Dongeng Luar Negeri Dari Myanmar

Dongeng luar negeri yang akan kakak ceritakan malam hari ini berasal dari Myanmar. Cerita rakyat ini mengisahkan bahaya jika kita terlalu terbuai oleh pujian. Jika ada orang yang memuji kita harus bersyukur, namun jangan sampai hal itu membuat kita lupa diri.

Dongeng Luar Negeri : Raja Dan Seorang Ahli Memuji (Myanmar)

Dahulu kala, ada seorang raja yang arif dan bijaksana. Kala itu, rakyat hidup dengan senang dan makmur. Suatu hari, raja mendapat kabar bahwa istananya akan kedatangan seorang ahli memuji.

“Bersiap-siaplah, Yang Mulia,” penasihat istana mengingatkan.

“Orang itu meraih juara pertama di seluruh negeri tetangga sebagai ahli memuji terbaik. Biasanya setelah memuji, ia akan meminta imbalan yang besar. Anda bisa kehilangan tanah atau harta dalam jumlah yang banyak,” lanjut si penasihat istana.

“Ah, aku tidak khawatir,” kata raja dengan sombong.

“Aku terlalu keras kepala untuk bisa ditipu. Tidak akan ada orang yang bisa menipuku. Biarkan saja dia datang,” jawab raja tanpa memedulikan peringatan si penasihat.

Tidak lama kemudian, datanglah si ahli memuji ke ruangan raja. Si ahli memuji langsung bersimpuh di hadapan raja. “Sungguh hamba merasa tersanjung setinggi langit, karena telah herada dalam satu ruangan dengan bangsawan paling mulia di seluruh jagat,” kata si ahli memuji mulai melancarkan puja-pujinya.

“Hamba benar-benar dibutakan oleh sinar keagungan paduka, Tuan Raja. Hamba dibutakan oleh keagungan kehadiran paduka di dunia. Hamba dibutakan oleh karisma agung paduka, kemurahan hati paduka, kebaikan jiwa paduka…,” katanya lagi.

la terus memuji raja dengan nada suara yang indah dan berirama. Lalu sejenak, si ahli memuji menghentikan puja-pujinya untuk menarik napas.

Kesempatan itu tidak disia-siakan penasihat istana yang melihat raja mulai terlena oleh pujian si ahli memuji. “Yang Mulia, kami sudah mengingatkan Anda,” kata penasihat istana.

“la pandai sekali bersilat lidah. Hati-hatilah!” katanya kembali.

“Jangan takut,” jawab raja tanpa melepaskan pandangannya pada si ahli memuji sejak tadi.

“Seperti aku katakan tadi, aku tidak akan jatuh oleh pujiannya. Jika nanti dia mulai memuji, aku akan melemparnya keluar. Sejauh ini yang ia katakan hanyalah kebenaran.”

Penasihat Istana saling pandang dengan orang-orang yang hadir di istana dan geleng-geleng kepala. Raja sampai-sampai tidak sadar bahwa ia sudah dipengaruhi oleh si ahli memuji.

Singkat cerita, raja masuk dalam perangkap ahli memuji dan kehilangan separuh kerajaannya. la tertipu oleh si ahli memuji.

“Hanya orang yang rendah hati yang bisa kebal dari pujian. Tampaknya, raja kita bukan orang yang rendah hati,” kata penasihat istana pada temannya.

Pesan Moral dari Dongeng Luar Negeri Dari Myanmar adalah jangan mudah terlena saat dipuji oleh orang lain. Tetap bersikap rendah hati apabila dipuji.  Jika kamu mendapatkan pujian, bersyukurlah kepada Tuhan. Apa yang kamu miliki dan kuasai hanya dapat diperoleh atas ijin Tuhan.

Baca cerita rakyat luar negeri terbaik dengan membaca dongeng berikut ini cerita rakyat dari luar negeri