Cerpen cerita rakyat pendek yang kami dongengkan hari ini adalah dua fabel terbaik dengan pesan moral. Dua cerita rakyat singkat ini sangat cocok diceritakan saat si kecil akan tidur. Banyak sekali Macam Macam Cerita Rakyat dan Contoh Dongeng Dunia yang pernah kami posting dan wajib diceritakan. Yuk kita biasakan membacakan dongeng untuk putra putri kita.
Cerpen Cerita Rakyat Pendek : Hyena Yang Suka Mengadu Domba
Pada beberapa hari ini, hutan tampak lengang karena Singa, si raja hutan, tengah sakit. Ia hanya bisa berbaring lemah di rumahnya. Tabib-tabib dari hutan lain sudah didatangkan, tapi tak ada satu pun yang bisa menyembuhkannya.
Hari ini, seluruh penghuni hutan datang menjenguk Singa. Mereka membawa berbagai macam makanan untuk sang raja. Namun, ada satu penghuni hutan yang tak terlihat, yaitu Serigala.
“Ke mana Serigala? Mengapa ia tidak terlihat?” tanya Singa, ketika ia sadar tak ada Serigala di antara penghuni hutan yang menjenguknya.
“Serigala sedang berpesta di rumah. Ia sangat senang melihat tuan sakit. Sebenarnya, sudah sejak lama Serigala ingin menjadi raja hutan,” kata Hyena.
Ia sengaja menjelek-jelekkan Serigala karena ia memang tidak menyukai Serigala.
Mendengar ucapan Hyena, Singa menjadi naik darah. Ia sangat ingin menemui Serigala, dan memberikan hukuman kepadanya. Hyena sangat senang, karena Singa terhasut oleh omongannya.
“Panggil Serigala untuk menghadapku! Aku ingin memberi pelajaran kepadanya!” perintah Singa. Hyena pun bergegas pergi menuju rumah Serigala.
Sementara itu, Serigala sedang sibuk di rumahnya. Tiba-tiba, Hyena datang. Tentu kedatangan Hyena membuat Serigala curiga.
“Tak biasanya Hyena datang ke sini. Bukankah dia sangat membenciku?” pikir Serigala.
Tanpa berbasa-basi, Hyena langsung mengatakan bahwa Singa ingin bertemu dengan Serigala. Dengan ditemani Hyena, Serigala pun datang ke rumah Singa.
Selama perjalanan, Hyena tampak sangat senang. Ia sudah membayangkan Serigala akan mati di tangan Singa.
“Ada apa, tuanku? Mengapa engkau ingin bertemu dengan hamba?” tanya Serigala ketika mereka sampai di hadapan Singa.
“Kata Hyena, kamu senang melihatku sakit. Mengapa kamu setega itu padaku?” hardik Singa.
Tebakan Serigala benar. Rupanya, ada niat jahat di balik kedatangan Hyena ke rumahnya.
“Itu tidak benar, tuanku. Justru, hamba tengah sibuk mencari obat untuk tuanku. Oleh karena itu, hamba belum sempat menjenguk,” kata Serigala.
“Benarkah? Lalu, apakah kamu sudah menemukan obat itu?” tanya Singa, penasaran.
“Menurut tabib yang hamba temui, tuanku harus memakan daging Hyena. Maka, semua penyakit Tuan akan hilang,” jelas Serigala.
Singa yang memang sangat ingin sembuh, segera menerkam Hyena. Hyena pun tak bisa melarikan diri. Akhirnya, ia mati di tangan Singa.
Pesan moral dari Cerpen Cerita Rakyat Pendek : Hyena Yang Suka Mengadu Domba adalah jangan suka mengadu domba, yo. Karena itu perbuatan yang tidak baik, dan hanya akan membuatmu celaka.
Fabel Singkat : Burung Kenari dan Burung Gagak (India)
Burung Kenari dan Burung Gagak hidup bertetangga. Tapi, mereka tidak pernah menyapa satu sama lain.
Sebenarnya Burung Kenari pernah menyapa Burung Gagak, tapi Burung Gagak tak membalasnya. Hal itu membuat Burung Kenari berpikir, bahwa Burung Gagak tak mau berteman dengannya. Padahal, Burung Gagak sangat ingin berteman dengan Burung Kenari. Tapi ia malu, karena suaranya sangat jelek.
Sore ini, Burung Kenari berdiri di depan rumahnya. Karena suasana hatinya sedang senang, ia pun menyanyikan sebuah lagu. Seketika, semua penghuni hutan berbondong-bondong datang ke rumah Burung Kenari.
Ya! Mereka ingin mendengarkan suara merdu Burung Kenari.
Sementara itu, Burung Gagak bersembunyi di rumahnya. Diam-diam, ia juga ikut menikmati suara merdu Burung Kenari.
Begitu Burung Kenari berhenti bernyanyi, semua penghuni hutan bertepuk tangan. Mereka terlihat sangat senang. Tapi, tidak dengan Burung Gagak. Ia iri dengan Burung Kenari yang memiliki banyak teman.
Burung Gagak tak mau terus merasa iri. Ia pun pergi ke bukit untuk menghibur diri. Setelah beberapa lama, ia hinggap di sebuah pohon. Di pohon itu, Burung Gagak membuat sebuah seruling.
Burung Gagak memang memiliki keahlian membuat seruling. Tapi, tidak pernah sekalipun ia memainkannya. Ia merasa, keahliannya itu tak ada apa-apanya dibandingkan suara merdu Burung Kenari. Namun kali ini, Burung Gagak ingin meniup seruling buatannya untuk mengusir rasa kesepiannya. Dengan memejamkan mata. Burung Gagak mulai meniup serulingnya.
Di rumah Burung Kenari, semua penghuni hutan masih berkumpul. Tiba-tiba, terdengar suara yang sangat merdu dari bukit.
“Suara apa itu? Merdu sekali! Aku akan melihatnya.” ucap Kadal, yang langsung pergi menghampiri asal suara merdu tersebut.
“Iya, aku juga menjadi penasaran.” kata Burung Merpati yang ikut menyusul Kadal.
Satu per satu penghuni hutan menghampiri asal suara merdu itu, termasuk juga Burung Kenari. Alangkah terkejutnya penghuni hutan saat mengetahui suara itu berasal dari seruling Burung Gagak.
Ketika lagu yang dimainkan selesai, Burung Gagak membuka mata. Tak kalah dengan penghuni hutan, Burung Gagak pun terkejut saat melihat penghuni hutan sudah mengelilinginya.
“Wah, suara serulingmu merdu sekali,” ucap Burung Kenari. Penghuni hutan yang lain menggangguk setuju.
“Bagaimana jika Burung Gagak memainkan seruling, dan Burung Kenari bernyanyi?” usul Kadal yang disambut tepuk tangan meriah oleh penghuni hutan.
Burung Kenari pun bernyanyi diiringi seruling Burung Gagak. Olala, berkat permainan serulingnya, sekarang Burung Gagak mempunyai banyak teman. Ia pun berteman baik dengan Burung Kenari.
Pesan moral dari dongeng fabel pendek kali ini adalah jangan terlalu memikirkan kelebihan orang lain, dan lupa dengan kelebihan diri sendiri. Tuhan menciptakan makhluk-Nya dengan kemampuan yang berbeda-beda. Tergantung kita, apakah mau mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak.
Terus ikuti kami di facebook yah https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/