Dongeng putri tidur Aurora merupakan sebuah cerita rakyat asal Jerman yang kemudian diadaptasi oleh Disneydongeng Putri tidur Aurora sebagai sebuah film dengan judul Sleeping Beauty. Lantas, bagaimana kisah dongeng putri tidur Aurora ini?
Di sini kita akan membahasnya untuk Anda beserta pesan moral yang ada dibaliknya. Jadi, tanpa berlama – lama langsung simak kisahnya berikut ya!
Dongeng Putri Tidur Aurora
Di sebuah kerajaan nun jauh di sana, hidup seorang raja yang adil serta bijaksana. Rakyatnya pun sangat makmur dan bahagia. Kehidupan kerajaan dan rakyatnya pun sempurna.
Hanya saja, ibarat tiada gading yang tak retak ada saja kurang yang dirasakan di kerajaan tersebut. Kurang yang dirasakan itu adalah karena sang ratu, istri dari raja tak kunjung memiliki keturunan. Sang ratu dan raja setiap harinya tak pernah lelah untuk berdoa agar segera dikaruniai keturunan.
Hingga akhirnya suatu hari, doa mereka dikabulkan. Ratu mengandung dan akhirnya melahirkan seorang putri yang sangat cantik. Ia diberi nama Aurora.
Sebagai bentuk bahagianya ini, raja dan ratu menggelar syukuran dengan mengundang para bangsawan, rakyat sampai 7 penyihir baik hati untuk mendoakan sang putri.
Penyihir pertama memberi mantra, “Engkau akan menjadi seorang putri cantik jelita”.
Penyihir kedua memberi mantra, “Engkau akan menjadi putri yang jujur dan baik hati, sebaik orang tuamu”.
Penyihir ketiga memberi mantra, “Engkau akan tumbuh menjadi anak yang cerdas”.
Penyihir keempat memberi mantra, “ Engkau akan menjadi seorang yang bijaksana.”
Penyihir kelima memberi mantra, “Engkau akan menjadi putri cantik yang pandai berdansa”.
Penyihir keenam memberi mantra, “Engkau akan memiliki suara yang bagus dan pandai bernyanyi”.
Terakhir, giliran penyihir ketujuh memberi mantra. Namun sebelum ia melafalkan mantra, datang penyihir jahat dari pintu istana yang tiba – tiba terbuka dan berkata, “Karena aku tidak diundang, aku akan mengutuk anakmu. Wahai raja, dengarkan! Sang putri akan mati tertusuk jarum pemintal benang” katanya dengan suara menggelegar sambil tertawa licik.
Setelah kutukan dikeluarkan, raja dan ratu menangis. Penyihir ketujuh yang sebelumnya belum sempat memberi mantra kemudian menghampiri raja dan ratu untuk membuat mereka tenang.
“Tenang saja, aku masih belum memberi mantra. Mantra dariku, aku akan membantu meringankan kutukan penyihir jahat itu. Putrimu tidak akan mati. Setelah terkena jarum pemintal, ia akan tertidur selama 100 tahun dan terbangun kembali jika ada seorang pangeran yang datang dengan niat tulus kepadanya.”
Setelah kejadian tersebut, raja segera memerintahkan seluruh pelayan istana untuk mengumpulkan dan membakar semua pemintal benang yang tersimpan di dalam istana tersebut.
Singkat cerita, 16 tahun kemudian Putri Aurora sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang manis, cantik dan baik hati. Saat itu juga, raja dan ratu akan melakukan perjalanan ke luar negeri dan harus meninggalkan putri di istana.
Ketika ia ditinggalkan orang tuanya, saat itu Putri Aurora memanfaatkan waktu untuk berjalan – jalan keluar istana. Ternyata di sana ia menemukan sebuah puri dan di dalamnya ada sebuah kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Di dalam kamar tersebut, seorang nenek tua juga terlihat sedang memintal benang. Menyaksikan ada Putri Aurora yang melihat ke arahnya dengan perasaan ingin tahu, si nenek pun meminta Putri untuk duduk di depan alat memintal dan memintanya untuk mulai memutar alat pemintal tersebut.
