Kisah perseteruan burung hantu dan burung gagak adalah contoh dongeng bahasa Indonesia yang kakak pelajari ketika sekolah. Ayo apakah kalian bisa menentukan dongeng ini masuk kategori dongeng apa? Betul dongeng burung hantu dan burung gagak masuk kedalam kategori dongeng fabel. Jika kalian belum tahu fabel ini, kakak akan menceritakannya untuk kalian.
Sampai saat ini burung hantu tidak suka dengan burung gagak, dan begitu pula sebaliknya. Saat burung hantu tidur pada siang hari, maka burung gagak selalu ingin mengganggunya. Sementara ketika burung gagak tidur pada malam hari, burung hantu selalu ingin mencelakainya, berusaha balas dendam kepadanya.
Apakah kalian ingin tahu kenapa bisa begitu? Jadi begini ceritanya.
Contoh Dongeng Bahasa Indonesia : Perseteruan Burung Hantu dan Burung Gagak
Dahulu kala, bangsa burung merasa prihatin karena mereka belum memiliki raja. Padahal, bangsa hewan lainnya sudah memiliki raja. Ikan-ikan di lautan memiliki raja, begitu pula dengan jerapah, kucing, dan gajah. Bangsa burung mulai berpandangan bahwa memiliki raja merupakan sesuatu yang penting. Karena itulah mereka memutuskan untuk bermusyawarah untuk menentukan siapa yang paling cocok menjadi raja.
“Bagaimana kalau burung hantu saja yang menjadi raja kita?” usul salah satu burung. “Ia memiliki perawakan yang gagah dan wajah yang berwibawa. Lagi pula, ia tidak tidur pada malam hari sehingga bisa menjaga sebagian besar di antara kita yang sedang tidur.”
“Idemu bagus juga,” sahut salah satu burung sambil mengangguk-angguk.
Hampir semua burung berpikir hal yang sama. Mereka merasa burung hantu sangat cocok menjadi raja mereka. Burung hantu sendiri tidak merasa keberatan jika ia memang harus mengemban amanah itu. Namun, rupanya ada satu burung yang punya pendapat berbeda. la tidak suka jika burung hantu menjadi raja. Ia adalah burung gagak.
“Aku tidak setuju!” ujarnya, kasar.
“Apakah kau mau menjelaskan alasannya?” tanya burung bangau.
Burung gagak berpikir sejenak, lalu berkata dengan nada mengejek, “Lihatlah dirinya! Kalian hendak memilihnya menjadi raja, tapi raut wajahnya tetap saja masam begitu. la seperti tidak senang.”
Burung hantu merasa tersinggung dengan ucapan gagak. Bukan maksud burung hantu untuk memasang wajah masam. la hanya tidak bisa melakukannya, sebab memang seperti itulah raut wajah burung hantu.
“Pokoknya aku tidak mau memiliki raja yang berwajah masam!” seru burung gagak, lalu terbang begitu saja. Burung hantu marah. la langsung terbang mengejar burung gagak. Sejak saat itu, burung hantu dan burung gagak selalu bermusuhan.
Sementara itu, bangsa burung merasa bingung karena calon raja mereka malah pergi dari tempat musyawarah. Tidak ada pilihan lain, mereka pun mencari calon raja pengganti burung hantu. Mereka tidak mau menghabiskan tenaga dengan turut campur dengan masalah yang tidak penting itu, yakni perselisihan antara burung hantu dan burung gagak. Setelah melalui diskusi yang panjang, akhirnya mereka pun nnemutuskan untuk memilih burung merpati sebagai raja.
Hikmah dari Contoh Dongeng Bahasa Indonesia : Burung Hantu adalah Perilaku gagak yang mengundang permusuhan merupakan sikap yang buruk. Kita harus bisa menghindarinya. Kalau tidak, kita tidak akan punya teman. Hikmah lainnya adalah kita harus bisa menghargai dan menghormati keputusan yang sudah disepakati oleh para peserta musyawarah.
Baca contoh cerita rakyat terbaik lainnya pada artikel kakak berikut ini contoh cerita legenda.