Suatu hari, seekor Kelinci tinggal bersama ibunya. Sang ayah sudah lama meninggal, pada saat sang ayah masih hidup, Kelinci selalu dimanja sehingga ia menjadi binatang yang sombong, semena-mena, pemalas dan selalu ingin menang sendiri. Meskipun ayahnya sudah meninggal, sikap Kelinci tidak berubah. Kelinci tidak pernah membantu ibunya. Pada saat ibunya pergi ke kebun, ia hanya sibuk tidur dan bangun ketika sang ibu sudah pulang dari kebun.
Sang ibu sengaja pulang di siang hari untuk memasak dan kembali lagi ke kebun hingga sore hari. Namun, sang ibu sungguh sangat sabar dan tidak pernah marah kepada anaknya. Akhirnya, musim panen pun tiba. Wortel dan kentang di kebun sudah masak semua, dengan penuh sabar sang ibu bekerja hingga larut malam untuk memanen sayuran seorang diri. Sang ibu pun memanggul hasil kebun nya pulang ke rumah.
Namun, Kelinci menyambut kedatangan sang ibu dengan marah-marah.
‘’ Ibu! Dari mana saja seharian ini? Sampai pulang larut malam. Aku sangat kelaparan!’’ bentak sang anak.
Meskipun sang ibu sangat lelah. Namun, ia tetap memasak makanan untuk anaknya. Setelah memasak, ia pun langsung tertidur. Namun, ke esokkan harinya. Sang ibu Kelinci jatuh sakit
‘’ Ibu! Cepatlah bangun. Hari sudah siang, aku sangat lapar. Masakkan sesuatu untukku!’’ ujar Kelinci marah ketika melihat sang ibu masih di tempat tidur.
‘’ Anakku, masaklah sendirian. Kau sudah besar.’’ Jawab sang ibu.
Kelinci pun merasa sangat kesal dan pergi ke kebun untuk mencari buah-buahan. Pada saat itulah Kancil lewat.
‘’ Hei Kelinci, di mana ibumu? Aku tidak melihatnya di kebun ini.’’ Kata Kancil.
‘’ Ibu sangat pemalas Cil, sudah siang seperti ini ia masih tidur.’’ Ujar Kelinci
‘’ Yang benar kau Kelinci? Ibumu sangat rajin, semalam ia di kebun sampai larut malam. Jangan-jangan ibu mu sakit. Bolehkah aku mengunjungi rumahmu?’’ ujar Kancil.
Kelinci hanya diam saja dan mengikuti Kancil masuk ke dalam rumahnya. Kancil pun langsung melihat keadaan ibu Kelinci.
‘’ Kelinci, ibumu sakit! Mengapa kau tinggalkan ia sendirian. Ia pasti sangat kelelahan bekerja sampai larut malam.’’ Ujar Kancil.
Sementara Kelinci hanya diam saja mendengarkan Kancil. Akhirnya, Kancil pun pergi ke dapur untuk membuatkan makanan untuk ibu Kelinci.
‘’ Kelinci, ibumu orang yang sangat baik dan rajin. Kamu harus membantunya dan jangan sampai ibumu capek sendirian sehingga sakit seperti ini. Coba saja kamu bayangkan, bagaimana jika ibu meninggalkan mu seperti ayahmu dulu dan kamu harus hidup sendirian.’’ Ujar Kancil
Kancil berusaha menyadarkan Kelinci karena sikap-sikapnya yang sangat tidak baik selama ini. Akhirnya, Kelinci pun sadar bahwa sikapnya selama ini salah dan berjanji pada dirinya sendiri untuk berubah menjadi baik dan akan berbakti kepada ibunya. Sejak saat itulah Kelinci menjadi anak yang baik, rajin dan selalu membantu ibunya,