Dongeng Tidur Dunia dari Brothers Grimm : Ratu Lebah

Semua posting dongeng tidur di blog ini bisa dijadikan referensi orang tua menjadi cerita pengantar si kecil tidur. Posting kali ini adalah salah satu dongeng pengantar tidur andalan yang kami miliki.  Selain ceritanya menarik ada hikmah yang dapat diambil dari cerita Ratu lebah. Yuk kita jadikan posting kali ini sebagai dongeng sebelum tidur malam nanti.

Dongeng Tidur Ratu Lebah Karya Brothers Grimm

Dahulu, hidup tiga putra raja yang tampan. Ayah mereka, sang Raja, telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dua putra raja memiliki sifat yang sama dengan Raja, yaitu senang menjelajah.

Sedangkan putra termuda yang biasa dijuluki Pangeran Bungsu, berbeda dengan kedua saudaranya. Dia tidak terlalu suka penjelajahan.

“Kamu tak akan pernah bisa bertualang bersama kami. Kamu tak akan mampu menaklukkan dunia,” ejek putra pertama seraya tertawa terbahak-bahak.

“Bagaimana? Mengapa kamu diam saja? Jika kau memang bisa, besok kamu ikut bersama kami untuk bertualang,” sambung putra kedua.

Mau tak mau, Pangeran Bungsu menuruti perintah kedua kakaknya.

Keesokan harinya, ketiga putra raja itu bertualang bersama ke hutan. Namun, putra pertama dan putra kedua sangat usil. Di awal perjalanan, mereka melihat gundukan semut yang sedang beristirahat Mereka berdua lalu mengganggu semut-semut itu.

“Jangan ganggu semut-semut itu. Kasihan, mereka sedang beristirahat,” ujar Pangeran Bungsu dengan muka memelas. Walaupun jengkel kedua kakaknya akhirnya mengikuti saran adik bungsu mereka.

Dongeng Tidur Ratu Lebah Karya Brothers Grimm
Dongeng Tidur Ratu Lebah Karya Brothers Grimm

Mereka bertiga kemudian melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba, mereka melihat seekor bebek yang sedang asyik berenang.

Kedua putra usil itu berusaha untuk mendapatkan bebek dan memanggangnya. Tentu Pangeran Bungsu merasa kasihan.

“Jangan ganggu bebek itu. Aku tidak tega melihat bebek-bebek diburu,” pinta Pangeran Bungsu.

Pangeran Bungsu pun menghalangi kedua kakaknya yang hendak menangkap bebek untuk di panggang.

Tibalah mereka bertiga di pertengahan hutan. Mereka melihat ada sarang lebah di atas pohon. Olala, mereka mengusir lebah-lebah dengan kepulan asap. Rupanya kedua saudara itu ingin mengambil madu para lebah.

“Biarkan mereka tetap di situ. Aku tidak ingin kepulan asap itu mengganggu lebah-lebah yang sedang beristirahat,” ucap Pangeran Bungsu.

Pangeran bungsu kembali berusaha menyelamatkan hewan yang akan diganggu oleh kedua saudaranya.

Ketiga bersaudara itu kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Setelah beberapa saat. mereka menemukan sebuah istana yang amat megah. Mereka pun masuk dan menjelajahi setiap ruangan. Mereka lalu melihat tiga kamar yang terkunci.

“Tok… Tok… Tok…”

“Bukalah pintunya, Tuan. Aku melihatmu dari sini,” ucap putra pertama sambil mengintip dari lubang kunci kamar, dan melihat orang tua didalamnya.

Orang tua itu pun keluar dari kamarnya tanpa berkata apa pun. Dia hanya mengarahkan ketiga putra itu untuk ke meja makan. Mereka pun makan bersama. Setelah selesai makan, ketiga bersaudara itu beristirahat.

Keesokan harinya, orang tua itu menanyakan maksud kedatangan ketiga bersaudara.

“Mengapa kalian bisa sampai di sini? Sebenarnya apa tujuan kalian datang kemari?” tanpa orang tua tersebut.

“Kami hanya ingin menjelajahi dunia,” jawab putra pertama.

“Jika kalian mau membantuku untuk menghilangkan sebuah kutukan dari penyihir, aku akan memberikan tugas kepada kalian bertiga,” ujar si orang tua.

Tugasnya yaitu ketiga putra itu harus melewati hutan yang penuh dengan lumut. Di dalam hutan, terdapat mutiara milik seorang putri raja. Mutiara itu harus dikumpulkan dengan jumlah seribu. Jika tugas tersebut tidak dapat diselesaikan hingga matahari terbenam, maka ketiga putra itu akan berubah menjadi batu.

Tugas kedua yaitu mencari kunci yang jatuh di dasar danau. Tugas ketiga yaitu memilih putri Raja di antara tiga putri.

Putra pertama berusaha mencari mutiara-mutiara itu. Sayangnya, dia hanya bisa mengumpulkan seratus mutiara hingga matahari terbenam. Putra pertama pun langsung berubah menjadi batu.

Kini putra kedua yang mencoba mencari mutiara-mutiara itu. Setelah berjam-jam, ternyata putra kedua juga tidak berhasil mengumpulkan mutiara itu hingga berjumlah seribu. Tibalah giliran Pangeran Bungsu yang mencari mutiara itu.

“Ini bukan hal yang mudah bagiku,” gumam Pangeran Bungsu. Dia pun menangis di bawah pohon karena tak kunjung dapat mengumpulkan seribu mutiara.

Tiba-tiba, muncullah pasukan semut yang pernah dia tolong. Semut pun dengan senang hati menolong Pangeran Bungsu untuk mengumpulkan mutiara itu. Tanpa perlu waktu lama, gundukan mutiara telah terkumpul.

Selanjutnya, Pangeran Bungsu harus mendapatkan kunci yang jatuh di dasar danau Pangeran Bungsu pun kebingungan. bagaimana caranya mendapatkan kunci itu.

Saat dia sampai di danau, muncul bebek yang pernah dia selamatkan. Bebek pun dengan senang hati menyelam hingga menemukan kunci-kunci itu.

Tugas terakhir adalah memilih salah satu putri raja. Mereka memiliki wajah yang amat mirip. Putri pertama biasa meminum air gula sebelum tidur. Putri kedua biasa meminum jus sebelum tidur, dan putri ketiga biasa minum air madu.

Dalam kebingungan Pangeran Bungsu, ratu lebah datang membantunya. Dia hinggap di putri ketiga. Akhirnya, Pangeran Bungsu berhasil menghilangkan kutukan itu karena menebak dengan benar. Seluruh makhluk di istana kini terbebas dari kutukan.

Putri ketiga pun kemudian menikah dengan Pangeran Bungsu. Pangeran Bungsu yang telah diangkat sebagai raja. hidup bahagia dengan putri ketiga.

Pesan moral dari Dongeng Tidur Ratu Lebah ini adalah

Jangan suka mengganggu makhluk hidup yang lain. Jika kita sering melakukan kebaikan maka suatu saat kita juga akan mendapatkan kebaikan juga.

Baca juga cerita anak sebelum tidur lainnya yaitu