Dongeng Rakyat Nusantara : Kisah Dua Saudara Pelaut

Untuk dongeng rakyat nusantara yang satu ini khusus kakak ceritakan bagi kalian yang ingin sukses dimasa depan. Alasannya pesan moral dari cerita rakyat Nusantara ini berkaitan dengan salah satu ciri orang sukses. Apakah adik-adik penasaran? Yuk kita ikuti kisahnya bersama-sama.

Dongeng Rakyat Nusantara : Kisah Dua Saudara Yang Ingin Melaut

Tersebutlah dua kakak-beradik yang sangat suka laut. Mereka ingin sekali mencoba menaiki perahu dan mengarungi laut. Demi mewujudkan impian itu, mereka pun mendatangi seorang pelaut yang tinggal di pinggir pantai.

“Selamat siang, Paman,” sapa kakak beradik itu kepada si pelaut. Saat itu si pelaut sedang sibuk menganyam tali.

“Selamat siang juga anak-anak,” jawab si pelaut dengan senyum yang ramah. “Bagaimana kabar kalian?”

“Kabar kami baik, Paman. Terima kasih,” ujar sang kakak. Ia dan adiknya sangat senang karena disambut dengan baik oleh si pelaut. “Oh iya, kami dengar Paman punya sebuah perahu. Maukah Paman mengajari kami melaut? Kami sangat ingin melaut.”

“Tentu saja. Tapi, saat ini aku sedang sibuk sekali. Bantulah aku menganyam tali ini dulu.”

Kedua anak itu langsung menyanggupi permintaan si pelaut dengan penuh semangat. Si pelaut lantas mengajarkan cara menganyam kepada mereka. Setelah mereka menguasainya, si pelaut pergi sejenak untuk suatu keperluan.

“Teruslah kalian menganyam, aku hanya pergi sebentar,” pesan si pelaut. Kedua kakak beradik mengangguk-angguk.

Beberapa menit setelah si pelaut pergi, sang kakak berlari ke arah jendela, meninggalkan pekerjaannya. Ia terkesan dengan pemandangan yang dilihatnya. Tampak laut yang menghampar serta perahu-perahu yang terapung di laut yang indah tersebut.

“Dik, itu lautnya!” seru sang kakak kepada adiknya. “Kemarilah! Lautnya sangat indah!”

“Tidak bisa, Kak. Aku sedang menganyam tali,” jawab sang adik sambil terus melakukan pekerjaannya.

“Ah, perahunya banyak sekali! Semuanya bagus! Aku tak pernah melihat perahu sebagus itu. Ayo kemarilah, Dik!”

“Tidak bisa, Kak,” sahut sang adik. “Aku sedang menganyam tali”

Dongeng Rakyat Nusantara Kisah
Dongeng Rakyat Nusantara Kisah

Tidak lama kemudian, pelaut datang kembali. Ia bertanya kepada anak-anak tersebut, “Bagaimana, apa saja yang sudah kalian lakukan?”

“Aku melihat-lihat laut dan perahu dari jendela sini,” jawab sang kakak. “Aku pasti akan senang sekali kalau bisa mengarungi laut itu dengan perahu.”

Si pelaut mengangguk-angguk. Ia melihat ke arah sang adik, lalu bertanya, “Bagaimana dengan kamu?”

“Aku menganyam tali seperti pesanmu tadi,” jawab sang adik.

“Baiklah, aku akan mengajarkan cara melaut kepadamu saja,” ujar sang pelaut kepada sang adik.

“Lho, bagaimana denganku?” protes sang kakak. “Aku lebih tua, lebih besar, dan lebih pintar daripada adikku. Paman seharusnya mengajariku juga.”

Si pelaut tersenyum, lalu berkata kepada sang kakak, “Mungkin benar bahwa kau lebih tua, lebih besar, dan lebih pintar dari adikmu. Tapi, kau tidak lebih bijaksana darinya. Aku sudah minta kalian menganyam, tapi kau malah melihat-lihat pemandangan dari balik jendela. Bagaimana kalau kita melaut nanti, aku memintamu mendayung tapi kau justru malah mengubah posisi layar? Kita bisa celaka di laut.”

Si kakak hanya terpekur mendengar nasihat si pelaut. Ia menyesal sekali karena tidak mengindahkan perintah si pelaut dan malah berbuat semaunya sendiri. Sang adik ternyata lebih bijaksana daripadanya. Selanjutnya ia berjanji kepada diri sendiri untuk lebih memperhatikan perkataan orang lain.

Pesan moral dari Dongeng Rakyat Nusantara : Kisah Dua Saudara adalah

Kalau ingin menjadi hebat, maka kita perlu memperhatikan nasihat atau perintah dari orang yang lebih berpengalaman dari kita, misalnya adalah guru dan orangtua. Jangan sampai kita merasa menyesal karena mengabaikan perkataan mereka.

Temukan temukan cerita rakyat indonesia terpopuler pada artikel berikut ini kumpulan dongeng anak indonesia