Contoh cerpen singkat pendidikan untuk anak pernah kami posting secara khusus di artikel sebelumnya dengan judul Contoh Cerpen Anak Anak Terbaik untuk Mendidik Karakter. Kali ini kami ingin melengkapi posting tersebut, agar Papa dan Mama memiliki amunisi yang cukup untuk bercerita sebagai pengantar si kecil tidur. Selamat membaca dan selamat mendongeng yah Papa dan Mama.
Contoh Cerpen Singkat Pendidikan Untuk Anak Penuh Hikmah
Simpan posting ini di browser papa mama agar mudah saat akan bercerita
Cerpen Anak Sekolah Dasar : Tiga Wanita Penenun
Pada zaman dahulu kala, hidup seorang gadis yang pemalas. Dia hanya tinggal bersama ibunya.
Setiap hari, ibunya selalu membujuknya untuk membantu menenun. Tapi, gadis itu tetap tidak mau. Kerjanya hanya duduk dan bermalas-malasan. Hal itu membuat sang ibu amat marah.
Semua orang melihat kemarahan sang ibu. Ratu pun menemui sang ibu untuk mencari tahu penyebab kemarahan sang ibu.
“Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa engkau memarahi putrimu?” tanya Ratu.
“Aku tak bisa menghentikan dia untuk menenun. Sayangnya, aku amat kekurangan, sehingga tidak dapat menyediakan rami untuknya,” jawab sang ibu dengan berbohong.
“Jika memang benar, aku akan mengajak putrimu ke istana sekarang juga,” kata Ratu.
Sang ibu menyetujui tawaran dari Ratu. Dibawalah si gadis ke istana. Sesampainya di istana, Ratu menunjukkan ruangan-ruangan yang terisi oleh rami dan bahan tenun.
“Jika engkau mampu menyelesaikan semua ini, maka engkau akan kunikahkan dengan salah satu putraku,” ujar Ratu.
Si gadis kebingungan. Selama ini dia tidak pernah menenun. Olala, tiba-tiba dia menangis tersedu-sedu. Ratu yang melihat tangisan si gadis menjadi bingung.
“Mengapa engkau menangis, gadis manis?” tanya Ratu.
“Aku hanya bersedih, karena sekarang aku tidak tinggal bersama Ibu lagi,” jawab si gadis.
“Baiklah, aku mengerti. Tetapi, aku mau besok pekerjaanmu sudah selesai,” sahut Ratu yang kemudian pergi meninggalkan si gadis.
Perintah Ratu tersebut membuat si gadis makin bersedih. Dengan murung, ia duduk di dekat jendela. Tiba-tiba, datang tiga wanita penenun menghampiri si gadis.
“Apa yang membuatmu bersedih?” tanya wanita penenun.
“Aku bersedih, karena sebenarnya aku tidak bisa menenun sama sekali. Tetapi, Ratu menyuruhku untuk menyelesaikan pekerjaan ini besok. Apakah engkau mau membantuku?” tanya si gadis dengan penuh harap.
“Baiklah, aku akan membantumu. Tapi, engkau harus berjanji. Saat pernikahanmu nanti, engkau akan mengundang kami dan mengakui kami sebagai saudaramu,” ujar salah satu wanita penenun.
“Baiklah, aku berjanji,” ucap si gadis, menyanggupi permintaan wanita penenun.
Tiga wanita penenun itu pun segera memulai pekerjaannya. Wah, mereka bekerja dengan sangat cepat. Tak perlu waktu lama, tenunan yang indah dan sangat rapi sudah jadi. Setelah pekerjaan mereka selesai, tiga wanita itu pergi dan berpesan kepada si gadis untuk memenuhi janjinya.
Alangkah senangnya Ratu saat melihat hasil tenunan yang begitu indah. Ratu pun segera mengatur pernikahan si gadis dengan putranya. Putra Ratu juga tak kalah bahagia karena calon istrinya adalah orang yang pandai dan rajin.
Sebelum pesta pernikahan berlangsung, si gadis berkata kepada Ratu bahwa dia memiliki tiga sepupu yang baik. Dia berharap ketiga sepupunya itu diperbolehkan hadir di acara tersebut. Ratu pun memenuhi permintaan sang gadis.
Saat acara dimulai, ketiga wanita penenun datang dengan menyembunyikan wajah mereka. Mereka senang karena si gadis telah menepati janjinya.
