Fabel Dunia – Cerita Rakyat Dongeng Pendidikan Terbaru

Hampir semua cerita rakyat dan fabel yang ada di blog ini bisa dikategorikan sebagai dongeng pendidikan. Hal ini karena setiap cerita di blog ini mengajarkan hal yang baik serta mengandung pesan moral berupa hikmah didalamnya. Dua fabel anak yang akan kami ceritakan saat ini juga mengandung amanat moral yang sangat baik. Yuk kita baca sampai selesai.

Kisah Dongeng Pendidikan : Burung Beo Suka Meniru

Bigo Beo akan mendatangi sebuah perayaan Kakapo di Selandia baru, Hal ini sudah sangat ditunggu-tunggu olehnya sejak lama. Tapi, dia tidak tahu bagaimana cara menghormati binatang-binatang di sana. Padahal, acara ini sangat besar, dan akan dihadiri oleh banyak sekali tamu. Bigo Beo takut dia akan berbuat bodoh dan mempermalukan dirinya sendiri.

Sewaktu sampai di Selandia Baru, Bigo Beo mencoba bertanya kepada semua yang ada di sana. Dia bertanya akan jalannya pesta akan seperti apa. Semua yang ditanya mengatakan bahwa mereka hanya harus melakukan apa yang diperintahkan oleh pelayan Kakapo yang bertugas membawakan acara.

“Oho! Rupanya aku hanya perlu menirukan apa pun yang pelayan lakukan,” ucap Bigo Beo.

Bigo Beo benar-benar menirukan semua yang dilakukan oleh pelayan. Mulai dari cara dia berjalan hingga cara memberi hormat kepada tamu lain. Ia juga menirukan setiap perkataan pelayan. Semua tamu tidak terlalu memperhatikan Bigo Beo. Hingga suatu saat, Kakapo melihat Bigo Beo sedang menirukan omongan pelayan. Kakapo kaget, lalu segera mernanggil Bigo Beo.

“Kau sedang apa di sana?” tanya Kakapo. “Kenapa menirukan pelayan?”

Kisah Dongeng Pendidikan : Burung Beo Suka Meniru
Kisah Dongeng Pendidikan : Burung Beo Suka Meniru

“Loh, bukankah itu cara menghormati tamu-tamu lain? Tadi ada yang bilang kepadaku bahwa aku harus melakukan hal yang diucapkan oleh pelayanmu. Jadi sama raja aku menirukannya, bukan?” Bigo Beo balik bertanya.

Kakapo tertawa terbahak-bahak.”Kau salah sangka, Bigo! Maksudnya nanti di tengah acara akan ada pembawa acara yang mengatur jalannya acara ini. Tetapi bukan berarti kau harus menirukannya. Lagi pula cara tamu-tamu di sini menghormati tamu lain hampir sama dengan di tempatmu.”

Pipi Bigo Beo memerah. Rupanya maksudnya bukan menirukan pelayan. Tetapi tak apa. Bigo Beo suka meniru hewan lain. Meskipun ternyata dia akhirnya mempermalukan dirinya sendiri seperti yang ditakutinya di awal tadi.

Pesan moral dari fabel Dongeng Pendidikan : Burung Beo Suka Meniru adalah meniru perbuatan orang lain tanpa tahu maksudnya berarti membodohi diri sendiri. Jangan menjadi seperti beo yang suka meniru orang lain.

Cerita Anak Pendidikan : Kakek Katak Bercerita

Di sebuah rawa, hiduplah seekor katak tua. Dia tinggal di sebuah kayu lapuk di tepi rawa. Semua yang tinggal di sana memanggilnya kakek katak. Setiap sore, Kakek Katak mengumpulkan katak-katak muda untuk berbagi cerita. Kakek Katak bercerita tentang kehebatannya bertualang dan mengalahkan hewan-hewan buas.

“Eh, apakah kalian pernah mengalahkan ular ladang?” tanya Kakek.

“Apa, mengalahkan ular? Itu mustahil! Malahan para ular yang memakan katak!” cetus katak muda.

“Hahaha… itu karena kalian tidak berani melawan dan mudah ditakut-takuti,” ucap Kakek Katak, sombong.” Asal kalian tahu, anak-anak. Sudah banyak sekali ular-ular yang mati”

Cerita Anak Pendidikan : Kakek Katak Bercerita
Cerita Anak Pendidikan : Kakek Katak Bercerita

Para katak muda berdecak kagum. Puji mereka,” Wah hebat sekali! Kau sangat hebat, Kakek Katak!”

Cerita Kakek Katak tentang ular tidak berhenti. Kakek Katak kian menyombongkan diri. Katak-katak kecil bertambah kagum. Para katak tidak menyadari bahwa seekor ular tengah mengintai mereka dari balik semak-semak. Ular itu mendesis dan melotot ke arah para katak.

Begitu tahu ada ular yang mendekat, katak-katak muda cepat kabur dan bersembunyi. Sementara itu, Kakek Katak hanya terdiam ketakutan. Kakinya yang telah ringkih tidak dapat melompat jauh. Ular menghampirinya.”Kau katak yang dapat mengalahkan ular, kan?” tanyanya dengan geram.

“Ya… ya! Du…dulu aku bisa melakukannya,” sahut Kakek Katak, tergeragap.

“Lalu bagaimana sekarang? Apa kakimu tidak cukup kuat untuk menerjangku?” tanya ular itu, menyeringai Katak tidak menjawab.

“Sekarang lawanlah ular seperti yang sering kau ceritakan. Apakah aku termasuk ular yang bisa kau kalahkan?” Ular menatap tajam Kakek Katak.

Kakek Katak semakin ketakutan. Ia cepat-cepat kabur dari hadapan ular. Ular langsung mengejar Kakek Katak. Tapi, Kakek Katak dapat bersembunyi di lumpur rawa, dan ular tak dapat menemukannya. Sejak saat itu, katak-katak tidak pernah lagi mendengar tentang kakek katak yang suka bercerita.

Hikmah yang dapat diambil dari Kisah Anak Pendidikan : Kakek Katak Bercerita adalah jangan seperti Kakek Katak, yakni sombong dan suka berbohong. Cepat atau lambat, kebohongan pasti akan terungkap dan mempermalukan orang yang melakukannya.

Temukan cerita rakyat terbaik lainnya pada artikel kami berikut ini cerita dongeng anak