Dongeng cerita anak TK yang berasal dari cerita rakyat Nusantara sangatlah banyak. Dua dongeng rakyat dari Lampung ini bisa dijadikan dongeng cerita bergambar untuk anak Taman Kanak-Kanak (TK). Selamat mendongeng.
Dongeng Cerita Anak TK : Buaya Perompak
Pada zaman dahulu, Sungai Tulang Bawang dipenuhi buaya. Setiap orang yang berlayar harus hati-hati. Menurut cerita, banyak orang yang sudah hilang tanpa jejak di sana. Suatu hari, kejadian itu terulang kembali. Aminah tiba-tiba menghilang.
Jauh dari keramaian, Aminah tergolek di suatu gua besar. Saat siuman, Ia terkejut ketika melihat keadaan sekelilingnya. Banyak permata, emas, Intan, dan pakaian indah di sana,
Tiba-tiba, Aminah dikejutkan oleh suara di belakangnya. “Jangan takut, meski berwujud buaya, aku sebenarnya manusia. Aku dikutuk karena perbuatan jahatku, Semua hasil rampokanku dulu kusimpan di gua ini, Kalau butuh makanan, kujual sedikit hartaku di pasar desa tepi sungai. Untuk ke sana, aku membangun terowongan di balik gua ini.”
Suatu hari, saat buaya tersebut tidur, Aminah menyelinap ke balik gua. Ia menemukan terowongan dan menyusurinya. Setelah cukup lama, ia sampai di luar, Ia ditolong oleh penduduk desa yang sedang mencari rotan. Sebagal balasannya, Aminah memberikan sebagian perhiasan yang dibawanya kepada si penolong. Aminah pun hidup tenteram dan bahagia.
Cerita Anak Pendek : Si Bungsu dan Burung Kenui
Suatu hari, ada tujuh gadis yang berjalan tanpa tujuan. Berhari-hari mereka berjalan dan akhirnya tiba di suatu desa yang sepi. Gadis-gadis itu pun tinggal di desa tersebut. Mereka mendirikan tujuh gubuk dan membuat tujuh ladang. Mereka menanam jagung dan bunga di ladang tersebut.
Hasil panen ketujuh ladang tersebut melimpah dan bunganya menyebarkan bau harum. Wangi itu mengundang seekor burung kenui untuk membuat sarang. Dari semua gadis, hanya si Bungsu yang mengizinkan burung itu membuat sarang. Setelah beberapa hari, burung kenui itu bertelur lalu terbang pergi.
Suatu hari, si Bungsu mencium bau harum masakan. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang pemuda tampan di dapurnya. Si Bungsu pun menanyakan siapa gerangan pemuda itu.
Kemudian, pemuda itu menceritakan asal-usulnya. Ternyata, ia keluar dari telur burung kenui yang ditinggalkan induknya. Mendengar cerita itu, si Bungsu jadi tidak takut. Mereka lalu menjadi akrab dan akhirnya menikah. Namun, kebahagiaan si bungsu menimbulkan kecemburuan pada keenam kakaknya. Kemudian, muncul niat jahat mereka untuk menyingkirkan si Bungsu.
Suatu hari, si Bungsu mencuci di sungai. Keenam kakaknya mengendap-endap di belakang, lalu mendorong si Bungsu ke sungai. Si Bungsu tak bisa melawan arus hingga terbawa jauh aliran sungai.
Di ujung sungai, si Bungsu ditelan ikan raksasa. Karena kekenyangan, ikan itu tidur di pinggir sungai. Saat itu, seorang nenek melintas dan melihat ikan tersebut. Saat si Nenek mendekat, si Bungsu keluar dari mulut ikan tersebut. Betapa terkejutnya si Nenek. Si Nenek pun menanyakan asal-usul si Bungsu.
Si Bungsu menceritakan apa yang terjadi pada si Nenek. Karena terharu, ia pun mengajak si Bungsu untuk tinggal dengannya.
Di tempat lain, suami si Bungsu bingung mencari istrinya. Ia mencari istrinya dengan menyusuri sungai. Perjalanan pria itu berhenti di sebuah desa di ujung sungai. Ia sangat kelelahan. Ia pun mengetuk pintu suatu gubuk untuk menumpang beristirahat.
Si Bungsu merasa mengenali suara itu. Ia bergegas membukakan pintu. Betapa bahagianya si Bungsu karena suaminya yang mengetuk pintu. Tak berapa lama, si Bungsu dan suaminya berpamitan kepada si Nenek.
Saat sampai rumah, keenam kakaknya menyambut si Bungsu dengan perasaan bersalah. Mereka pun segera minta maaf. Setelah peristiwa itu, ketujuh kakak-beradik tersebut hidup rukun dan damai.
Temukan juga Dongeng Cerita Anak TK (Taman Kanak-Kanak) terbaik kami lainnya pada artikel berikut ini Cerita Pendek Untuk Anak TK (Taman Kanak-Kanak) dari Yunani dan Cerita Dongeng Anak TK terbaik dari Norwegia dan Italia dengan Pesan Moral