“Hai saudaraku, selamat datang di pesta pernikahanku,” sambut si gadis sambil memeluk ketiga wanita penenun.
“Oh, ini saudaramu?” tanya si pangeran dengan ramah. “Selamat datang di istana kami. Silakan, kalian bisa menikmati hidangan yang telah tersedia.”
Tiga wanita penenun kemudian bercerita kepada sang gadis, bahwa wajah dan tubuh mereka tidak seperti orang pada umumnya. Wanita pertama memiliki kaki yang lebar dan rata, karena sering menapakkan kakinya pada alas tenun.
Wanita kedua mempunyai bibir yang tergantung turun sampai ke dagu karena sering menjilat benang. Sedangkan wanita ketiga memiliki ibu jari tangan yang sangat lebar karena sering memilin benang.
Pesan moral dari adalah Jadilah anak yang pandai dan rajin. Dan yang juga penting adalah tepati janji yang sudah kamu ucapkan dan jangan berbohong. Suatu saat kebohongan pasti akan diketahui.
Dongeng Cerpen Kehidupan Lelaki yang Baik Hati
Alkisah, hidup seorang lelaki tua dan istrinya.
Meskipun mereka sangat miskin, mereka memiliki hati yang baik. Mereka juga tak pernah mengeluh. Mereka selalu bahagia dengan apa yang mereka miliki.
Suatu hari, lelaki tua itu pergi ke sungai. Ia ingin menangkap ikan dengan keranjangnya.
Ia meletakkan keranjangnya di dasar sungai, tetangganya melihat hal itu.
Ia lalu menaruh keranjang miliknya di depan keranjang lelaki tua.
Keesokan harinya, keranjang lelaki tua sudah penuh dengan ikan.
Sedangkan keranjang tetangganya hanya berisi sebatang kayu yang besar.
Hal itu membuat tetangga sangat jengkel. Olala, secara diam-diam, ia menukar keranjangnya dengan milik si lelaki tua.
Lelaki tua itu pun membawa keranjang itu ke rumah. Tentu saja, ia juga membawa kayu dalam keranjang itu.
Sesampainya di rumah, ia membelah kayu itu.
Baca cerpen lengkapnya di posting Dongeng Cerpen Kehidupan Lelaki yang Baik Hati
Contoh Cerpen Bahasa Indonesia : Perjuangan Seorang Ayah
Di sebuah desa, hiduplah keluarga yang terdiri ayah, ibu, dan anak.
Ayah bekerja sebagai nelayan dan ibu mengurus rumah.
Sedangkan si anak hanya bermalas-malasan di rumah.
Suatu malam, ayah belum pulang dari melaut.
Di rumah, hanya ada ibu dan anaknya.
“Ibu, mengapa Ayah belum pulang?” tanya si anak kepada ibunya.
“Ayahmu sedang melaut. Nak. Tunggu sebentar lagi, ya,” jawab ibu.
“Ah. Ayah tidak pernah mau pulang lebih cepat. Padahal, aku sangat ingin bermain dengannya,” rajuk si anak.
Pagi harinya, saat anak itu terbangun, ia kembali tidak menemui ayahnya.
“Ibu, Ayah di mana?” tanya anak itu, penasaran.
Baca kelanjutan dari cerita pendek ini di Contoh Cerpen Bahasa Indonesia : Perjuangan Seorang Ayah
Contoh Cerpen Pendek si Cantik dan si Buruk Rupa
Dahulu kala, ada dua putri kakak beradik.
Mereka mempunyai wajah yang sangat berbeda.
Sang kakak berwajah buruk dan adik berwajah sangat cantik.
Begitu pun dengan sikap mereka, sangat berbeda. Sang kakak berhati sangat baik, dan sang adik berhati kurang baik.
Suatu hari, kakak beradik itu pergi ke desa.
Mereka ingin menikmati pemandangan desa. Namun, sang adik tak mau berdekatan dengan sang kakak.
Ia malu dengan kakaknya yang buruk rupa. Padahal. semua orang sudah tahu bahwa mereka adalah kakak beradik.
Tak sengaja, kakak beradik itu bertemu dengan seorang anak kecil. Olala, anak kecil itu menangis.
“Kenapa kamu menangis, gadis kecil?” tanya sang kakak.
“Aku ingin bunga itu, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.” jawab gadis kecil itu.
Temukan kisah lengkapnya di Contoh Cerpen Pendek si Cantik dan si Buruk Rupa