Dongeng Pendek Sebelum Tidur dari Kongo dan Afrika Selatan

Dongeng pendek sebelum tidur yang akan kami ceritakan malam hari ini adalah dua dongeng hewan atau fabel yang berasal dari Kongo dan Afrika Selatan. Kami yakin dua dongeng fabel ini akan menemani kalian sebelum tidur. Selamat membaca.

Dongeng Pendek Sebelum Tidur : Buaya Dan Ayam (Kongo)

Ayam merasa sangat kehausan. Seharian ia bekerja mencari makan. Tapi, ia lupa bahwa air di rumahnya sudah habis. Ayam lalu pergi ke sebuah sungai di dekat rumahnya. Saat hendak mengambil air, rupanya ada seekor buaya yang mengintainya. Ayam tak menyadari itu.

Hap! Buaya berhasil mencengkeram Ayam. Tentu saja Ayam sangat ketakutan.

“Akhirnya kena juga kau! Hahaha…,” seru Buaya. “Hari ini aku bisa makan dengan kenyang.”

Ayam terus meronta. Ia meminta Buaya untuk melepaskan cengkeramannya.”Tolong jangan makan aku, saudaraku.” serunya.

Buaya jadi bingung. Ayam menyebut dia sebagai saudaranya. Ah! Buaya tak mungkin memakan saudara sendiri. Buaya pun melepaskan ayam. Ayam segera mengambil air minum lalu pulang, sedangkan Buaya masih memikirkan perkataan Ayam.

“Kenapa ayam itu menyebutku sebagai saudaranya? Apakah benar ia adalah saudaraku?” gumam Buaya.

Hari berikutnya, Ayam kembali lagi mengambil air di sungai. Ia tahu, Buaya tidak akan memakannya. Ia sudah memiliki jurus ampuh agar buaya tak memangsanya.

Di sungai itu, Buaya pun langsung menangkap Ayam kembali. Perutnya sudah sangat lapar. Ia berpikir, kali ini ayam tak dapat membohonginya lagi.

Dongeng Pendek Sebelum Tidur dari Kongo

“Hei saudaraku, kau adalah buaya yang baik. Tak ada buaya yang memakan saudaranya sendiri,” seru Ayam.

Lagi-lagi buaya mengurungkan niatnya memakan Ayam. Benar yang Ayam katakan, buaya yang baik tak mungkin memakan saudaranya sendiri. Tapi Buaya tetap bingung. Ia berniat menemui raja hutan untuk menanyakan hal ini.

Tapi saat hendak pergi, Buaya bertemu dengan temannya.”Kau mau pergi ke mana temanku?” tanya salah satu buaya.

“Aku mau menemui raja hutan. Ada yang mau aku tanyakan kepadanya,” jawab Buaya.

Teman buaya menanyakan hal apa yang akan ditanyakan kepada raja hutan. Buaya lalu menjelaskan permasalahannya. Ia ingin tahu apakah benar ia dan ayam bersaudara.

“Raja hutan pasti bisa menjelaskan ini padaku,” ucap Buaya.

Namun teman buaya justru tertawa. Ia pun menasihati sahabatnya itu. “Kau jangan menemui raja hutan. Jika kau menemuinya, kau akan membuat malu dirimu sendiri. Ya, ayam sama seperti kita, berasal dari telur. Jadi, dia menganggap kita sebagai saudaranya. Nah, kau tertipu oleh Ayam,” balas sang teman.

Buaya sungguh geram dengan Ayam. Esok jika ia melihat Ayam ke sungai lagi, ia tidak akan melepaskannya.

Pesan moral dari Dongeng Pendek Sebelum Tidur : Buaya Dan Ayam (Kongo) adalah bertanyalah kepada orang yang lebih tahu.

Dongeng Anak Bergambar : Serigala Dan Hyena (Afrika Selatan)

Suatu hari, ada seorang nelayan yang melewati hutan. Ia membawa banyak sekali ikan hasil tangkapannya. Hal itu diketahui oleh Serigala. Serigala ingin sekali memakan ikan yang dibawa oleh nelayan itu.

Nelayan menaruh ikan-ikan tangkapannya di gerobak miliknya. Ia menarik gerobak itu dengan cepat sehingga Serigala kesulitan untuk naik ke gerobak itu.

“Aku harus mencari cara agar bisa mendapatkan ikan-ikan itu,” batin Serigala. Ia pun terus mengejar nelayan itu. Tapi, lagi-lagi sulit sekali untuk masuk ke dalam gerobak Nelayan. Akhirnya ia pun menyerah.

Dongeng Anak Bergambar : Serigala Dan Hyena

Nelayan hampir setiap hari melewati jalan tersebut. Jadi, esok Serigala masih memiliki kesempatan untuk menikmati ikan yang dibawa oleh Nelayan. Maka ia pun mencari akal untuk mendapatkan ikan Nelayan.

Benar saja, keesokan harinya, Nelayan melewati jalan yang sama. Ia membawa banyak ikan di gerobaknya.

“Aku akan pura-pura mati agar nelayan itu mengambilku,” ucap Serigala.

Serigala melaksanakan rencananya. Ia berpura-pura mati. Ia merebahkan diri di jalan yang dilalui oleh nelayan. Ia sama sekali tak bergerak. Nelayan melihat serigala itu.

“Wah, ada serigala yang mati. Akan kubawa dia ke rumah. Akan kuambil kulitnya yang bagus ini.” ujar Nelayan.

Nelayan lalu menaruh Serigala pada tumpukan ikan di gerobak. Alangkah senangnya hati Serigala. Ia bisa menikmati ikan yang cukup banyak tanpa diketahui oleh Nelayan. Saat sudah kenyang, Serigala pun turun dari gerobak dan segera berlari.

Serigala menceritakan pengalamannya kepada temannya, Hyena. Hyena sangat tertarik dengan ide Serigala.

“Besok akan aku coba idemu. Semoga aku juga bisa makan ikan segar sepertimu,” ujar Hyena.

Benar saja, keesokan harinya, Hyena pura-pura mati. Ia melakukan hal yang persis sama dengan yang dilakukan Serigala. Ia merebahkan dirinya di tengah-tengah jalan yang dilewati oleh Nelayan.

Beberapa saat kemudian, lewatlah seorang nelayan dengan membawa ikan yang banyak di gerobaknya. Nelayan itu melihat Hyena, lalu menghampirinya.

“Bangkai anjing ini sungguh menggangguku. Tak ada yang bisa aku ambil darinya. Bulunya juga sangat jelek,” ujar Nelayan.

Nelayan melemparkan Hyena ke tepi jalan hingga mengenai sebuah batu besar. Hal itu membuat tubuh Hyena memar-memar.

Saat Nelayan sudah pergi menjauh, Hyena pun segera pergi menemui Serigala. Ia menceritakan apa yang telah terjadi. Serigala tak bisa berkata apa pun.

“Rupanya aku tak bisa meniru caramu. Kita memang berbeda,” ujar Hyena.

Pesan moral dari contoh cerita anak : Serigala Dan Hyena (Afrika Selatan) adalah jadilah diri sendiri. Jangan suka meniru orang lain, apalagi meniru keburukannya.

Baca juga cerita dongeng pendek serta dongeng anak bergambar lainnya pada blog kesayangan kita ini. Selamat membaca.

Ikuti kami di facebook dan youtube berikut ini

https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/

https://www.youtube.com/channel/UC_ay1jdDqXucE6Gk7FhVz5Q