Cerita rakyat Persia yang paling terkenal di seluruh penjuru dunia adalah kisah Ali Baba. Dongeng Ali Baba bahkan sudah diceritakan ketika orang tua kami masih kecil. Kali ini giliran kami yang menceritakan cerita ini untuk pengunjung semua. Selamat membaca.
Kisah Ali Baba Dan Penyamun (Dongeng Anak Persia)
Alibaba adalah seorang ahli ibadah. Ia hidup sangat sederhana dengan istrinya. Alibaba memiliki saudara kandung bernama Kasim. Namun, berbeda dengan Alibaba, kehidupan Kasim sangat berkecukupan dan mewah.
Meskipun hidup miskin, Alibaba selalu berbagi dengan tetangganya. Tak seperti Kasim, dia kaya namun sangatlah pelit.
Suatu hari, Alibaba pergi ke dalam hutan. Seperti biasa, ia mencari kayu bakar di sana. Saat sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba Alibaba melihat gerombolan penyamun. Olala… penyamun itu pergi ke salah satu batu besar.
“Apa yang akan mereka lakukan dengan batu itu?” batin Ali baba.
Alibaba terus mengawasi penyamun tersebut. Mereka membawa banyak peti. Sepertinya peti harta karun.
“Alakazam, bukalah pintunya,” ucap pimpinan penyamun.
Wah, rupanya batu itu adalah sebuah gua. Pintu gua itu terbuka lebar setelah pimpinan penyamun mengucapkan tiga kata tersebut. Alibaba terus memperhatikan mereka dari kejauhan. Beberapa saat kemudian, para penyamun itu keluar. Lagi-lagi pimpinan penyamun menutup pintu dengan tiga kata.
“Alakazam, tutuplah pintunya.” seru pimpinan penyamun.
Seketika, pintu gua itu tertutup. Para penyamun kemudian pergi meninggalkan gua itu. Saat dipikir sudah aman, Alibaba mendekati gua tersebut. Ia ingin tahu apa yang ada di dalam gua.
“Alakazam, bukalah pintunya,” seru Alibaba, meniru apa yang diucapkan oleh pemimpin penyamun. Pintu gua itu seketika terbuka.
Alibaba sangat kaget. Rupanya di dalam gua itu tersimpan banyak sekali harta karun. Penyamun-penyamun itu menaruh hartanya di gua itu.
“Aku akan mengambilnya sedikit dari harta ini. Sebagian lagi akan aku bagikan kepada tetanggaku yang miskin,” ujar Alibaba.
Alibaba hanya mengambil sedikit dari harta karun itu. Kemudian ia pun keluar dengan mengucapkan kata sandi. Pintu itu segera tertutup kembali. Para penyamun tak mengetahui kejadian itu karena Ali baba hanya mengambil sedikit harta mereka.
Setelah sampai di rumah, Alibaba menceritakan hal tersebut kepada istrinya. Istri Alibaba sangat senang, tapi sekaligus khawatir kalau-kalau para penyamun mengetahuinya.
“Yang terpenting jangan ceritakan ini kepada orang lain,” ucap Alibaba. Istri Alibaba mengerti. Ia lalu meminjam timbangan ke rumah Kasim, kakak Alibaba. Alibaba ingin menimbang harta yang hendak ia bagikan untuk tetangganya.
Keesokan harinya, mereka membagikan sebagian harta yang mereka peroleh itu. Tetangga Alibaba sangat senang. Mereka pun membalas perbuatan Alibaba dengan doa-doa yang penuh dengan kebaikan untuk Alibaba dan istrinya.
Setelah membagi-bagikan sebagian harta yang diperoleh, Alibaba mengembalikan timbangan milik Kasim. Istri Kasim curiga, tak seperti biasanya Alibaba meminjam timbangan. Istri Kasim pun menyelidiki apa yang ditimbang oleh Alibaba.
Rupanya masih ada serbuk emas yang menempel pada timbangan Kasim. Istri Kasim sungguh kaget melihat hal itu. Ia pun menceritakan hal tersebut kepada suaminya.
“Dari mana Alibaba mendapatkan emas sebanyak itu?” gumam Kasim.
“Kau harus segera ke rumahnya, menanyakan hal itu. Barangkali kita bisa seperti Alibaba, memiliki emas dengan mudah,” ucap istri Kasim.
Kasim mengangguk. Ia pun segera menuju ke rumah Alibaba. Di sana, Alibaba sedang duduk dengan istrinya. Alibaba menyambut kedatangan Kasim dengan baik.
“Aku ingin tahu, dari mana kau mendapatkan emas-emas itu,” tanya Kasim.
“Emas yang mana, kakakku?” balas Alibaba.
Kasim lalu menceritakan apa yang ditemukan oleh istrinya. Serbuk emas pada timbangan yang dipinjam oleh Alibaba. Alibaba tak bisa berbohong. Ia lalu menceritakan semuanya kepada Kasim. Kasim sangat senang.Terpikir dalam benaknya untuk mengambil banyak harta dari gua itu.
