Dongeng Anak Sebelum Tidur Bergambar Dengan Pesan Moral

Dongeng anak sebelum tidur bergambar yang kakak ceritakan malam hari ini diambil dari koleksi dongeng anak bergambar yang kakak miliki. Kami yakin anak-anak akan suka kedua cerita anak ini. Selain seru kedua dongeng dunia ini mengandung nasihat yang sangat baik.

Dongeng Anak Sebelum Tidur : Keluarga Tupai yang Baik

Di suatu hari di musim dingin, keluarga tupai sedang berkumpul di meja makan. Mereka mengurung diri di rumah dan memakan persediaan makanan yang sudah disiapkan sebelum musim dingin tiba. Namun, malam ini, persediaan makanan mereka tinggal satu butir telur.

“Kita hanya memiliki satu butir telur. Itu tidak akan cukup untuk kita berempat,” kata Ibu Tupai.

“Tidak apa, Ibu. Kita bisa membaginya untuk berempat.” Jawab Ayah Tupai.

“Aku lapar sekali, Ibu. Masakkan saja satu telur itu,” kata Anak Tupai.

Mendengar itu, Ibu Tupai dengan sedih mengambil satu telur persediaan terakhir mereka. Ia ingin menggoreng telur itu. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu rumah mereka. Ayah Tupai bergegas membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah seekor Kelinci.

“Ada apa, Kelinci?” kata Ayah Tupai.

“Aku ingin meminta bantuamu. Anakku sakit karena sudah tidak makan selama dua hari, sedangkan kami sudah tidak punya persediaan makanan lagi. Bolehkah aku minta satu saja telurmu untuk anakku yang sakit?” mohon Kelinci.

Ayah Tupai merasa kasihan kepada Kelinci. Ia perdi ke dapur dan berbicara kepada istrinya. Untungnya, Ibu Tupai belum memasak sebutir telur itu. Dengan ikhlas, Ayah Tupai memberikan satu telur terakhir itu kepada Kelinci.

“Berikanlah telur ini kepada anakmu. Aku berdoa semoga ia cepat sembuh,” kata Ayah Tupai.

“Terima kasih banyak, semoga kau selalu diberikan kebaikan dalam hidupmu,” jawab Kelinci, lalu berlari pulang.

Melihat perbuatan Ayah Tupai, kedua anak Tupai memarahinya. “Ayah, kenapa Ayah memberikan satu telur kita kepada Kelinci? Aku sangat lapar.”

“Bersabarlah. Kelinci lebih membutuhkan telur itu daripada kita. Ayah akan berusaha keluar dan mencari makanan,” kata Ayah Tupai.

Tiba-tiba, Ibu Tupai menjerit dari dapur. “Ayah, lihat! Kita punya telur yang sangat banyak!”

Ayah Tupai dan kedua anaknya segera ke dapur. Alangkah kagetnya mereka saat melihat ada banyak sekali telur disana.

“Dari mana datangnya telur-telur ini?” tanya Ayah Tupai. Ibu Tupai menggeleng tidak tahu.

Sebuah suara tiba-tiba terdengar. “Karena keikhlasan dan perolongan kalian membantu Kelinci, aku ganti sebutir telur kalian dengan seratus satu telur.”

Keluarga Tupai pun mengucapkan terima kasih dan bersyukur bahagia. Mereka bisa makan dengan kenyang malam itu.

Nasihat dari Dongeng Anak Sebelum Tidur : Keluarga Tupai yang Baik adalah Bantulah orang disekitarmu yang sedang kesusahan. Alangkah baiknya hidup jika dapat berguna untuk orang lain.

Dongeng Anak Bergambar : Rubah dan Burung Bangau

Pada suatu hari seekor rubah yang licik berencana untuk mempermaikan temannya – seekor burung bangau yang penampilannya selalu membuat sang Rubah tertawa.

“Kamu harus datang dan menikmati makan siang bersamaku hari ini,” kata sang Rubah kepada sang Bangau, sambil tersenyum-senyum karena memikirkan gurauan yang akan diperbuat olehnya. Sang Bangau dengan senang menerima undangan dari sang Rubah dan datang pada siang hari itu.

Untuk makan siang, sang Rubah menyiapkan sup yang disajikan pada piring yang sangat ceper dan hampir datar, sehingga sang Bangau tidak bisa menikmati sup tersebut, hanya ujung paruhnya saja yang bisa menyentuh air sup. Tak setetes sup yang bisa di minumnya, sedangkan sang Rubah menjilati sup tersebut dengan gampangnya sambil tertawa-tawa hingga sang Bangau menjadi sangat kecewa karena telah dipermainkan.

Sang Bangau yang lapar dan merasa tidak senang, tetap berusaha untuk tenang. Lalu kemudian sang Bangau balas mengundang sang Rubah untuk makan siang keesokan hari di rumahnya.

Sang Bangau balas mempermainkan sang Rubah dengan menyiapkan ikan pada guci yang tinggi

Keesokan hari, tepat pada saat makan siang, sang Rubah tiba di rumah sang Bangau yang menyediakan ikan yang sangat lezat sebagai menunya, tetapi ikan tersebut di sajikan dalam sebuah guci tinggi yang mempunyai mulut guci yang sempit.

Sang Bangau dengan gampang memakan ikan tersebut dengan paruhnya yang panjang sedangkan sang Rubah hanya bisa menjilati pinggiran guci sambil mencium lezatnya makanan yang tersaji.

Saat sang Rubah menjadi marah, dengan tenangnya sang Bangau berkata: “Jangan mempermainkan orang karena kamu sendiri pasti tidak suka untuk dipermainkan”.

Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari Dongeng Anak Bergambar : Rubah dan Burung Bangau ini adalah Janganlah mempermainkan orang lain karena kita juga tidak suka jika dipermainkan orang lain.

Jangan lupa like kami di facebook yah https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/