Disuatu hari, disebuah danau. Hiduplah seekor Burung Bangau tubuhnya sangat semampai, ia bersayap lebar dan sangat indah. Namun, ia sangat rakus. Aetiap hari, ia selalu menghabiskan puluhan Ikan dalam satu kali makan. Ikan-ikan kecil yang biasa berenang kepermukaan habis tidak tersisa.
‘’ Danau ini sangat kecil, Ikan-ikan disini pun sangat sedikit. Aku tidak mungkin hidup didanau seperti ini. Aku harus mencari danau yang besar. Agar dapat makan sepuasnya.’’ Pikirnya.
Ikan-ikan di danau tersebut sudah habis. Berhari-hari ia kelaparan. Namun, ia tetap mencari makanan tersebut. Tiba-tiba, ia melihat bayangan Ikan didalam air. Ikan itu berwarna keemaan dan lumayan besar.
‘’ Apa aku salah lihat? Bukannya Ikan di danau ini sudah habis ku makan? Namun, apa yang kulihat. Ikan-ikan besar mulai bermunculan.’’ Ujarnya senang.
Burung Bangau pun langsung menghampiri Ikan tersebut untuk menyantapnya. Namun, Ikan tersebut sangat cepat dan menghilang. Ia sangat penasaran mengenai Ikan itu. Ia pun menemui Kura-kura untuk menanyakan Ikan itu.
‘’ Hai Kura-kura sahabatku, apakah kau tau Ikan besar yang berwarna keemasan? Aku belum pernah melihatnya.’’ Tanya Bangau.
‘’ Oh, aku tau teman. Ia adalah Ikan Mas sahabatku. Kau tidak dapat memangsanya. Ia hidup di tanaman air.’’ Jawab Kura-kura.
‘’ Jumlah mereka banyak?’’ Tanya Bangau.
‘’ Iya, jumlah mereka sangat banyak.’’
Mendengar yang dikatakan Kura-kura, Bangau sangat senang. Rasa lapar yang ia rasakan selama ini, hilang begitu saja. Ia pun langsung mencari akal agar dapat memangsa Ikan setiap hari. Akhirnya, ia pun mendapatkan akal.
‘’ Hei Raja Ikan Mas, jumlah kalian sangat banyak. Cepat atau lambat, tempat ini akan penuh dan sesak. Jika di perbolehkan, aku akan membantumu dengan sukarela. Aku akan menunjukkan tempat yang sangat luar, disana pun terdapat tanaman airnya tmbuh lebih subur.’’ Ujarnya.
Mendengar yang dikatakn Bangau, Raja Ikan Mas pun tergoda dengan rayuan Bangau.
‘’Usulanmu sangat bagus. Apakah benar yang kau katakana?’’ Tanya Raja Ikan Mas.
‘’ Benar sekali Raja Ikan Mas. Sekarang, kau kirimkan salah satu utusanmu, aku akan mengantarkan ke tempat tersebut dengan senang hati.’’ Ujar Bangau.
Raja Ikan Mas pun setuju. Akhirnya, sang Raja mengirim utusannya. Perwakilan Ikan tersebut di bawa oleh Bangau dalam paruhnya menuju tempat yang dimaksud. Setelah Bangau mengantar Ikan tersebut, ia pun mengantarkannya kembali ke danau semula. Utusan dari Ikan mas tersebut langsung menceritakan tempat barunya kepada sang Raja.
‘’ Tuanku, tempat itu memang sangat luas dan indah. Banyak sekali tanaman air dan hidup kita akan nyaman.’’ Ujar sang utusan.
Akhirnya, sang Raja pun setuju untuk pindah. Keesokkan harinya, secara begantian Ikan Mas dibawa dalam paruhnya yang besar. Perpindahan tersebut sangat memakan waktu yang lama. Ternyata, Ikan Mas itu tidak dipindahkan ke tempatnya yang baru. Namun, masuk kedalam perut sang Bangau. Itulah taktik sang Bangau untuk mendapatkan makanan dengan mudah.
Semua Ikan mas pun habis di makan Bangau. Tidak ada lagi Ikan Ma yang terseisa. Namun, karena Bangau takut kelaparan. Ia pun melanjutkan tipuannya kepada Kepiting. Kepiting adalah hewan satu-satunya yang masih ada di danau tersebut.
Dengan rayuannya, Kepiting pun setuju untuk di pindahkan dan masuk kedalam paruh sang Bangau. Bangau sama sekali tidak adar,kalau Kepitin memiliki tangan dan kaki untuk menjepit. Bangau pun langsung memasukkan Kepiting ke dalam paruhnya dan ketika akan memakannya, para Kepiting itu pun langsung mencengkram leher sang Bangau. Karena susah untuk bernapas,, sang Bangau pun langsung mati.