Legenda Putra Lakon adalah Contoh Dongeng Indonesia Pendek dari Riau. Walaupun pada awal cerita sangat menyedihkan namun pada akhir cerita kebenaran terungkap dan berakhir bahagia. Pesan moral dari contoh dongeng indonesia yang Kakak ceritakan malam hari ini adalah hendaknya keputusan dipikirkan matang-matang, apalagi jika menyangkut orang lain. Kebijaksanaan harus selalu dikedepankan saat mengambil keputusan yang menyangkut orang lain.
Contoh Dongeng Indonesia Pendek Kisah Putra Lakon
Cerita Rakyat dari Riau
Hiduplah seorang Raja penguasa Negeri Bintan yang subur dan sejahtera. Namun sang Raja belum mempunyai anak yang akan menggantikan kedudukannya kelak. Maka, Raja dan permaisuri terus berusaha dan berdo’a agar cepat diberikan anak. Akhirnya setelah menunggu bertahun-tahun, Raja mendapat kabar bahagia bahwa permaisurinya telah hamil.
Sembilan bulan kemudian ia melahirkan, namun ternyata permaisuri bukan melahirkan seorang bayi manusia melainkan melahirkan seekor lokan. Raja sangat kecewa dan marah kemudian ia memerintahkan para pengawa lnya untuk membuang permaisuri ke hutan. “Dasar permaisuri pembawa bala kau malah memberiku seekor Lokan, Itu bukan anakku! Pergi kau dari istana!!!” teriak Raja penuh murka.
Akhirnya permaisuri berada di hutan bersama anaknya yang seekor Lokan itu, ia bertemu dengan seorang nenek di hutan. Kemudian ia meminta bantuan sang nenek, “Nek, bolehkah aku dan anakku menumpang di rumah nenek,” ucap permaisuri dengan nada memohon, “Aku tersesat di hutan ini,” tambah permaisuri jujur.
Sang nenek terkejut bertemu dengan orang yang baru dilihatnya selama ini, “Kau ini siapa, Nak? Mengapa ada di hutan ini?” tanya sang nenek menyelidik. Kemudian permaisuri menceritakan semua kejadian yang dialaminya.
“Baiklah, kau boleh tinggal di rumahku,” kata sang nenek setelah mendengar cerita dari permaisuri.
Delapan belas tahun telah berlalu, permaisuri dan anaknya, Putra Lokan tinggal di hutan bersama sang nenek itu. Hingga pada suatu malam ketika bulan purnama, terjadi keajaiban pada anak permaisuri, Putra Lokan itu berubah jadi seorang pemuda yang tampan dan gagah.
Permaisuri dan si nenek terkagum-kagum dibuatnya, “Benarkah kau adalah anakku?” tanya permaisuri heran, “Bukankah anakku adalah seekor Lokan,” ucap permaisuri lemah.
Pemuda tampan itu tersenyum dan berkata, “Ampun Bunda, aku adalah putra bunda permaisuri yang lahir dengan wujud seekor lokan yang menyebabkan bunda menjadi sengsara dan terusir dari istana.
Permaisuri itu langsung memeluk anaknya, “Anakku…,” katanya sambil menangis haru.
Kemudian permaisuri mengajak Putra Lokan kembali ke Bintan untuk bertemu Ayahnya. Sesampainya di Bintan, mereka tidak langsung menuju istana. Melainkan membangun pondok di pinggir kota untuk tinggal sementara.
Ketika mereka sudah tinggal di pondok itu, tiba-tiba tersiar kabar bahwa Bendahara mengambil alih kedudukan baginda raja. Betapa terkejutnya permaisuri mendengar berita tersebut. Kemudian ia memberitahukannya kepada Putra Lokan, “Ayahmu sedang kesusahan Nak, mari kita ke istana dan membantunya,” ucap permaisuri cemas.
Kemudian mereka menuju istana dan hendak menghancurkan kekuasaan Bendahara. Akhirnya Putra Lokan berhasil mengalahkan Bendahara itu dan Negeri Bintan berhasil ia kuasai. Kemudian Putra Lokan menyelamatkan Ayahnya, Baginda Raja.
Setelah selamat, Raja pun mengucapkan terima kasih, “Aku berhutang nyawa padamu duhai anak muda, terima kasih banyak. Tapi siapakah engkau gerangan?” tanya sang Raja yang terkagum-kagum melihat pemuda yang gagah dan tampan di depannya.
Putra Lokan tak menjawabnya, ia berkata “Mari kita lihat Tuan, siapa yang datang ke sini,” kata Putra Lokan sambil menunjuk ke arah permaisuri. Raja melihatnya, seketika itu ia terkejut melihat kedatangan permaisuri yang telah dibuangnya delapan belas tahun yang lalu, “Dinda!!”
Permaisuri tersenyum lalu ia bersujud dan memeluk Raja penuh rasa rindu, “Kanda, dialah Putra Lokan kita yang lahir delapan belas tahun yang lalu,” ucap permaisuri sambil menunjuk anaknya.
Sang Raja kembali terkejut dan langsung memeluk anak yang dulu ia buang, “Maafkan Ayahanda, Nak,” kata Raja. Putra Lokan tersenyum dan mengangguk. Baginda Raja menyesali perbuatannya dulu, kini mereka kembali bersama dan hidup bahagia.
Putra Lokan menjadi penerus kedudukan Ayahandanya di Negeri Bintan, Putra Lokan yang dahulu menjadi bencana, sekarang jadi penolong Putra Lokan yang dahulu memisahkan Raja dan permaisuri, sekarang justru telah mempertemukan keduanya. Putra Lokan menjadi anak kebanggaan orangtuanya.
Pesan moral dari Contoh Dongeng Indonesia Pendek dari Riau adalah Jaga dan sayangilah anak kita dengan sepenuh hati bagaimanapun kondisinya karena anak adalah titipan dari Tuhan.
Baca cerita pendek anak lainnya pada posting-posting kami sebelumnya yaitu Kumpulan Dongeng Indonesia Pendek Dari Papua dan Kumpulan Dongeng Anak Pendek Indonesia Terbaik