Cerita untuk anak anak terbaik dari seluruh negeri kami posting untuk adik-adik semua. Kami berharap dengan membaca dongeng untuk anak anak di blog ini, adik-adik semakin lebih pintar dan menjadi anak yang baik dan membanggakan. Hari ini kami memposting dua cerita rakyat Yunani yang kami miliki. Selamat membaca.
Cerita Untuk Anak Anak : Penggembala Dan Kambing (Yunani)
Seorang pemuda bekerja sebagai penggembala kambing. Kambing-kambing itu bukanlah miliknya, melainkan milik majikannya yang kaya raya. Majikannya sangat menyayangi kambing-kambingnya itu. Ia meminta penggembala untuk menjaganya dengan baik.
“Berilah rumput yang baik untuk kambing-kambingku,” perintah tuannya.
Penggembala itu mengangguk. Ia mendapatkan banyak uang dari tuannya. Suatu hari, tuannya meminta pemuda itu untuk membawa kambing-kambingnya ke padang rumput. Rumput di sana terlihat hijau dan segar.
“Pasti kambing-kambingku akan senang jika kau ajak ke sane.” ucap majikannya. Jagalah dengan baik kambing-kambingku. Jangan sampai ada yang hilang atau terluka,” lanjutnya.
“Saya berjanji untuk menjaganya dengan baik, Tuan,” jawab pemuda itu.
Pemuda itu lalu menggiring kambing-kambing tersebut ke padang rumput. Benar yang dikatakan tuannya, padang rumput di sana sangat hijau, dipenuhi oleh rumput yang segar. Kambing-kambing itu terlihat senang. Namun, sebenarnya pemuda itu tak merasa senang. Ya, itu karena ia harus menggiring banyak kambing, dan itu membuatnya sangat lelah.
Kambing-kambing itu makan rumput dengan lahap. Pemuda itu hanya memperhatikannya. Namun, ada salah satu kambing yang menjauh dari pemuda itu. Pemuda itu hanya membiarkannya.
“Nanti baru akan aku panggil saat akan pulang,” gumamnya.
Tak terasa waktu sudah sore. Pemuda itu memanggil seluruh kambing-kambingnya. Olala… kambing yang menjauh tadi tak mendengar seruan pemuda itu.
“Dasar kambing nakal.” dengus si Pemuda.
Pemuda itu mengambil sebuah batu, lalu melemparkannya kepada kambing itu. Plak! Tepat mengenai tanduk kambing tersebut. Kambing itu kesakitan. Ia menoleh ke arah pemuda. Ia pun menghampiri pemuda itu dengan sangat marah.
“Kenapa kau lakukan ini padaku? Lihatlah, tandukku patah olehmu.” seru si Kambing.
“Kau tak mendengar seruanku. Itu salahmu sendiri.” jawab pemuda itu.
“Tuanku pasti akan marah jika tahu tandukku patah,” ucap si Kambing.
Pemuda itu mulai ketakutan. Ia jadi bingung.
“Tolong jangan adukan aku pada tuanmu. Aku masih membutuhkan pekerjaan ini,” pinta si Pemuda.
“Aku tidak akan mengadukanmu. Tapi, tandukku yang akan berbicara semuanya,” jawab si Kambing.
Pemuda itu tak bisa berkata-kata lagi. Ia memang bersalah, jadi ia harus menerima risikonya. Esok, jika tuannya memaafkan, ia akan berusaha untuk tidak berbuat ceroboh lagi.
Pesan moral dari Cerita Untuk Anak Anak : Penggembala Dan Kambing (Yunani) adalah kebohongan tidak mungkin bisa ditutup-tutupi selamanya. Jadi bersikaplah jujur.
Dongeng Anak Yunani : Berebut Bayangan Keledai
Seorang pengembara menyewa seekor keledai pada peternak. Ia ingin membawa keledai itu ke sebuah tempat yang jauh. Pengembara tersebut meminta peternak untuk menunjukkan jalan ke sana.
“Aku akan membayar mahal padamu,” ucap Pengembara.
“Tempat yang akan kita lewati adalah tempat yang tandus. Bahkan, di sana tak ada satu pohon pun yang tumbuh. Apakah kau sudah menyiapkan perlengkapanmu?” tanya pemilik keledai.
“Aku membawa banyak uang dan makanan secukupnya,” jawab Pengembara.
Pemilik keledai pun mau mengikuti keinginan pengembara. Ia dibayar mahal untuk menunjukkan tempat tujuan pengembara itu.
“Nanti saat sudah sampai di perbatasan, kau boleh pulang. Biarlah keledai ini yang menemaniku,” ucap Pengembara.
Pemilik keledai mengerti. Akhirnya mereka pun berangkat menuju tempat itu. Seperti yang dikatakan pemilik keledai, jalan yang mereka lewati sangat tandus. Tak ada satu pohon pun di sana. Matahari juga bersinar terik. Benar-benar panas.
Pengembara mengajak pemilik keledai untuk beristirahat. Mereka duduk di bawah teriknya matahari.
“Kita duduk pun sama saja panasnya. Lebih baik kita terus saja berjalan,” ucap pemilik keledai.
Olala… Pengembara memperhatikan keledai yang ia sewa. Keledai itu bisa melindunginya dari terik matahari. Ia pun langsung duduk di tengah bayangan keledai.
“Keledai ini sudah aku sewa, jadi aku bisa duduk di bayangannya agar sinar matahari tak terlalu membakarku,” ucap Pengembara.
“Hei, kau memang telah menyewa keledai ini. Tapi, kau tak menyewa bayangannya, bukan? Jadi bayangan keledai ini adalah milikku. Aku yang berhak berlindung di bayangannya,” balas pemilik keledai.
Mereka terus saja memperebutkan bayangan keledai. Mereka tak sadar bahwa keledai telah pergi menjauh dari mereka. Mereka masih terus bertengkar, memperebutkan sesuatu yang tak ada.
Saat mulai lelah bertengkar, mereka baru sadar bahwa keledai sudah tak ada. Rupanya keledai meninggalkan mereka berdua.
“Ini semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi bayangan keledai, pasti keledai itu tidak akan pergi,”ucap Pengembara.
“Kini, kita tak bisa berlindung dari teriknya matahari. Kita harus terus berjalan,” balas pemilik keledai.
Mereka menyadari kesalahannya. Namun, keledai sudah tak dapat ditemukan. Mereka pun berjalan di atas teriknya matahari dengan penuh penyesalan.
Pesan moral dari Dongeng Anak Yunani : Berebut Bayangan Keledai adalah berbagilah dengan temanmu, apalagi saat temanmu sedang membutuhkannya. Ingatlah, berbagi itu indah.