Dua Contoh Dongeng Pendek dari India – Cerita Fabel

Kali ini kami akan bercerita dua contoh dongeng pendek dari india. Keduanya merupakan cerita fable yang memiliki pesan moral yang sangat baik untuk diceritakan pada anak. Semoga pengunjung semua menyukai cerita hewan ini. Selamat membaca.

Contoh Dongeng Pendek : Kadal Hijau Dan Kadal Hitam (India)

Di sebuah hutan ada dua ekor kadal yang hidup berdampingan. Meskipun begitu, mereka jarang menyapa. Mereka adalah Kadal Hijau dan Kadal Hitam. Kadal Hijau memiliki suara yang sangat merdu, sedangkan Kadal Hitam bersuara jelek.

Meskipun memiliki suara yang merdu, tetapi hal itu tak membuat Kadal Hijau menjadi sombong. Sebenarnya Kadal Hijau sudah pernah menyapa Kadal Hitam, tapi Kadal Hitam hanya diam. Kadal Hijau pikir, Kadal Hitam tak mau berteman dengannya. Padahal, sebenarnya Kadal Hitam sangat ingin memiliki teman. Ia hanya malu karena suaranya sangat jelek.

Hari ini seperti biasanya Kadal Hijau menyanyi dengan sangat merdu. Hal itu membuat sekawanan kadal datang ke rumahnya. Mereka ingin menikmati suara Kadal Hijau dari dekat. Adapun Kadal Hitam cukup sering menikmati suara Kadal Hijau, meskipun hanya dari rumahnya.Tentu saja, karena mereka bertetangga.

Semua kadal bertepuk tangan usai Kadal Hijau menyanyikan sebuah lagu. Kadal Hitam merasa sedih, kenapa tak ada yang mau berteman dengannya. Ia ingin sekali memiliki banyak teman seperti Kadal Hijau. Dengan murung, Kadal Hitam pergi ke sebuah bukit. Ia ingin mengusir rasa bosan yang menghinggapinya.

Di bukit tersebut, Kadal Hitam membuat sebuah seruling. Seruling itu hendak ia mainkan untuk mengusir rasa sepinya. Rasa sepi karena tak memiliki teman. Sementara di rumah Kadal Hijau, sang tuan rumah kembali menyanyikan sebuah lagu dengan merdu. Para penonton pun bertepuk tangan.

Kadal Hitam mulai meniup serulingnya. Rupanya alunan seruling yang ia mainkan sangat indah. Kadal-kadal yang mendengarnya jadi penasaran.

“Suara apa itu? Betapa merdunya… aku akan ke sana untuk melihatnya. Tunggulah sebentar,” ucap salah satu kadal yang saat itu sedang berada di rumah Kadal Hijau.

Tetapi lama menunggu, kadal itu tak kunjung kembali. Kemudian kadal lain pun ikut menyusul. Lagi-lagi kadal yang pergi untuk mencari sumber suara seruling nan merdu itu juga tak kembali. Akhirnya semua kadal pun pergi ke sana. Kadal Hijau juga turut serta.

Mereka sungguh tak percaya. Kadal Hitam sedang memainkan seruling dengan begitu merdunya. Saat membuka mata, Kadal Hitam kaget. Rupanya sudah banyak kadal yang berada di depannya.

“Suara serulingmu sangat indah. Maukah kau memainkannya lagi untuk kami?”  ucap salah satu kadal.

Kadal Hitam sungguh senang mendengarnya. Ia pun mengangguk dan kembali memainkan serulingnya. Sejak saat itu, Kadal Hitam jadi memiliki banyak teman.

Pesan moral dari Contoh Dongeng Pendek : Kadal Hijau Dan Kadal Hitam adalah galilah bakat yang ada pada dirimu. Jangan fokus dengan kekuranganmu.

Dongeng Anak Pendek : Burung Kiwi Bukan Buah Kiwi

Burung Kiwi baru pindah beberapa minggu lalu.Tetapi, ia sudah menjadi bahan pembicaraan warga hutan. Itu karena namanya sama dengan nama buah. Awalnya semua binatang ingin bertemu dengan burung kiwi. Mereka penasaran dengan bentuk burung yang namanya sama dengan nama buah. Apakah bentuknya sama dengan buah kiwi?

“Kenapa namamu kiwi? Apa karena kau menyukai buah kiwi?” tanya Burung Murai, penasaran.

“Entahlah kenapa aku diberi nama itu,” jawab Burung Kiwi tersenyum ramah

Awalnya Burung Kiwi senang karena banyak binatang yang memperhatikannya sehingga dia tidak merasa sendirian. Tapi lama-kelamaan rasa penasaran mereka berubah menjadi ledekan. Burung Kiwi mulai dijadikan bahan lelucon. Semuanya tertawa terbahak-bahak ketika Burung Kiwi datang. Burung Kiwi merasa sangat tidak nyaman. Tapi, tidak ada satu pun binatang yang memedulikan perasaannya.

Hingga suatu ketika, dalam beberapa hari Burung Kiwi tidak pernah terlihat keluar rumah. Banyak binatang yang mencoba mengetuk-ngetuk pintu rumahnya, tapi tidak berhasil. Tidak ada tanda-tanda Burung Kiwi mau membuka pintu.

“Apa dia sakit hati karena kita menertawakannya?” tanya Trenggiling.

“Kalau benar begitu, kita harus meminta maaf kepada Burung Kiwi. Sepertinya sikap kita kepadanya memang sudah keterlaluan,” ucap Burung Camar.

Karena berkali-kali mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban, para binatang mulai khawatir. Akhirnya mereka memutuskan untuk mendobrak pintu rumah Burung Kiwi. Trenggiling yang bertugas mendobrak pintu. Rupanya Burung Kiwi sedang sakit. Dia tidak bisa turun dari tempat tidurnya, apalagi membuka pintu.

“Maafkan kami, Burung Kiwi. Apakah kau sakit karena perlakuan kami begitu keterlaluan?” tanya Burung Camar.

“Oh, tentu saja tidak. Aku memang agak kesal, tapi bukan itu yang membuatku sakit. Aku sakit karena hujan-hujanan. Tapi terima kasih karena kalian sudah sangat memperhatikanku,” jawab Burung Kiwi.

Olala… rupanya hanya salah paham.

Pesan moral dari Dongeng Anak Pendek : Burung Kiwi Bukan Buah Kiwi sebuah lelucon seharusnya dapat dinikmati oleh kedua belah pihak, bukannya mempermalukan salah satunya.