Dongeng Cerita Rakyat Yang Pendek Asli Nusantara

Cerita rakyat yang pendek di blog ini selalu memiliki amanat moral yang kami sampaikan. Misalnya kedua cerita rakyat yang singkat dan menarik yang akan kami posting kali ini, memiliki pesan moral yang sangat baik. Selamat membaca.

Dongeng Cerita Rakyat Yang Pendek : Kera dan Ayam

Alkisah, ada seekor ayam yang bersahabat dengan kera. Suatu sore, mereka jalan-jalan di hutan. Tiba-tiba, si Kera menangkap si Ayam dan mencabuti bulunya karena Iapar. Si Ayam pun lari sekuat tenaga, hingga sampai di rumah si Kepiting. Ia menceritakan perlakuan si Kera. Kepiting marah. Lalu, mereka menyusut siasat untuk membalas perlakuan si Kera.

Pada hari yang ditentukan, si Kepiting mengundang si Kera dan si Ayam untuk berlayar ke pulau seberang. Pulau itu penuh dengan buah-buahan segar. Si Kera yang rakus begitu bersemangat. Ia tidak tahu bahwa si Ayam sudah membuatkan perahu khusus yang terbuat dari tanah liat.

Dongeng Cerita Rakyat Yang Pendek Asli Nusantara
Dongeng Cerita Rakyat Yang Pendek Asli Nusantara

Maka, berangkatlah mereka bertiga naik perahu. Ketika sampai di tengah laut, si Ayam mematuki perahu. Perahu pun berlubang dan air mulai masuk. Dengan mudah, si Kepiting melompat ke dalam air. Begitu pun si Ayam, ia mengepakkan sayapnya dan terbang hingga daratan. Tinggallah si kera yang meronta-ronta minta tolong karena tidak bisa berenang.

Cerita Rakyat Nusantara : Kisah La Moelu

La Moelu tinggal bersama ayahnya yang tidak mampu bekerja. Pekerjaannya  memancing ikan di sungai. Suatu hari, ia mendapat ikan kecil aneh. Sang Ayah pun menyuruh La Moelu memelihara ikan itu. Anak itu kemudian menaruh ikan tersebut di dalam gelas. Keesokan harinya, La Moelu kaget karena ikan itu sudah sebesar gelas. Ayah menyuruhnya untuk memindahkannya ke dalam guci besar. Namun, ikan itu menjadi sebesar guci.

La Moelu segera menaruhnya ke tempat yang lebih besar, namun selang sehari kemudian wadah itu tidak muat lagi.

“Lebih baik bawa ia ke laut,” kata Ayah. “Baik, Yah,” jawab La Moelu dengan sedih.

La Moelu menamai ikan itu Jinnade Teremombonga. Ia berpesan kepada si ikan untuk datang ke tepi laut jika La Moelu memanggil nama ikan itu agar ia bisa memberinya makan. Setiap hari, La Moelu memberi makan Jinnade.

Suatu pagi, ketiga tetangga La Moelu memanggil Jinnade. Mendengar panggilan itu, Jinnade segera muncul. Namun, Jinnade ditombak oleh ketiga orang tersebut hingga tewas, lalu dimasak. Setelahnya, mereka memberi tahu La Moelu mengenai perihal yang sudah terjadi. Sedihlah hati Ia Moelu. Ia memunguti tulang Jinnade dan menguburkannya di halaman rumahnya.

Pohon berbatang emas, berdaun perak, berbunga intan, dan berbuah berlian, tumbuh di atas kuburan Jinnade. La Moelu pun menjual ranting, buah, daun, dan bunga pohon itu. Walau kaya, ia tidak sombong. Ia tetap baik hati dan membantu tetangga-tetangganya. La Moelu pun tetap sayang kepada ayahnya.

Baca juga Dongeng Cerita Rakyat Yang Pendek Asli Nusantara yang terpopuler milik kami pada posting berikut ini kumpulan cerita rakyat singkat