2 Dongeng Anak Indonesia Pengantar Tidur Paling Populer

Banyak sekali dongeng anak Indonesia yang dapat di ceritakan sebagai pengantar tidur. Negara kita memiliki ribuan cerita rakyat Nusantara yag menarik dan semuanya memiliki pesan moral didalamnya. Dampingi anak-anak anda saat membaca dongeng agar mereka mendapatkan hikmah yang tepat untuk dipetik. Yuk mulai sekarang kita sering-sering membacakan dongeng untuk si kecil.

Dongeng Anak Indonesia Pengantar Tidur : Serigala yang Bodoh

Pada suatu hari seekor serigala sedang lapar. Ia pun berjalan menyusuri hutan yang lebat dengan langkah gontai. Tiba-tiba, ia bertemu dengan seekor kuda yang terjebak dalam kubangan lumpur.

“Ah, beruntungnya diriku.Aku akan memakan daging kuda sekarang,” ucap Serigala dalam hari. Wajahnya berubah menjadi gembira.

“Kebetulan kau datang, Serigala. Pasti kau ingin memakanku, bukan? Tapi, aku terjebak di dalam lumpur. Bisakah kau mengeluarkanku terlebih dahulu?” pinta Kuda saat melihat Serigala mendekatinya.

Dengan senang hati, Serigala mengeluarkan Kuda. Setelah Kuda keluar, Serigala bersiap menerkam Kuda.

“Tunggu dulu, Serigala. Apakah kau mau memakan dagingku yang kotor? Lebih baik aku bersihkan diriku dulu, agar dagingku lebih nikmat,” usul Kuda.

Tentu saja Serigala tidak keberatan. Ia menemani Kuda membersihkan diri di sungai.

“Benar sekali. Perutku sudah sangat lapar,” Jawab Serigala.

“Jangan memangsaku di sini. Nanti kau ketahuan oleh manusia,” saran Ibu Kuda.

“Benar juga pendapat Kuda.” ucap Serigala dalam hati. Dia pun setuju dengan usulan si kuda.

“Agar kau tak kelelahan, lebih baik kau naik ke punggungku,” usul si Kuda.

Sungguh senang hati Serigala. Ia pun naik ke punggung si Kuda. Olala, karena terlalu nyaman di punggung si Kuda, Serigala pun tertidur.

Alangkah terkejutnya Serigala saat ia bangun. Ia sudah dikepung oleh penduduk. Rupanya, Si Kuda membawanya ke pemukiman penduduk.

Dongeng Anak Indonesia Pengantar Tidur

Sekarang, Serigala tinggal menunggu nasib, apa yang akan dilakukan manusia kepadanya.

“Bodohnya diriku. Mengapa aku bisa dikelabui oleh mangsaku sendiri?” gerutu Serigala

Pesan moral Cerita Serigala yang Bodoh

Hikmah yang dapat diambil dari dongeng anak Indonesia ini adalah rajinlah belajar agar menjadi anak yang pintar dan tidak mudah dikelabui orang lain

Posting Terkait:

Dongeng Anak Pendek : Perjanjian Putri dan Pemuda

Kerajaan Osront dipimpin oleh Raja Osyn. Seorang raja yang tamak dan rakus. Raja selalu memungut upeti dari pedagang-pedagang miskin. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja susah, apalagi jika disuruh membayar upeti. Rakyat pun semakin miskin dan sengsara.

Meski Raja Osyn rakus dan tamak, ia memiliki anak yang baik hati dan cantik. Namanya Putri Noryn.

Raja sangat menyayangi Putri Noryn. Ia akan memberikan apa pun kepada anaknya. Olala, rupanya raja menarik upeti dari rakyat, karena takut hartanya habis dan ia tidak bisa memenuhi keinginan Putri Noryn.

Sebenarnya, Putri Noryn sangat membenci kelakuan ayahnya. Ia berusaha tidak meminta apa pun dari ayahnya, agar ayahnya tidak lagi memungut upeti dari rakyat. Namun, dasar raja tamak. Ia tetap memungut upeti dari rakyat.

