Dongeng Cerita Rakyat Asia : Kisah Raksasa Buli-Buli

Kisah raksasa Buli-Buli adalah dongeng cerita rakyat asia yang kakak pilih untuk menemani malam hari ini. Ada pelajaran sangat berharga yang bisa kalian dapatkan dengan membaca cerita rakyat dari Asia ini. Kakak yakin kalian pasti bisa menemukan pesan moral tersebut. Selamat membaca.

Dongeng Cerita Rakyat Asia : Kisah Jayen dan Raksasa Buli-Buli

Jayen, si raksasa hijau, iri kepada Revo, si raksasa merah, teman sebangkunya. Tiap hari, Revo membawa banyak uang ke sekolah. Dompetnya tebal, lembaran-lembaran uang tersembul dari sana.

Jayen hanya bisa menelan ludah. Andai punya uang sebanyak itu, dia bisa membeli semua jajanan di kantin Sekolah Raksasa. Dia bahkan mungkin bisa membeli sepatu roda berlampu yang selama ini diimpikannya.

Sepatu roda berlampu harganya tiga lembar uang merah, padahal uang merah Revo ada banyak. Dia bisa membeli dua atau tiga pasang sepatu. Dada Jayen dipenuhi rasa iri.

Tak terasa, wajah Jayen manyun. Dia ingat jawaban Mami saat dia meminta uang saku lebih. “Uang sakumu sudah cukup. Yang penting, kamu tidak kelaparan dan kehausan di sekolah. Kamu juga masih punya sedikit uang jika harus membeli pensil atau penghapus di sekolah.”

Mendadak, Jayen merasa jadi raksasa termiskin di bumi. Ingin ini itu, tapi tak punya uang. Sepulang sekolah, Jayen pulang bersama Revo. Mereka berdua berjalan kaki menyusuri trotoar.

“Yuk, kita mampir beli pisang panggang sous apel,” ajak Revo.

Jayen menggeleng. Pisang panggang saus apel harganya mahal. Uang sakunya tak cukup untuk membeli jajanan itu.

“Kenapa, sih? Bukannya itu makanan yang amat enak? Oh, kamu nggak punya uang, ya?” Revo memandang Jayen dengan tatapan kasihan.

“Minta, dong, sama Mamimu. Masa, sih, mau beli jajanan saja, kok, ditahan-tahan.” Kali ini ucapan Revo agak sinis.

Jayen tak suka ucapan Revo. Meski demikian, dia tak membantah. Kalau dipikir-pikir, Revo benar juga. “Mami pelit.” Sungut Jayen.

Revo melambaikan tangan, mereka berdua berpisah di persimpangan jalan. Jayen berjalan ke arah rumahnya. Belum sepuluh langkah dia berjalan, tiba-tiba dia mendengar teriakan Revo.

“Tolong.”

Dongeng Cerita Rakyat Asia

Jayen buru-buru berbalik arah dan menyusul Revo. Ternyata, Revo sedang dihadang Raksasa Buli-Buli, raksasa dari bangsa raksasa kuning. Raksasa Buli-Buli adalah raksasa yang suka mengganggu raksasa lain. Dia suka meminta uang, meminta makanan, atau apa pun yang dipunyai raksasa lain.

“Serahkan uangmu.” Matanya berbinar melihat uang Revo yang menyembul di kantong baju.

Revo berteriak, namun Raksasa Buli-Buli malah menyeringai marah. Revo pun menggigil ketakutan. Raksasa Buli-Buli lalu meninggalkan Revo yang menangis. Seluruh uang Revo telah dirampas. Jayen tak bisa berbuat apa-apa selain menghibur Revo.

“Sudahlah, lain kali bawa uang secukupnya saja ya?” kata Jayen.

Jayen lalu ingat pesan Mami. Berarti, selama ini Mami benar. Tak perlu membawa banyak uang. Semua ada takarannya. Uang yang banyak bisa membuat kita diincar penjahat. Uang yang banyak bisa membuat kita membeli hal-hal yang tidak kita butuhkan.

Hikmah kasih sayang yang dapat dipetik dari Dongeng Cerita Rakyat Asia : Raksasa Buli-Buli adalah

Mengapa orang tua melarang kalian membawa banyak uang saat ke sekolah? Mengapa Mama tak mengizinkan kalian memakai perhiasan yang mencolok? Apakah mereka pelit? Tak mau memberi uang, atau tidak mau membelikan kalian perhiasan?

Oh, tentu tidak. Mereka bukan pelit, tapi mereka justru sayang pada kalian. Akhir—akhir ini, banyak kejahatan terjadi di sekitar kita. Membawa uang berlebihan atau mengenakan perhiasan mencolok, bisa membuat kita diincar oleh penjahat. Kalian tak mau menjadi korban bukan? Nah, oleh karena itu, turuti semua larangan orang tua, ya. Mereka tahu apa-apa yang terbaik untuk kalian.

Temukan berbagai cerita rakyat dari asia yang ada di blog kami pada posting-posting berikut ini Cerita Dongeng Terbaru : Petualangan Lili dan Kue Raksasa dan Kumpulan Cerita Dongeng Nusantara : Semut Dan Merpati