Banyak sekali cerita legenda dari Afrika Selatan yang sangat bagus untuk diceritakan. Namun koleksi kami saat ini masih terbatas pada dongeng fabel dari Negara tersebut. Dua diantara koleksi cerita hewan tersebut kami ceritakan malam hari ini. Selamat membaca.
Cerita Legenda : Ular Yang Licik (Afrika Selatan)
“Toloong! Aku tak bisa bernapas! Badanku terimpit batu besar ini.” teriak ular, memelas.
Untunglah ada seorang pemuda yang sedang melintas. Melihat hal itu, si pemuda merasa kasihan dengan ular. Ia pun langsung menolong ular. Ia menyingkirkan batu besar itu dengan susah payah hingga akhirnya ular bisa keluar dari impitan batu besar tersebut.
“Syukurlah… kau tak apa-apa, ular?” ucap pemuda itu.
Tetapi tanpa banyak bicara, ular itu mencoba melilit tubuh si pemuda. Ia hendak memangsa si pemuda. Dasar ular tak tahu berterima kasih. Pemuda itu pun dengan cepat mengelak.
“Aku sudah menolongmu. Kenapa kau mencoba melilitku?” tanya si pemuda, ketakutan.
“Ya, kau memang sudah menolongku.Tetapi, aku sangat lapar. Jadi aku akan memakanmu,” jawab Ular.
“Eit, tunggu dulu! Lebih baik kita temui Gajah dulu. Kita dengarkan apa yang sebaiknya kau lakukan,” pinta si Pemuda.
Ular menyetujui permintaan si Pemuda. Keduanya kemudian pergi ke rumah Gajah. Terlihat Gajah sedang duduk santai. Ia menerima kedua tamunya dengan baik.
Ular dan pemuda itu lantas menceritakan permasalahannya. Gajah rnembatin,”Sungguh ular tak tahu balas budi.” Namun, ia pura-pura tak marah. Ia mempunyai ide cemerlang. Kemudian Ia meminta ular dan si pemuda untuk menunjukkan tempat mereka bertemu.
“Di sini kalian bertemu?” tanya Gajah. “Iya,” jawab Ular.
“Tadi kau bercerita bahwa kau mendapati ular dalam keadaan terimpit batu besar,” ujar Gajah. “Aku ingin tahu kondisinya seperti apa. Coba kalian peragakan kondisi saat kalian bertemu tadi”
Ular dan pemuda itu mengikuti permintaan Gajah. Mereka memeragakan peristiwa saat mereka bertemu. Pemuda itu mengangkat batu besar dan mengimpitkannya kepada ular.
“Beginilah kondisinya saat kutemukan ular tadi.” ucap si Pemuda.
“Rupanya benar. Ular bisa juga terimpit batu besar,” ucap Gajah.
Merasa sudah selesai, si Pemuda pun berniat untuk mengambil batu besar yang menindih ular. Tetapi, Gajah mencegahnya.
“Biarkan saja selamanya ular itu terimpit batu. Ia sama sekali tak tahu berterima kasih. Ia pantas mendapatkan balasannya,” ucap Gajah. Akhirnya Gajah dan pemuda itu meninggalkan ular dalam keadaan terimpit.
Pesan moral dari Cerita Legenda : Ular Yang Licik (Afrika Selatan) adalah berterimakasihlah kepada orang yang sudah menolong kita. Jangan malah membalasnya dengan keburukan. Itu sungguh hal yang tak baik
Judul Dongeng Legenda : Hyena Si Penghasut (Afrika Selatan)
Sudah beberapa hari ini Singa, si raja hutan sakit. Semua tabib di hutan sudah didatangkan untuk menyembuhkan dia. Namun sakit Singa si Raja hutan masih terus berlanjut.
Semua hewan berbondong-bondong menjenguk dan membawa makanan untuk rajanya. Tetapi, ada salah satu binatang yang tak pernah datang menjenguk Singa. Ya, dia adalah serigala.
“Padahal sudah beberapa hari ini aku sakit. Semua penghuni hutan pun sudah menjengukku, kecuali Serigala. Ke mana hewan itu? Apakah ia tak peduli denganku?” gumam Singa.
“Serigala memang senang jika tuan sakit,” ujar Hyena yang saat itu sedang menjenguk Singa. “Dia sengaja tak menjenguk Tuan, karena dia sama sekali tak peduli dengan tuan.”
Mendengar hal itu, Singa menjadi marah. Ia menyuruh Hyena untuk memanggil Serigala. Singa akan memberikan hukuman kepada Serigala atas ketidakpeduliannya.
Hyena pun mendatangi Serigala yang saat itu sedang sibuk. Hyena menyampaikan pesan Singa kepada Serigala. Hal itu membuat Serigala curiga. Biasanya Hyena memang membenci Serigala.
Serigala segera pergi ke rumah Singa si raja hutan, ditemani oleh Hyena. Hyena sangat senang. Ia merasa Serigala pasti akan dihukum oleh Singa. Dengan begitu, tak ada lagi yang bisa menyaingi kecepatan berburunya.
“Ada apa Tuan memanggil saya?” tanya Serigala kepada Singa sesampainya di rumah Singa.
“Kata Hyena, kau sama sekali tak peduli denganku. Saat binatang lain menjengukku, kau malah pergi entah ke mana,” ujar Singa, geram.
“Tuanku, hamba justru sangat peduli denganmu. Aku sedang mencari tabib untuk menyembuhkan sakitmu. Makanya, aku belum sempat menjengukmu,”ujar Serigala.
“Lalu apakah kau sudah menemukan obat untuk sakitku?” tanya Singa.
“Kata tabib, jika tuanku ingin sembuh, maka harus memakan daging hyena. Dengan begitu, penyakit tuanku akan hilang,”jawab Serigala.
Singa pun langsung menerkam Hyena. Hyena mati karena tak sempat menyelamatkan diri. Itulah hukuman yang harus diterima Hyena karena telah menghasut.
Pesan moral dari Judul Dongeng Legenda : Hyena Si Penghasut (Afrika Selatan) adalah jangan suka menghasut, sebab menghasut adalah perbuatan yang buruk.