Dongeng dari Brothers Grimm bisa kita anggap sebagai cerita legenda pendek dunia. Hal ini karena cerita rakyat karya Brothers Grimm sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia dan diceritakan secara turun temurun. Kali ini kami memposting salah satu dongeng karya mereka yang cukup terkenal yaitu cerita peri air yang jahat.
Dongeng Cerita Legenda Pendek : Peri Air Yang Jahat
Seperti biasa, pada siang hari, Rara dan Raka bermain dengan asyiknya. Mereka berlari-larian dan mendorong satu sama lain.
Tanpa mereka sadari, di dekat mereka ada sumur yang amat dalam. Ketika mereka saling mendorong, mereka terpeleset dan jatuh ke dalam sumur.
Sumur tersebut begitu menyeramkan. Rupanya, sumur itu dihuni oleh Peri Air yang jahat.
“Hahaha!” tawa jahat si Peri Air. “Kalian telah masuk di wilayah kekuasaanku! Sekarang, kalian harus menuruti semua perintahku!”
Rara pun ketakutan, dia menangis tersedu-sedu. Tetapi, Raka selalu berusaha menenangkan adiknya itu.
Rara dan Raka kini harus bekerja menuruti perintah Peri Air. Rara sebagai anak perempuan bertugas menenun rami, sedangkan Raka sebagai anak laki-laki bertugas mengambil air dengan ember.
Malangnya, Peri Air tak pernah memberi mereka makanan yang enak dan lezat. Mereka hanya diberi makan sisa. Alhasil, tubuh Rara makin lama makin kurus. Rara dan Raka sudah tak sanggup lagi untuk hidup dengan Peri Air yang jahat ini.
Rara dan Raka lalu berencana untuk melarikan diri dari Peri Air itu. Tetapi. saat Rara dan Raka berhasil keluar. tiba-tiba di belakang mereka muncul si Peri Air dengan wajah yang terlihat sangat marah. Olala, rupanya si Peri Air telah mengikuti mereka.
Peri Air makin dekat dengan mereka. Dengan sigap, Rara segera mengambil sebuah sisir dan dilemparkannya tepat di depan si Peri. Wah, tiba-tiba sisir itu berubah menjadi bukit yang besar dan ada seribu tombak penghalang. Namun, si Peri Air bisa melewatinya.
Giliran Raka untuk melemparkan sisirnya. Tumbuhlah bukit besar penuh dengan jeruji. Karena kesaktian sang Peri Air, dia masih bisa melewati itu semua.
Kemudian, Rara melemparkan cermin kaca ke belakang, hingga membentuk bukit kaca yang licin. Si Peri Air kali ini kesulitan untuk melewatinya. Dia berpikir untuk pulang mengambil kapak dan memecahkan bukit kaca itu.
“Aku akan pulang dan mengambi, kapak saktiku. Aku akan menghancurkan bukit kaca ini.” ujar si Peri Air dengan geram.
Si Peri Air langsung pulang untuk, mengambil kapak. Dia tidak berpikir, berapa waktu yang akan terbuang saat dia pulang.
Tak lama kemudian, dia kembali ke bukit kaca dan memecahkannya. Setelah, itu, ia berusaha mengejar Rara dan Raka, Namun, Rara dan Raka sudah telanjur pergi jauh meninggalkan tempat yang membuat mereka menderita. Dengan rasa kecewa, Peri Air pun kembali pulang ke sumur.
Pesan moral dari Dongeng Cerita Legenda Pendek adalah jadilah anak yang cerdas dan pemberani, agar bisa dengan mudah memecahkan masalah.
Baca juga posting sebelumnya yaitu:
- Cerita Anak-Anak Pendek : Monyet, Tupai dan Serigala
- 5 Cerita Rakyat Fabel Nusantara Dongeng Sebelum Tidur
- Cerita-Cerita Anak : Domba dan Bulu Emasnya
- Fabel Dongeng Sebelum Tidur : Gajah Yang Baik Hati
- Cerita Pendek Anak : Fabel Harimau dan Macan Tutul
- Cerita Anak : Asal Mula Pohon Kelapa
- Kumpulan Cerita Dongeng Rakyat Terbaik Dunia