Dongeng Cinderella merupakan sebuah dongeng bertema princess yang terkenal di berbagai negara dengan versi yang berbeda – beda. Versi yang akan kita ceritakan kembali ceritanya dengan bahasa Indonesia ini adalah versi yang ditulis oleh Marcia Joan Brown, Amerika pada tahun 1954.
Cerita tersebut kemudian menjadi yang paling populer dan bahkan telah diadaptasi dalam berbagai film. Seperti apa kisahnya?
Dongeng Cinderella dan Sepatu Kaca
Dahulu kala, hidup seorang anak gadis cantik yang tinggal bersama ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Gadis cantik tersebut bernama Cinderella.
Setiap hari, ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumahnya sendiri. Sementara kedua saudara tirinya hanya dimanjakan oleh ibunya. Semua yang diinginkan selalu dituruti, namun perlakuan yang didapat Cinderella jauh sangat berbeda. Namun Cinderella tak pernah mengeluh akan hal itu.
Suatu hari, sayembara pesta dansa diadakan istana. Kabar tersebut pun diinformasikan ke seluruh penjuru negeri dan semua gadis yang ada di negeri tersebut tak peduli latar belakangnya boleh menghadiri pesta dansa yang diadakan.
Tentu kedua saudara tirinya akan menghadiri pesta tersebut. Sementara Cinderella, meminta izin kepada ibu tirinya untuk dapat menghadiri pesta dansa juga. Hanya saja, ibu tirinya menolak permintaan tersebut.
“Apa? Kau ingin pergi ke pesta dansa? Bagaimana orang dengan baju lusuh dan sobek seperti itu menghadiri pesta dansa? Tahu diri kau!”
Cinderella tak membantah. Ia hanya pergi ke kamar dan menangis sejadi – jadinya. Hari pesta dansa pun tiba. Semua orang di rumah Cinderella sibuk menata rambut dan mempersiapkan diri ke pesta dengan gaun indah yang sudah disiapkan.
Cinderella bahkan membantu saudara dan ibu tirinya bersiap diri ke pesta meski jauh di lubuk hatinya, Cinderella juga ingin datang ke pesta juga.
Setelah ibu tiri dan saudaranya pergi ke pesta dan meninggalkan Cinderella seorang diri di rumah, muncul seorang peri yang menghampiri Cinderella.
“Berhentilah bersedih nak.” Ucap sang peri.
Cinderella menghapus air matanya namun ia juga mengatakan, “Aku sangat ingin pergi ke pesta dansa itu ibu Peri”, ucap Cinderella sambil menangis.
Ibu peri pun mengajak Cinderella bangkit dan pergi ke taman rumah karena ia akan mengabulkan permintaan Cinderella untuk datang ke pesta dansa.
Di taman, ibu peri meminta Cinderella membawakannya sebuah labu. Cinderella pun membawakan labu terbaik dari taman untuk ibu peri. Dengan kekuatan magis yang dimiliki, ibu peri memulai aksi. Ia sulap labu terbaik yang dibawa Cinderella itu menjadi sebuah kereta kencana.
Ibu peri kemudian meminta Cinderella membuka tikus yang ada di perangkap dan mengubahnya menjadi enam kuda yang siap menarik kereta labunya. Sementara seekor tikus besar di taman, disulap menjadi kusir.
Kemudian enam kadal di air mancur taman disulapnya menjadi enam pria yang akan mengiring kereta kuda menuju ke pesta dansa.
Kemudian pakaian dan tatanan rambut Cinderella pun disulap menjadi pakaian terindah dengan tatanan rambut terbaik lengkap dengan sepasang sepatu kaca. Cinderella pun senang dan ia menari – nari di taman.
Ibu peri menyuruhnya untuk segera pergi agar tidak terlambat dan pulang sebelum pukul 12.00 karena lebih dari jam itu semua sihir akan hilang. Cinderella pun mengerti dan berjanji akan pulang sebelum pukul 12.00.
Sesampainya di acara pesta dansa, kehadiran Cinderella yang cantik dengan gaun terbaik tentu saja menarik perhatian. Pangeran yang menyaksikannya pun meminta Cinderella berdansa bersamanya. Mereka menari dengan sangat serasi di pest aitu. Ibu dan kedua kakak tiri Cinderella tentu merasa iri dengan wanita yang ada di depan matanya.
Namun ketika jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam, bel diiringi lonceng berbunyi. Cinderella sadar dan ingat dengan apa yang dikatakan ibu peri. Ia pun bergegas pergi berlari dan meninggalkan sang pangeran.
Pangeran yang bertanya – tanya mencoba mengejar Cinderella yang berlari. Di tangga, Cinderella yang hendak terjatuh terus menerus berlari dan meninggalkan satu sepatunya. Sang pangeran menyimpan sepatu itu.
Keesokan harinya, pangeran yang penasaran mengutus pengawal istana untuk menemaninya mencari gadis pemilik sepatu kaca yang pangeran simpan tadi. Para pengawal pun menjalankan perintah pangeran.
Satu per satu rumah mereka datangi untuk menemukan pemilik sepatu kaca namun tak ada satu kaki gadis pun yang cocok dengan ukuran sepatu itu. Hingga kemudian tiba pengawal istana di rumah Cinderella. Kedua saudara tiri Cinderella pun mencoba sepatu itu dan ternyata sepatunya tidak pas di kaki mereka.
Pangeran pun bertanya, “Apa tidak ada gadis lain di sini?”
Ibu tiri menjawab, “Tidak ada, hanya ada dua gadis dan mereka berdua putriku”.
“Baiklah kalau begitu, terima kasih. Aku akan mencari di tempat lain” kata sang pangeran.
Ketika pangeran bersama dua pengawalnya bergegas keluar, tiba – tiba ia melihat ada seorang gadis dari jendela. Ia pun kembali ke dalam dan ibu tiri yang tidak bisa mengelak lagi membiarkan Cinderella keluar dari kamarnya.
Cinderella diminta pangeran untuk mencoba sepatu itu dan cocok! Pangeran pun senang, karena ia menemukan pujaan hatinya. Dengan kekuatan sihir ibu peri, Cinderella pun diubah penampilannya persis seperti gadis di pesta dansa yang pangeran cari.
Pangeran pun memantapkan hatinya untuk menikahi Cinderella. Mereka pun hidup Bahagia. Sementara ibu tiri dan kedua saudaranya, sudah Cinderella maafkan kesalahan di masa lalunya.
Cerita dongeng bertema princess lainnya yang bisa dibaca adalah dongeng tentang Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. Kisahnya seperti apa? Baca : Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
Atau ingin membaca dongeng yang mirip dengan alur cerita Cinderella tapi versi Indonesia? Baca : Dongeng Bawang Merah Bawang Putih Berasal Dari Mana?
Itulah sedikit informasi yang kami dapat sampaikan tentang salah satu dongeng princess berjudul Dongeng Cinderella. Semoga kita bisa mengambil pesan dari dongeng di atas ya!