Pada suatu sore yang cerah, Putri Noryn sengaja menyamar menjadi rakyat biasa. Ia hendak berjalan-jalan ke desa.

Ia ingin menikmati sore yang cerah, tanpa ada orang yang mengenalinya sebagai anak raja.

Tapi, apa yang Putri Noryn lihat sungguh memprihatinkan. Rakyat-rakyatnya sangat sengsara. Bahkan, ia melihat seorang anak kecil yang berpakaian lusuh dan compang-camping harus mengorek tempat sampah demi mencari makan.

“Ini tidak bisa dibiarkan,” ucap Putri Noryn.

Tiba-tiba di ujung jalan, Putri Noryn melihat seorang pemuda dengan tubuh kekar sedang berkumpul dengan kawannya. Mereka terlihat seperti berandal.Tanpa rasa takut, Putri Noryn menghampiri mereka.

Sore harinya, pengawal istana berlari tergesa-gesa menghadap raja. Wajahnya memar babak belur, seperti dihajar banyak orang.

“Raja Osyn, hamba hendak melapor,” ucap pengawal istana yang ketakutan.

“Melapor apa?” tanya Raja Osyn dengan suara menggelegar, sembari meminum anggur.

“Putri diculik. Semua pengawal istana tumbang dihajar oleh penculik,” lapor pengawal istana.

“Apa?! Siapa yang berani menculik putriku?!” seru Raja Osyn dengan marah.

Tiba-tiba, dari luar istana terdengar sebuah teriakan.

“Hei, raja yang tamak! Jika kau ingin putrimu kembali, kau harus menebusnya!” terdengar sebuah suara yang amat besar.

Tiba-tiba, beberapa pengawal istana masuk ke istana. Mereka telah tumbang, seolah dihajar. Setelah itu, disusul oleh seorang pemuda. Rupanya pemuda itu adalah pemuda bertubuh kekar yang ditemui Putri Noryn di desa.

Mendengar perkataan pemuda itu dan melihat pengawalnya yang tergeletak, raja menjadi gentar. Ia takut, putrinya disakiti oleh pemuda itu.

“Berapa yang kau inginkan?” tanya raja dengan gemetar.

“Saya tidak butuh uangmu,” jawab pemuda itu dengan lantang.

“Lalu?” tanya raja dengan bingung, namun masih tetap ketakutan.

“Saya ingin kau berhenti meminta upeti dari rakyat!” lanjut pemuda itu.

Raja pun berpikir. Mana mungkin ia berhenti memungut upeti. Bisa-bisa, ia tidak mampu memenuhi kebutuhan putri kesayangannya.

“Itu jika raja ingin melihat putri selamat!” gertak pemuda itu lagi.

“Baiklah, saya berjanji tidak akan memungut upeti dari rakyat,” ucap raja.

Raja sadar, keluarganya lebih penting dari harta.Apa gunanya mempunyai banyak harta, jika keluarganya sengsara?

Si pemuda pun membawa putri kembali ke istana.

“Terirna kasih,” ucap Putri Noryn kepada pemuda itu, lalu berjalan menuju Raja Osyn.

Raja pun segera memeluk putri kesayangannya itu. Ia merasa bahagia melihat putrinya selamat.

Rupanya, ada perjanjian antara Putri Noryn dengan pemuda itu. Ia sengaja minta diculik oleh pemuda itu, sehingga pemuda itu bisa meminta tebusan kepada Raja Osyn. Ya! Tebusannya adalah raja tidak lagi memungut upeti kepada rakyat.

Sejak saat itu, rakyat hidup makmur. Mereka tidak lagi kelaparan, dan mereka tidak lagi harus membayar upeti. Itu semua berkat perjanjian putri dengan seorang pemuda.

Pesan moral dari Cerita Perjanjian Putri dan Pemuda

Pesan moral dari dongeng anak bergambar ini adalah berniat membahagiakan keluarga atau saudara memang baik, kawan. Tapi ingat, gunakan cara yang baik ya.

Posting Terkait