Dongeng kerajaan yang kakak posting di hari minggu ini merupakan legenda cerita rakyat dunia yang cukup terkenal. Cerita kerajaan ini mengisahkan tentang seorang raja yang ingin memiliki keturunan. Apa yang terjadi pada sang raja? Yuk kita ikuti kisahnya.
Cerita Rakyat Dongeng Kerajaan : Anak-Anak dengan Dada Emas
Pada zaman dahulu kala. Hiduplah seorang Raja yang sangat arif dan seorang permaisuri yang sanga baik hati. Mereka berdua hidup sudah cukup lama. Namun, sang permaisuri belum juga hamil. Raja sangat sedih karena tidak punya seorang anak, dan Raja sangat bingung. Jika ia tidak mempunyai anak. Lalu, siapa yang akan meneruskan tahta kerajaan. Mereka berdua sangat kesepian.
Suatu hari, Raja memanggil dan mengumpulkan seluruh pengawalnya. Setelah semua pengawal berkumpul, Raja memerintahkan pengawalnya untuk pergi ke kolong rumah penduduk untuk mendengrkan, jika ada salah satu warga yang berkata.
‘’ Seandainya, saya di peristri oleh Raja. Saya akan cepat hamil dan memberikannya seorang anak untuk meneruskan tahta kerajaan.’’
Mendengar perintah dari sang Raja. Semua pengawal istana langsung berangkat dan menyebar menuju kolong rumah penduduk. Namun, hujan turun sangat deras. Salah satu dari sekian banyaknya pengawal kerajaan. Ada satu pengawal yang berteduh di kolong rumah penduduk gadis miskin. Ia pun mendengar gadis tersebut berbicara sendiri.
‘’ Seandainya, saya menjadi istri Raja. Saya akan melahirkan tiga anak yang berdada emas. seorang anak perempuan yang sangat cantik dan dua anak laki-laki yang tampan dan gagah.’’ Ujar gadis mikin tersebut.
Perkataan gadis miskin tersebut, terdengar oleh pengawal Raja. Setelah hujan cukup reda, pengawal pun segera kembali ke istana untuk melaporkan apa yang di dengarnya kepada sang Raja. Mendengar laporan dari pengawalnya tersebut. raja memanggil gadis miskin itu untuk datang ke istana. Karena Raja sangat ingin memiliki keturunan. Akhirnya, gadis miskin itu dinikah oleh Raja dan menjadi istri keduanya.
Tidak lama setelah menikah, istri kedua Raja akhirnya hamil. Ia pun sangat ingin makan daging seekor Rusa. Sang Raja pun menuruti semua keinginannya. Bahkan untuk mencari daging Rusa. Raja pun langsung berburu ke hutan di temani beberapa pengawalnya. Melihat kasih sayang Raja yang sangat luar biasa kedapa istri keduanya. Permaisuri mulai cemburu. Ia merasa tidak lagi di perhatikan oleh suaminya.
Pada saat Raja pergi untuk berburu. Tiba-tiba, istri keduanya melahirkan tiga orang anak yang berdada emas. satu anak perempuan yang sangat cantik dan dua orang anak laki-laki yang tampan. Ternyata, apa yang di katakan gadis miskin sebelum ia menikah dengan Raja menjadi kenyataan.
Pada saat melahirkan istri kedua Raja harus menutup mata dan telinganya. Hal tersebut adalah peraturan dari kerajaan. Ia merasa sangat sedih karena tidak dapat mlihat dan mendengar tangisan anaknya. Serta tidak bisa mengenalinya.
Pada saat yang bersamaan. Seekor Anjing pun beranak tiga ekor, satu betina dan dua jantan. Ketiga anak laki-laki itu di bawa ke istana dan di tukarkan dengan ketiga anak dari istri kedua Raja. Sementara, ketiga anak gadis miskin itu di bawa ke tempat yang sangat jauh dari istana. Dan istri kedua yang baru saja melahirkan tadi di bawa ke kolong istana yang tepatnya di bawah jamban dalam keadaan terikat
Akhirnya, Raja kembali ke istana dan membawa daging Rusa. Ia sangat senang mendengar istri keduanya sudah melahirkan anaknya. Ia pun di persilahkan masuk untuk melihat anak-anaknya tersebut. Namun, apa yang Raja lihat? Ia melihat ada tiga ekor bayi Anjing. Melihat hal tersebut membuat Raja sangat marah.
Sementara, ketiga anak sang Raja di temukan dan di asuh oleh seorang nenek tua. Dengan berjalannya waktu, mereka pun menginjak dewasa. Mereka sama sekali tidak tahu nahwa mereka adalah anak dari seorang Raja. Sementara, sang ibu masih dalam keadaan di ikat.
Pada suatu hari, Raja mengadakan sebuah pesta yang sangat meriah. Ia pun mengadakan banyak sekali hiburan. Salah satunya adalah menyambung Ayam. Mendengar kabar tersebut, Nenek tua pun menyuruh mereka untuk ikut menyambung Ayam.
‘’ Hai cucuku, ikutlah menyambung Ayam yang di selenggarakan di istana.’’ Kata sang Nenek.
‘’ Menyambung Ayam? Bagaimana kami dapat ikut untuk menyambung ayam dan pergi ke istana, sementara kami tidak punya Ayam Nek.’’ Kata salah satu cucunya.