Ketika alat pemintal benang diputar, jari sang Putri mendadak tertusuk jarum tersebut. Sang Putri menjerit kesakitan dan langsung tersungkur ke lantai saat itu juga.
Si nenek tua yang sebenarnya adalah penyihir jahat langsung tertawa puas melihat Putri yang tersungkur dan ia menganggapnya sudah tewas.
Di sisi lain, seisi istana khawatir karena tahu Putri Aurora telah hilang. Raja yang sudah pulang dari kunjungannya bersama ratu pun memerintahkan seluruh pasukannya mencari Putri. Naasnya, Putri ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Raja tentunya sangat bersedih atas keadaan anaknya tersebut. Kemudian penyihir ketujuh yang sebelumnya mengatakan Putri tidak akan mati melainkan hanya tertidur selama 100 tahun itu mengucapkan kembali ucapannya dulu.
Ia juga memagari seisi istana dengan mantra agar tidak ada siapapun yang bisa datang menyusup ke istana. 100 tahun pun berlalu. Tiba – tiba seorang pangeran datang dari negeri seberang yang kebetulan lewat di depan istana dan ingin tahu dengan semak belukar berduri yang memagarinya.
Sang pangeran berusaha memotong semak belukar berduri tersebut namun selalu gagal hingga seorang penyihir baik datang memberinya pedang. Ketika pedang tersebut digunakan untuk memotong semak belukar berduri, semak tersebut tersingkap dan sang pangeran pun berhasil masuk ke dalam istana.
Namun perjalanan sang pangeran dihadang naga besar yang merupakan jelmaan penyihir jahat. Naga tersebut terus menyerang dan menyemburkan api panas. Pangeran berusaha keras menghindar dari semburan api tersebut.
Ia juga berusaha menyerang naga dan ketika naga lengah, ia melemparkan pedangnya ke arah naga dan pedang tersebut pun tertancap di leger naga. Naga pun tersungkur ke tanah dan kemudian berubah wujud menjadi penyihir jahat yang kemudian mati.
Setelah menakhlukkan penyihir jahat yang menjelma menjadi naga, penyihir baik hati memberitahukan kepada pangeran tentang sang Putri. Ia juga menunjukkan kamar di mana sang Putri tertidur. Pangeran pun mencari sang Putri hingga tiba di sebuah kamar dan ia melihat seorang putri cantik terbaring di sana.
Pangeran mencium pipi sang Putri Aurora dan saat itulah kutukan penyihir jahat hilang. Sang Putri pun terbangun. Akhirnya, Putri pun menikah dengan pangeran. Keduanya hidup bahagia, begitu pun raja dan ratu sangat berbahagia.
Pesan moral dongeng Putri Tidur Aurora
Kesulitan apapun yang kita hadapi, di depan sana pasti ada cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari kesulitan tersebut. Jadi bersabarlah dan jangan menyerah dengan keadaan. Sebagaimana kesulitan Putri Aurora yang dikutuk hingga kemudian bertemu sang Pangeran yang berhasil mematahkan kutukan itu.
Begitu pula dengan suatu kejahatan. Siapapun yang jahat, ia akan menemukan balasannya. Sama seperti penyihir jahat yang mati terbunuh karena kejahatannya sendiri.
Ingin tahu cerita tentang dongeng Putri Disney lainnya selain dongeng Putri Tidur Aurora? Baca : Dongeng Princess Disney Pocahontas, Putri Disney Pemberani
Baca juga : 11+ Dongeng Anak Dunia Terpopuler dengan Pesan Moral Untuk Anak!
Itulah informasi yang kami dapat bagikan kali ini terkait dongeng putri Tidur Aurora. Selamat membaca ya!