Contoh Cerita Rakyat Dongeng Terbaik dari Cina

Cerita rakyat dongeng yang baik akan selalu diingat. Contohnya adalah 2 cerita dongeng pendek dari Tiongkok ini. Keduanya memiliki pesan moral yang dapat dipetik. Yuk kita ceritakan dua contoh dongeng anak terbaik dunia ini. Selamat membaca.

Contoh Cerita Rakyat Dongeng : Menimbang Gajah

Persahabatan Raja India dengan Kaisar Tiongkok sangatlah akrab. Suatu ketika, Kaisar Tiongkok berulang tahun.

Raja India pun sengaja bertandang ke istana Kaisar Tiongkok. Ia memberikan hadiah kepada Kaisar Tiongkok, yaitu seekor gajah.

Kaisar Tiongkok yang baru melihat gajah, merasa kagum.

Tidak hanya kagum, Kaisar Tiongkok juga penasaran.

“Berapa kira-kira berat gajah itu, Raja?” tanya Kaisar Tiongkok kepada Raja India ketika jamuan makan malam tengah berlangsung.

“Aku pun tak tahu, Kaisar. Akan lebih mudah bila kita langsung menimbangnya,” saran Raja India.

Kaisar Tiongkok langsung menyuruh perdana menteri untuk menimbang gajah tersebut.

Perdana menteri menjadi bingung.

Bagaimana cara menimbang berat hewan sebesar gajah?

“Maafkan hamba, Kaisar. Hamba tidak bisa mengukur berat gajah itu,” ujar perdana menteri kepada Kaisar Tiongkok.

“Bagaimana ini? Padahal, aku ingin sekali tahu berat gajah itu,” gerutu kaisar.

Tiba-tiba, anak kaisar yang baru berusia delapan tahun, mendekati kaisar.

“Aku tahu bagaimana cara menimbang berat gajah itu,” ucap anak kaisar.

Seketika, wajah Kaisar berubah cerah. Lalu ia bertanya,”Bagaimana caranya, anakku?”

Semua yang ada di sana penasaran, termasuk perdana menteri. Ia saja yang sudah dewasa tidak tahu cara menimbang berat gajah, bagaimana anak sekecil itu bisa.

“Naikkan gajah ke perahu di atas danau,” perintah anak kaisar.

Contoh Cerita Rakyat Dongeng Terbaik dari Cina

Semua suruhan kaisar mengikuti perintah anak kaisar. Mereka memasukkan perahu yang dinaiki gajah ke atas danau. Lalu, anak kaisar menyuruh mereka untuk menandai naiknya air danau dengan memberi garis di badan perahu. Kemudian, gajah itu diturunkan. Semua orang memperhatikan dengan saksama.

“Naikkan batu ke atas perahu, sampai perahu menyentuh garis itu,” perintah anak kaisar sambil menunjuk garis di badan perahu.

Semua pesuruh menaikkan batu ke atas perahu, hingga air mencapai garis.

“Berat gajah sama dengan berat batu itu,” ucap anak kaisar.

Perdana menteri pun menimbang batu yang ada di perahu. Akhirnya, mereka semua mengetahui berat gajah. Semua orang merasa takjub dengan kecerdasan anak kaisar.

“Kamu sangat pandai, anakku. Kamu memang pantas menjadi penerusku,” ujar kaisar kepada anaknya.

Semua orang menyetujui perkataan kaisar.

Pesan moral dari Contoh Cerita Rakyat Dongeng : Menimbang Gajah adalah ada pepatah yang mengatakan bahwa ada banyak jalan menuju Roma. Jika satu jalan gagal, coba jalan yang lain. Jangan mudah menyerah, kawan.

Cerita Dongeng Anak : Kisah Pedagang Senjata (Tiongkok)

Jika pagi tiba, suasana pasar selalu ramai. Pasar dipenuhi oleh pedagang dan pembeli.

Pembeli sibuk mencari barang yang dicari, dan pedagang sibuk menjajakan dagangan mereka.

Beragam cara dilakukan pedagang, agar pembeli tertarik membeli dagangan mereka.

Di antara para pedagang itu, ada seorang pedagang yang dikerumuni pembeli.

Dia adalah pedagang senjata.

“Saudara-saudara, lihatlah perisai yang aku jual. Perisai ini adalah perisai terkuat di dunia. Tidak ada satu pun senjata yang mampu menembus perisai ini,” teriak pedagang senjata itu sambil mengangkat sebuah perisai.

Contoh Cerita Rakyat Dongeng

Sontak, semakin banyak orang yang mengerumuni pedagang senjata.

Mereka penasaran dengan apa yang pedagang itu katakan.

“Lihatlah tombak yang saya jual ini. Saya jamin, ini tombak yang paling sakti. Tak ada Benda yang tak dapat ditembus olehnya,” lanjut pedagang senjata itu.

“Wah, hebat sekali senjata-senjata itu,” ucap para pembeli. Mereka tampak tertarik. Mereka saling berbisik memuji kehebatan senjata yang dijual. Bahkan, beberapa orang berniat untuk membelinya.

Tiba-tiba, majulah seseorang dari kerumunan itu. Ia mendekati pedagang senjata. Ia merasa ada yang aneh dengan omongan si pedagang.

“Apakah benar tombak dan perisai itu adalah senjata paling sakti?” tanya orang itu.

Pedagang senjata langsung naik darah. Ia merasa diremehkan oleh orang itu.

“Jelas, ini adalah senjata paling sakti. Apa kamu tak percaya kepadaku?”

“Perisai itu paling kuat, sehingga tak bisa ditembus oleh senjata apa pun. Sedangkan tombak itu paling sakti, sehingga mampu menembus apa pun. Aku ingin melihat kedua senjata itu diadu. Dari kedua senjata itu, manakah yang paling kuat,” tantang orang itu kepada si pedagang.

Semua orang kaget dengan tantangan orang itu. Demikian pula dengan pedagang senjata. Ia tampak gugup. Satu per satu pembeli pergi meninggalkan pedagang.

Mereka sadar bahwa pedagang senjata itu hanya berbohong.

Seketika, si pedagang sadar, bahwa omongannya dalam menjajakan dagangannya amat berlebihan. Sejak saat itu, penjual senjata menjajakan dagangannya dengan hati-hati. Ia berbicara apa adanya. Ia takut, tak ada pembeli yang percaya dengan omongannya lagi.

Pesan moral dari dongeng anak sebelum tidur ini adalah berkata jujurlah dan jangan terlalu berlebihan, apalagi sampai berbohong. Jika berbohong, kita sendirilah yang akan menuai akibat kebohongan itu.

Ikuti juga kami di facebook https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat dan wikipedia