Dongeng Cerpen SD dari H.C. Andersen : Angsa-Angsa Liar

Dongeng Cerpen SD yang kami ceritakan di hari ini merupakan karya dari HC Andersen.

Siapakah H.C. Andersen?

Hans Christian (HC) Andersen merupakan penulis dan penyair yang berasal dari Denmark. Karya HC Andersen sangatlah banyak, dan yang paling terkenal adalah kumpulan dongeng yang sudah diterjemahkan kedalam 125 bahasa di dunia.

Yuk kita baca bersama-sama Cerita dongeng pendek untuk anak SD ini

Dongeng Cerpen SD dari H.C. Andersen : Kisah 11 Angsa-Angsa Liar

Di suatu negeri yang megah, tinggal seorang raja dan anak-anaknya. Mereka adalah sebelas pangeran tampan dan satu putri cantik. Putri cantik itu bernama Eliza. Eliza sangat suka menulis dan membuat gambar-gambar yang unik.

Mereka hidup sangat bahagia dan saling menyayangi satu sama lain. Setiap hari para pengawal mengantarkan sebelas pangeran tampan itu ke sekolah dengan menggunakan kereta kencana.

Suatu hari, Raja berniat untuk menikah lagi. Raja tidak tahu bahwa perempuan yang akan dinikahinya adalah seorang penyihir jahat.

Penyihir itu ternyata tidak suka dengan Eliza. Ia lalu meninggalkan Eliza di hutan sendirian. Tak hanya itu, si penyihir juga telah menyihir sebelas pangeran tampan menjadi angsa. Sebelas angsa itu pun pergi jauh meninggalkan istana.

Putri Eliza kemudian ditemukan oleh sepasang suami istri petani. Mereka merawat Eliza dengan penuh kasih sayang.

Suatu hari, sebelas angsa jelmaan saudara Eliza melihat Putri Eliza sedang bermain sendirian.

“Kasihan sekali adikku yang cantik. Dia hanya bermain sendiri dengan dedaunan hijau itu,” ujar pangeran sulung.

“Iya, aku ingin menemaninya bermain.” sahut pangeran lainnya.

Saat berusia lima belas tahun, Eliza pulang ke istana untuk menemui ayahnya. Ia sangat merindukan sang ayah. Sayangnya, si penyihir jahat itu tidak suka dengan kehadiran Eliza.

Si penyihir berpikir, bagaimana caranya agar Eliza tidak dikenali siapa pun. Si penyihir lalu mendapat ide. Ia akan mengubah Eliza menjadi putri yang buruk rupa. Dengan begitu, sang Raja tidak akan mengenalinya.

Benar saja. Ketika Eliza menemui ayahnya, ayahnya tidak mengenalinya sama sekali.

“Kamu bukan putriku!” gertak Raja kepada Eliza. Sungguh, hal tersebut membuat Putri Eliza sangat bersedih. Dia terus menangis.

Tiba-tiba, Putri Eliza teringat kepada sebelas saudaranya yang hilang. Ia Pun segera mencari saudara-saudaranya itu.

“Wushhhh…. Wushhh…” Angin yang begitu kencang mengelilingi seluruh tubuh Eliza tepat di tengah hutan yang gelap. Eliza mulai merasa takut karena tak ada seorang pun di sana selain dirinya.

Setelah beberapa lama menyusuri hutan, Eliza melihat seorang wanita tua yang sedang membawa keranjang buah-buahan.

“Bolehkah aku bertanya kepadamu,” tanya Eliza kepada wanita tua itu.

“Apa yang ingin kau tanyakan kepadaku, wahai putri cantik?” jawab wanita tua itu sambil tersenyurn manis.

“Pernahkah kau melihat sebelas pangeran berkuda melewati hutan ini?” tanya Eliza lagi dengan penuh harap.

“Sepertinya aku tidak pernah melihatnya. Yang pernah aku lihat hanya sebelas angsa bermahkota emas yang berenang di sekitar sungai ini,” jawab wanita tua dengan lembut.

Eliza menyadari bahwa sebelas angsa itu mungkin adalah sebelas saudaranya. Eliza lalu meminta wanita tua itu untuk menunjukkan jalan menuju sungai. Eliza amat bahagia, karena sebentar lagi ia akan berjumpa kembali dengan saudara-saudaranya.

Karena kelelahan, Eliza tertidur di sebuah gua. Dalam mimpinya, dia bertemu dengan peri cantik. Peri itu mengatakan bahwa saudara-saudara Eliza bisa terbebas dari sihir, asalkan Eliza mau menenun sebelas jaket dan tidak boleh berbicara satu kata pun.

Suatu hari, seorang pangeran tarnpan datang menemui Eliza. Rupanya pangeran itu jatuh cinta dengan Eliza. Dia pun meminta Eliza untuk menikah dengannya dan tinggal di istananya yang mewah. Eliza menganggukkan kepala, yang berarti ia setuju untuk menikah dengan Pangeran.

Namun, prajurit yang jahat menghasut sang Pangeran agar tidak jadi menikahi Eliza. Tetapi, hasutan tersebut tidak dihiraukan Pangeran. Pangeran sudah bertekad akan tetap menikahi Eliza.

Eliza pun dibawa Pangeran ke istana. Malam harinya, Eliza kembali menenun jaket untuk saudara tercintanya. Saat menenun, ternyata Eliza kehabisan jelatang. Terpaksa dia harus ke semak-semak dekat istana untuk mengambil bahan menenun.

Rupanya, prajurit yang jahat melihat Eliza mengambil jelatang itu. Ia pun bergegas melaporkannya kepada Pangeran. Eliza tidak bisa membela dirinya, karena ia tidak diperbolehkan bicara untuk sementara demi membebaskan saudara-saudaranya dari kutukan sihir.

Sungguh malang Eliza. Ia dimasukkan ke dalam ruang yang kotor. Gaun yang ia pakai bahkan telah berubah menjadi kain yang kasar. Meski bersedih, Eliza tetap menenun jaket terakhir untuk saudaranya.

Tak lama kemudian, kepakan sayap terdengar mendekati Eliza. Seketika, Eliza menjadi amat senang begitu mengetahui angsa-angsa datang. Eliza langsung melemparkan semua jaket yang Ia tenun kepada angsa-angsa itu.

Dalam sekejap, para angsa berubah wujud menjadi pangeran-pangeran tampan. Ya, merekalah saudara-saudara Eliza. Dengan demikian, Eliza sudah diperbolehkan untuk berbicara.

Eliza bergegas menghampiri Pangeran, calon suaminya. “Sekarang aku bisa berbicara. Aku tidak bersalah.” tegas Eliza kepada calon suaminya.

Mendengar pembelaan Eliza, semua orang yang ada di sana berlutut memberikan hormat kepada Eliza. Tetapi, apa yang terjadi?

Olala, tiba-tiba Eliza terjatuh dan tak bernapas lagi. Dengan perasaan cemas, sang Pangeran segera mengambil sekuntum mawar dan diletakkannya tepat di tangan Eliza. Untunglah, sesaat kemudian, Eliza membuka mata.

Keesokan harinya, Eliza terlihat sangat bahagia. Terdengar bunyi lonceng gereja, pertanda pernikahannya dengan Pangeran akan segera berlangsung. Sejak saat itu pula, Eliza dan kesebelas saudaranya hidup bahagia bersama.

Pesan moral dari Dongeng Cerpen SD  adalah jadilah anak yang tekun dan ulet. Dengan begitu, apa yang kamu cita-citakan pasti akan tercapai.

Baca juga artikel terkait lainnya yaitu