Dongeng Kisah Cerita Anak : Fabel Lebah Pekerja

Kisah cerita anak yang kakak cerita kan di blog ini terdiri dari berbagai macam dongeng. Ada dongeng fabel, dongeng sage, dongeng mitos, dongeng parabel dan lainnya. Kali ini salah satu cerita fabel terbaik yang akan kakak ceritakan untuk kalian. Semoga kalian suka dengan cerita hewan ini. Selamat membaca dan beristirahat.

Fabel Kisah Cerita Anak : Lebah Pekerja dan Lebah Pejantan

Sudah berhari-hari lebah pekerja bahu-membahu membuat sarang. Mereka bekerja keras siang dan malam agar sarang tersebut bisa selesai. Akhirnya pada suatu siang yang cerah, sarang itu selesai juga.

“Wah, tidak sia-sia kita bekerja keras. Lihatlah, sarang yang kita bangun benar-benar indah!” ujar salah satu lebah pekerja, bangga.

“Benar sekali!” sahut lebah pekerja lainnya. “Dalam waktu dekat ini kita bisa pindah dan hidup dengan nyaman di sarang baru kita.”

Saat mereka sedang beristirahat, tiba-tiba datang gerombolan lebah pejantan yang pemalas dan suka berbuat onar. Para lebah pejantan mengamati sarang baru milik lebah pekerja, lalu berkumpul dan saling berbisik-bisik.

“Sarang itu bagus sekali,” kata salah satu lebah pejantan.

“Bagaimana kalau kita rebut saja sarang itu dari mereka?” bisik lebah pejantan lainnya.

“Aku setuju,” sahut yang lain. “Kalau kita harus bangun sendiri, kita tidak akan bisa menyelesaikannya. Lebih baik kita rebut saja dari lebah pekerja itu.”

Para lebah pejantan sepakat dengan usulan itu. Kemudian mereka menemui lebah pekerja, dan salah satu lebah yang menjadi wakil mereka berseru keras, “Sarang ini adalah milik kami, jadi kamilah yang akan menempatinya! Lebih baik kalian segera pergi dari sini!”

Tentu saja lebah pekerja kaget bukan kepalang. Mereka sudah bersusah payah membangun sarang, eh para lebah pejantan dengan seenaknya mengaku-aku sarang tersebut sebagai milik mereka. Tentu saja lebah pekerja tidak terima.

“Lalu kalian mau apa?” tanya lebah pejantan, meremehkan. Lebah pekerja merasa malas ribut-ribut dengan lebah pejantan, sebab tidak ada untungnya. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Mereka lebih memilih untuk mengadukan masalah itu kepada hakim lebah yang terkenal bijaksana dan sangat dihormati oleh para lebah.

Hakim lebah mendengarkan pengaduan lebah pekerja dengan saksama. Setelah memahami masalah yang sedang terjadi, ia pun memanggil para lebah pejantan, dan mulai mengadakan sidang.

“Masalah ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan mudah,” kata hakim dengan nada bicara yang berwibawa. “Caranya, masing-masing kelompok harus membuat sarang yang sama persis dengan sarang yang kalian perebutkan. Siapa pun yang berhasil membangunnya, itu berarti dialah pemilik sarang sebenarnya.”

Para lebah pekerja menyatakan setuju dengan usulan hakim. Mereka siap untuk mengerjakannya, sebab mereka sudah pernah membuatnya sehingga sudah berpengalaman. Meskipun akan melelahkan, namun mereka tidak keberatan demi memperjuangkan kebenaran.

Sementara itu, lebah pejantan panik. “Bagaimana ini?” bisik salah satu lebah pejantan kepada teman-temannya. Yang lainnya menggeleng-geleng, tidak tahu harus berbuat apa. Kemudian perwakilan dari mereka pun berkata kepada hakim bahwa mereka tidak setuju.

Dongeng Kisah Cerita Anak
Dongeng Kisah Cerita Anak

“Nah, sebenarnya ini adalah Sebuah tes untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang membuat sarang itu,” seru hakim dengan lantang. “Karena lebah pejantan menolak, maka kini jawabannya sudah jelas. Terbukti bahwa sarang itu sebenarnya milik lebah pekerja.”

Lebah pejantan merasa malu sekali. Aksi bohong mereka sudah ketahuan. Mereka pun buru-buru pergi dari tempat itu. Mereka berniat untuk tidak kembali lagi selama beberapa lama karena tidak kuat menanggung malu. Sementara itu, lebah pekerja bersorak gembira karena mereka berhasil memperjuangkan kebenaran dan berhasil mempertahankan hak mereka. Tidak lupa mereka berterima kasih kepada hakim yang telah bertindak adil dan bijaksana.

Hikmah dari Dongeng Kisah Cerita Anak : Fabel Lebah Pekerja adalah

Janganlah suka berbohong dan berbuat onar, sebab hal itu hanya akan merugikan diri kita sendiri. Jika kebohongan kita terbongkar, maka kita harus menanggung malu yang sangat berat. Lebih baik kita selalu bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita akan memiliki banyak teman.