‘’ Nanti nenek akan memberikan kalian Ayam, agar dapat ikut menyambung Ayam tersebut.’’ jawab nenek tersenyum.
Tidak lama kemudian, sang Nenek menyulap seekor Kucing menjadi seekor Ayam jantan. Mereka pun segera pergi menuju istana dengan sangat senang karena mempunyai Ayam jantan yang gagah.
Setelah melakukan perjalanan jauh. Akhirnya, mereka tiba di istana. Mereka pun bertemu dengan sang Raja.
‘’ Apa yang kalian lakukan disini? Apakah kalian berminat untuk mengikuti menyambung Ayam?’’ Tanya Raja.
‘’ Kami sudah datang ke sini dan membawa ayam. Tentu saja kami berminat untuk ikut menyambung ayam Tuan.’’ Jawab salah satu anak berdada emas.
Akhirnya, pertandingan pun di mulai. Ayam milik sang Raja dengan Ayam milik sang anak berdada emas mulai bertarung. Ayam jantan sang Raja terpental sangat jauh oleh Ayam sang anak. Akhirnya, mereka memenangkan pertandingan dan membawa pulang sekantong emas.
Melihat ketiga anak yang berdada emas tersebut, Permaisuri merasa ketakutan. Sementara, Raja sangat penasaran karena kekalahannya oleh ketiga anak remaja. Sebelum mereka pulang, Raja berkata untuk datang ke kerajaan ke esokkan harinya untuk menyambung Ayam lagi.
Setibanya mereka di rumah. mereka menceritakan tentang permainannya kepada sang nenek. Dan menceritakan permintaan Raja agar mereka datang ke esokkan harinya.
‘’ Apakah kalian mau menyambung ayam lagi?’’ Tanya nenek.
‘’ Iya Nek, kami ingin pergi untuk menyambung ayam lagi. Jika menang mendapatkan emas yang banyak untuk kami bawa pulang.’’ Jawab anak perempuan berdada emas.
Keesokan harinya, mereka bertiga berpamitan untuk pergi ke istana. Namun, sebelum mereka berangkat sang nenek berpesan.
‘’ jika nanti kalian menang dalam pertandingan menyambung ayam. Jangan meminta emas. Tetapi, mintalah wanita yang sedang diikat di bawah kolong istana yang tepatnya di dekat jamban untuk di bebaskan. Karena wanita itu adalah ibumu.’’ Pesan sang nenek.
Setelah mendengar apa yang dikatakan sang nenek, ketiga cucunya sangat terkejut. Maka, mereka bertiga berusaha untuk menang dan membebaskan ibunya yang sedang diikat di bawah kolong jamban.
Mereka pun bergegas dengan penuh semangat. Setibanya di istana. Sambung ayam pun di mulai, dalam jangka waktu yang sangat singkat. Ayam milik Raja berlumuran darah dan mati. Melihat ayamnya kalah, Raja sangat malu. Ia pun memberikan hadiah berupa emas yang cukup banyak.
‘’ Kemenangan kali ini kami tidak mengharapkan hadiah uang dan emas. tetapi, kami meminta agar di bebaskan wanita yang diikat di kolong bawah jamban itu segera.’’ Jawab sang anak berdada emas.
‘’ Apa yang kalian inginkan dari wanita penipu seperti itu?’’ Tanya Raja.
‘’ Wanita yang di ikat itu, adalah ibu kami.’’ Jawab si dada emas
Raja sangat terkejut mendengar ucapan anak-anak tersebut. tidak lama kemudian, muncullah sang nenek dan seekor Burun Nuri sahabat dari ketiga anak berdada emas. burung nuri menceritakan tentang beberapa tahun yang lalu saat istri kedua raja melahirkan.
Burung nuri terus bercerita. Namun, permaisuri menyuruhnya berhenti untuk menceritaka kepada Raja. Ia merasa sangat takut kejahatannya terbongkar. Tetapi, Raja menyuruhnya untuk meneruskan ceritanya.
Setelah burung nuri menceritakan semuanya. Raja tiba-tiba menangis. Karena selama ini ia sudah di bohongi oleh permaisurinya sendiri. Ia merasa sangat bersalah karena membiarkan istri keduanya yang tidak bersalah harus menerima hukuman. Ia pun segera membebaskan serta di mandikan dengan sangat bersih. Ia segera menemui ketiga anaknya dan langsung memeluknya dengn sangat erat. Karena selama ini mereka belum pernah bertemu. Ia pun meminta maaf kepada sang istri dan memeluknya sambil menangis
Raja pun mengetahui yang sebenarnya. Ia pun segera memerintahkan kepada para pengawalnya untuk menangkap dan membawa permaisuri diikat dan ditaruh dibawah kolong jamban. Karena akibat permaisuri yang sudah berperilaku jahat.
Pesan moral dari Dongeng Kerajaan : Cerita Rakyat Si Dada Emas adalah perlakuan buruk yang dilakukan seseorang akan membuahkan keburukan baginya dimasa yang akan datang. Sebaliknya kebaikan walaupun terlihat berat dan sulit akan mendatangkan kebahagiaan dimasa yang akan datang.
Banyak kisah kerajaan menarik kami lainnya pada posting kami sebagai berikut Cerita Fabel : Kisah Kerajaan Tikus dan Kucing dan Cerita Rakyat Roro Jonggrang | Dongeng Candi Prambanan