Malam itu juga Kasim pergi ke hutan. Ia membawa banyak karung untuk mengambil harta karun di gua tersebut. Kasim lalu mencari gua yang diceritakan Alibaba. Tak butuh waktu lama, ia pun menemukan gua itu.
“Alakazam, bukalah pintunya,” seru Kasim.
Pintu gua itu terbuka. Olala… Kasim sangat senang melihat isi gua itu. Ada banyak sekali harta karun di sana. Kasim segera memasukkan emas-emas itu ke dalam karung yang ia bawa. Banyak sekali karung yang ia bawa hingga ia kelelahan memasukkan emas tersebut ke dalam karung.
Setelah semua karung terisi penuh, Kasim hendak keluar dari gua itu. Namun, Kasim lupa kata yang diucapkan untuk membuka pintu gua. Kasim lalu tertidur di dalam gua. Olala… rupanya kawanan penyamun datang ke dalam gua. Mereka mendapati Kasim yang sedang tertidur di dalam gua harta mereka. Tentu saja mereka sangat marah.
“Rupanya selama ini harta kita dicuri oleh orang ini. Ayo ikat dia di sini!” ucap pimpinan penyamun.
Kasim sangat sedih. Ia tak bisa keluar dari gua itu. Kini, ia malah terikat di dalam gua, menjadi tawanan para penyamun. Itu karena dia terlalu serakah, ingin mendapatkan harta yang berlimpah tanpa bekerja. Kini, ia hanya bisa menyesali keserakahannya.
Istri Kasim sangat gelisah. Semalaman suaminya tak pulang. Padahal, hutan yang Kasim tuju tak jauh dari desanya.
“Apa suamiku dalam masalah? Sepertinya aku harus menemui Alibaba.” gumam istri Kasim.
Pagi itu istri Kasim menemui Alibaba. Ia menceritakan bahwa Kasim pergi ke gua para penyamun. Alibaba kaget. Ia tak tahu bahwa Kasim ternyata pergi ke sana.
“Aku akan mencarinya,” ucap Alibaba.
Alibaba langsung menuju ke gua penyamun. Saat sampai di sana, ia tak melihat ada para penyamun. Alibaba pun masuk ke dalam gua itu, dengan mengucapkan sandi. Saat berada di dalam gua, Alibaba kaget. Ia melihat Kasim tergeletak pingsan. Tubuh Kasim diikat dengan tali yang kuat. Alibaba pun segera melepaskan ikatan itu dan membawa Kasim keluar gua.
Alibaba langsung membopong Kasim ke tabib. Setelah luka Kasim diobati, Alibaba memberikan koin emas kepada tabib. Tabib itu sangat senang menerima pemberian Alibaba.
Sementara itu, para penyamun kembali ke gua. Alangkah kagetnya mereka karena tak mendapati Kasim di sana. Para penyamun lalu pergi ke desa untuk mencari Kasim.
Pimpinan penyamun bertanya kepada penduduk,”Apakah kalian tahu, siapa penduduk yang miskin namun tiba-tiba berubah menjadi kaya?”
Salah satu penduduk menyebut nama Alibaba. Pimpinan penyamun itu segera mencari rumah Alibaba. Ia ingin membunuh Alibaba dan mendapatkan kembali harta rampasannya. Namun, salah satu tetangga Alibaba yang mendengar percakapan itu segera pergi ke rumah Alibaba untuk memberitahukan semuanya.
“Kau berhati-hatilah. Nyawamu dalam bahaya,” ucapnya kepada Alibaba.
“Aku pasti akan berhati-hati. Terima kasih sudah memberitahuku,” balas Alibaba.
Sore itu, pimpinan penyamun berpura-pura tersesat. Ia meminta izin untuk menginap di rumah Alibaba. Namun, Alibaba sudah mengetahui rencana penyamun itu. Alibaba tetap bersikap baik kepada mereka. Pada malam harinya, Alibaba pun menjamu mereka.
Alibaba membuat mereka tak berdaya. Mereka terlalu kekenyangan. Alibaba dan penduduk pun segera menangkap mereka. Akhirnya, mereka dijebloskan ke dalam penjara di desa itu.
Sementara itu, Alibaba mengambil semua harta yang ada di dalam gua. Kemudian Alibaba membagikannya kepada para penduduk. Hal itu membuat semua penduduk hidup makmur. Tak ada lagi penduduk yang hidup dalam kemiskinan.
Pesan moral dari Kisah Ali Baba Dan Penyamun (Dongeng Anak Persia) adalah
- Berbagilah dengan sesama, jangan jadi orang yang pelit
- Ketamakan akan menceburkanmu ke dalam masalah. Jadilah anak yang baik dan membanggakan orangtua.
- Siapapun yang berniat jahat dengan teman, maka kejahatan itu akan kembali pada dirinya.
Jika ingin membaca legeda Persia ini dengan lebih lengkap kalian bisa membaca posting kami sebelumnya yaitu Cerita Anak Dongeng Kisah Ali Baba dan Perampok dan Cerita Rakyat Timur Tengah : Dongeng Alibaba dan Perampok