Seringkali dalam dunia dongeng, Kancil diceritakan sebagai sosok hewan yang cerdik dan licik. Namun sebenarnya si Kancil juga punya sisi bijaksana. Nah, kalau Anda mencari dongeng kancil yang bijaksana maka dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung sangat tepat.
Dalam kisah ini diceritakan bahwa sosok kancil hidup dengan banyak hewan lain di hutan termasuk semut. Mereka seringkali mencari makan bersama. Namun suatu hari makanan mereka dicuri oleh cicak hingga akhirnya Kancil mencari ide untuk menghentikan perbuatan cicak tersebut.
Lantas, akankah perbuatan cicak berhasil? Di sini kita akan menjelaskan cerita dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung untuk Anda. Simak yuk dongengnya seperti apa!
Dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung
Dalam dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung ini, dikisahkan bahwa pada suatu hari ada seekor kancil yang sedang bercengkrama dengan sekawanan Semut di pinggir parit.
Semut – semut tersebut melihat apel merah yang menjulur ke sungai. Kemudian mereka meminta tolong kepada kancil agar si kancil mau membantu mereka memotong apel tersebut menjadi kecil – kecil agar lebih mudah dinikmati.
Kancil pun membantu. Kemudian ketika para semut menikmati apel, datang seekor cicak yang mengambil potongan besar apel tersebut. Semut pun kemudian berteriak bahwa cicak adalah pencuri. Kancil pun kemudian mencari tahu dan menemukan bahwa cicak badung memang telah mencuri apel para semut.
Guna mengambil kembali apa yang harusnya menjadi hak para semut, kancil pun membisikkan sesuatu. Ia memiliki rencana. Kancil membawa satu genggam buah kecil berwarna merah. Kemudian para semut yang melihat buah tersebut tertawa dan menganggap kalau rencana kancil sangat lucu.
Akhirnya para semut tidak menanggapi rencana kancil karena dianggap lucu. Namun lama kelamaan, karena kelakuan si cicak berlangsung terus menerus, akhirnya semut menyetujui rencana kancil.
Suatu hari, para semut melanjutkan memakan apel sambil bernyanyi dan menari riang. Sisa apel kemudian diletakkan di pinggir dan tidak ada yang menjaganya. Merasa kondisi sudah aman, cicak datang lagi dan mengambil sisa buah yang tidak dijaga tadi.
Para semut yang mengetahuinya tidak marah dan malah tertawa senang. Cicak sebenarnya merasa curiga dengan hal itu namun tetap memakan buah tersebut sampai kenyang dan tertidur.
Ketika terbangun, cicak berpikir dengan perilaku semut yang tertawa senang tadi. Cicak yang penasaran pun mengintip para semut yang saat itu sedang membahas strategi mereka dengan si Kancil. Semut berkata “Kancil, apakah buah yang dicuri cicak tadi bukan cabai?”
Kancil pun menjawab bahwa yang dicuri cicak memang bukan cabai. Kancil menjelaskan bahwa jika cicak mendengarkan tawa semut dan tahu kalau buah yang dicuri adalah cabai, maka cicak tidak akan memakannya karena rasanya tidak cicak suka dan malah mencuri buah yang lain.
Oleh karena itu buah yang disiapkan kancil untuk dicuri cicak adalah strawberry. Jika cicak kekenyangan dan tertidur setelah makan strawberry, maka cicak tidak akan mencuri makanan semut.
Kancil pun berkata bahwa keesokan harinya, ia akan membawa satu kerancang strawberry ke rumah cicak dan menasehatinya untuk tidak lagi mencuri. Cicak yang mendengar hal tersebut menangis dan diam – diam menyesali perbuatannya.
Pesan dari cerita di atas, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan perbuatan jahat seseorang tanpa harus membuatnya tersinggung. Sebaiknya seseorang juga tidak boleh mencuri terlebih jika masih bisa mencari makan sendiri agar tidak merugikan orang lain dan tidak berujung dengan penyesalan.
Ada cukup banyak cerita fabel yang bisa kita temukan di sekitar kita, khususnya yang berkaitan dengan Kancil. Selain dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung, cerita fabel lainnya baca : Dongeng Kancil dan Buaya : Cerita Fabel Paling Terkenal
Baca juga : Fabel Cerita Rakyat Nusantara : Kancil Mencuri Mentimun
Itulah sedikit informasi terkait cerita fabel Dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung yang bisa kita ambil pesan dari cerita di atas. Semoga menjadi informasi yang inspiratif.