal di dalam sana. Wah, sayang sekali. Kau jadi tidak bisa melihat dunia yang lebih jauh lagi,” ucap Angsa sambil melangkah pergi.
Keesokan harinya, Angsa kembali datang ke sumur tua. “Apa kau benar-benar ingin menghabiskan waktu sendirian di sumur itu?
Keluarlah barang sebentar,” bujuk Angsa kepada Tako Katak.
“Tidak mau.” jawab Tako Katak
Angsa kembali lagi keesokan harinya untuk membujuk Tako Katak keluar dari sumur tua. Rupanya kali ini berhasil. Dengan susah payah Angsa membantu Tako Katak keluar dari sumur tua yang cukup dalam.
“Indah sekali pemandangan di luar sini.” ucap Tako Katak. Matanya yang besar semakin membulat melihat ke sekeliling. Ia sangat menikmati perjalanan bersama Angsa, apalagi saat melewati sungai yang airnya cukup deras.
“Senang, kan? Aku bilang juga apa! Dunia itu sangat indah dan luas,” ucap Angsa, tersenyum puas.
“Iya, kau benar! lni pertama kalinya aku berada di luar,” sahutTako Katak.
“Haduh, sepertinya kau tidak ingin kembali ke sumur tua lagi setelah ini,” seloroh Angsa.
Tako Katak hanya tersenyum. Mungkin memang Angsa benar kali ini.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Pendek : Katak dalam Sumur Tua adalah Jangan melihat dunia dari satu sudut pandang saja. Karena mungkin kau telah terlambat jauh dibandingkan yang lain untuk memahami keindahan dunia ini.