Dongeng Cina : Hakim Paling Adil dan Si Kikir

Tersebutlah seorang hakim di Cina yang terkenal karena kebijaksanaannya dan sangat melegenda. Kisah Hakim tersebut akan kami posting pada Dongeng Cina kali ini. Ingat ambil pesan moralnya untuk kalian yah. Selamat membaca..!

Kisah Dongeng Cina : Hakim Paling Adil dan Si Kikir

Hakim itu bernama Duan Guangqin. Ia sangat dihormati oleh masyarakat karena sering membuat keputusan- keputusan yang sangat adil sehingga sama-sama memuaskan kedua belah pihak. Pada suatu siang yang cerah, Duan Guangqin berjalan-jalan di sekitar pasar. Di sana ia melihat orang-orang yang sedang berkerumun. Sang hakim tertarik dan merasa penasaran. Maka ia pun mendatanginya untuk mencari tahu apa yang membuat orang-orang itu berkerumun.

Rupanya terjadi perselisihan antara seorang petani miskin dengan seorang pemilik toko yang terkenal kikir. Petani itu secara tidak disengaja telah menjatuhkan karung miliknya yang sangat berat dan mengenai seekor anak ayam milik si empunya toko hingga mati.

Si pemilik toko yang kikir itu pun marah. Ia meminta ganti rugi seratus sen kepada si petani miskin. Padahal, anak ayam tersebut masih kecil dan hanya berharga beberapa sen. Si pemilik toko berpendapat bahwa ayam itu akan tumbuh menjadi ayam besar yang harganya seratus sen. Karena itulah ia menuntut uang ganti rugi sebesar itu.

“Dari mana aku mendapatkan uang seratus sen?” keluh si petani miskin.

“Itu urusanmu!” hardik si pemilik toko kikir. “Pokoknya kau harus membayar ganti rugi!”

Salah seorang yang berkerumun di sana mengenali Duan Guangqin. Maka ia pun meminta sang hakim untuk menangani perkara itu.

“Buatlah keputusan yang adil atas kasus ini, yang mulia,” pinta orang tersebut. Mengetahui ada Duan Guangqin di sana, masyarakat yang berkumpul pun semakin banyak.

“Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi,” pinta Duan Guanggin kepada si pemilik toko kikir.

“Orang ini telah ceroboh menjatuhkan karungnya dan mengenai ayamku sehingga ayamku mati,” jelas si pemilik toko kikir. “Dua tahun lagi, ayam ini akan menjadi besar dan harganya menjadi seratus sen. Karena itulah aku memintanya untuk membayar kerugian sebesar seratus sen.”

dongeng cina hakim paling adil
dongeng cina hakim paling adil

Duan Guangqin mengangguk angguk paham. Setelah berpikir sejenak, lantas ia berkata kepada si petani miskin, “Harga ayam ini seratus sen, jadi kau harus membayar seratus sen kepada si pemilik toko.”

Orang-orang yang berkumpul di sana tercengang mendengar keputusan Duan Guangqing. Bertambah kasihanlah mereka kepada si petani miskin. Tidak ada lagi yang bisa menyelamatkannya.

Sementara itu, si pemilik toko begitu bergembira. “Kau memang benar-benar hakim yang adil,” ujar si pemilik toko, lantas mencium tangan Duan Guangqing. Terbayang di benaknya uang seratus sen yang akan segera ia dapatkan dari si petani miskin. “Aku rasa tidak ada hakim yang lebih adil darimu,” puji si pemilik toko lagi.

“Hukum selalu adil,” sahut Duan Guangging sambil tersenyum. “Sekarang aku mau bertanya. Berapa banyak gandum yang dimakan ayam dalam setahun?”

Si pemilik toko mengira-ngira, dan kemudian menjawab, “Sekitar setengah karung.”

“Berarti dalam dua tahun ayam itu menghabiskan satu karung gandum, benar begitu?”

“Benar, yang mulia,” jawab si pemilik toko sambil mengangguk- angguk. Ia mulai mencium sesuatu yang tidak beres.

“Kalau begitu sekarang kau harus memberikan sekarung gandum kepada petani sebagai ganti pembayarannya seratus sen,” ujar sang hakim dengan nada yang tegas.

Wajah si pemilik toko mendadak pucat. Siapa pun tahu bahwa nilai sekarung gandum lebih besar dari seratus sen. Namun, ia tidak punya pilihan lain. Keputusan dari Duan Guangqin memang sudah adil dan sulit dibantah. Si pemilik toko hanya bisa tertunduk lesu, lalu memerintahkan salah satu pegawainya untuk menyiapkan satu karung gandum yang akan diberikannya kepada si petani miskin.

Sementara itu, orang-orang bersorak-sorai dan bertepuk tangan. Mereka gembira karena si pemilik toko yang kikir itu kena batunya, dan si petani miskin lolos dari tipu dayanya. Mereka memuji kehebatan Duan Guangqin yang bisa membuat keputusan dengan begitu adil.

“Ia benar-benar hakim yang hebat,” ujar salah seorang warga yang kagum dengan kecerdasan dan kebi jaksanaan Duan Guangqin.

Pesan yang dapat disimpulkan dari Dongeng Cina : Hakim Paling Adil dan Si Kikir di atas adalah jauhilah sifat kikir, sebab sifat buruk itu hanya akan mendorong kita untuk memperdayai orang-orang yang tidak berdaya. Misalnya seperti tokoh si pemilik toko dalam cerita di atas. Jadilah anak yang jujur, adil, pintar, dan bijaksana.

Temukan cerita rakyat cina terbaik pada artikel cerita rakyat kaum cina