Kisah mengenai raja burung parkit akan menjadi fabel dongeng anak singkat yang kakak ceritakan dilamam hari ini. Kakak berharap dongeng fabel yang satu ini dapat menghibur adik-adik semua. Selamat membaca.
Fabel Dongeng Anak Singkat : Nasib Sang Raja Burung Parkit
Suatu hari, Burung-burung Parkit terbang bersama untuk mencari makanan. Mereka menuju hutan. Namun, ditengah perjalanan. Mereka menghentikan perjalanannya, mereka melihat biji-bijian yang sangat banyak tertera di atas tanah. Tidak menungu waktu lama, tubuh mungil mereka melesat degan sangat cepat menuju hamparan makanan lezat tersebut.
Pada saat kaki-kaki mungil menyentuh tanah. Tiba-tiba, sebuah jaring besar menyergap mereka. Burung-burung Parkit pun sangat panik dan ketakutan. Tubuh mungil mereka berusaha meloloskan diri. Namun, jaring yang menyergap mereka secara tiba-tiba tersebut sangat kuat.
‘’ Aku sama sekali tidak dapat bernafas. Jaring ini membuatku sangat kesakitan.’’ Ujar salah satu Burung Parkit menangis.
‘’ Tolong.. tollloooong!’’ teriak Burung-burung Parkit.
‘’ Wahai sahabatku, kalian membuang tenaga secara sia-sia. Tidak ada yang dapat menolong kita ditempat seperni ini. Saat ini yang kita semua butuhkan adalah sebuah siasat untuk meloloskan diri bersama-sama.’’ Kata Burung Parkit yang lain.
Raja Burung Parkit pun ikut terjebak dalam jaring tersebut. ia pun sangat panik mendengar keluhan dari rakyatnya. Namun, ia berusaha untuk menenangkan seluruh rakyatnya.
‘’ Kalian tidak perlu panik. Kita semua sudah masuk dalam perangkap pemburu. Sebentar lagi para pemburu itu akan datang. Mereka akan memilih Burung-burung yang bagus dan masih hidup. maka dari itu, kita semua harus berpura-pura mati. Burung yang mati akan mereka buang. Pada saat mereka memilih, pada saat itulah aku akan memberikan aba-aba dan kita terbang bersama-sama.’’ Ujar Raja Burung Parkit.
Setiap Burung mempunyai kelebihan, yaitu menahan nafasnya dan berpura-pura mati dalam waktu yang cukup lama. Ini dilakukan untuk mengelabui musuh mereka. Dalam waktu singkat tubuh mungil Burung-burung tersebut berjatuhan ke tanah. Berubah menjadi kaku, seakan-akan mereka semua benar-benar mati.
‘’ Ada apa dengan Burung-burung ini? Mereka semua mati dalam dalam perangkap ini. Burung-burung yang sudah mati, tidak mungkin laku jika kita jual.’’ Keluh salah satu pemburu.
Namun, pada saat salah satu pemburu memperhatikan Raja Burung Parkit. Ia sangat tertarik dengan keindahan yang dimiliki Raja Parkit. Ia pun meletakkan sang Raja dalam sebuah sangkar burung yang berbeda dengan rakyatnya untuk di awaetkan. Sang raja pun merasa sudah di letakkan di luar jaring bersama rakyatnya. Ia pun langsung memberikan aba-aba untuk segera terbang melarikan diri. Burung-burung Parkit yang terlihat kaku tersebut dengan sigap langsung terbang menuju awan. Namun, sang raja lupa. Bahwa dirinya masih terjebak dalam sebuah sangkar. Ia tertinggal seorang diri dalam sangkar tersebut.
Para pemburu sangat terkejut melihat kejadian tersbut. Namun, para pemburu sangat senang. Karena, Burung yang mereka kagumi keindahannya masih hidup. para pemburu tidak mempedulikan ratusan Burung yang sudah berhasil meloloskan diri. Tanpa membuang-buang waktu, raja Burung Parkit diletakkan disebuah sangkar yang sangat indah dan di bawa kepasar untuk di jual.
Sepanjang hari, raja Parkit bernyanyi dengan sangat merdu. Ia bernyanyi untuk menghibur dirinya sendiri yang berada jauh dari rakyatnya. Semua orang mendengarnya bernyanyi sangat senang dan kagum dengan keindahan suaranya. Sang pemburu pun memasang harga yang sangat mahal. Keindahan suara raja Burung Parkit terdengar oleh sang Raja. Ia pun langsung jatuh cinta dengan suaranya. Namun, bukan hanya jatuh cinta dengan suaranya tapi dengan keindahan bulu-bulu yang dimiliki Raja Burung Parkit.
Harga yang ditawarkan pemburu sangat tinggi. Namun, sang Raja tetap membelinya dengan senang hati. Raja Burung Parkit pun di bawa kedalam istana dan di simpan dalam sangkar yang terbuat dari emas. meskipun diberi tempat tinggal yang sangat indah dan makanan yang enak. Namun, ia tetap merindukan rumah dan rakyatnya.
Hari ke hari, ia bernyanyi dengan nyanyian yang sedih. Tiba-tiba, Raja Parkit jatuh sakit dan kehilangan semangat hidupnya. Tubuhnya pun berubah menjadi lemah dan tidak bernyanyi lagi. Melihat Burung kesayangannya jatuh sakit tak berdaya membuat sang Raja menjadi sedih.
Suatu hari, Raja melihat Burung Parkit diam tidak bergerak dan tubuhnya sangat kaku dalam sangkar indahnya. Dengan perasaan sedih, sang Raja mengeluaran Burung Parkit dari sangkar untuk dikuburkan. Pada saat tubuhnya dikeluarkan dalam sangkar. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melarikan diri. Meskipun dengan tubuh yang sangat lemah. Namun, ia tetap terbang tinggi untuk kembali ke hutan dan langsung menemui rakyatnya.
Sesampainya di hutan. Ia sangat disambut oleh seluruh rakyat Burung Pakit. Mereka sangat senang karena sang Raja sudah kembali dengan selamat.
Hikmah yang dapat diambil dari Fabel Dongeng Anak Singkat : Sang Raja Burung Parkit adalah jangan mudah panik saat dihadapkan pada suatu masalah. Berpikirlah dengan tenang pasti segala sesuatu ada solusinya.