Contoh cerita pendek anak anak harus mudah dicerna dan mengandung pesan-pesan moral yang bisa disisipkan. Contoh cerita pendek yang akan kami ceritakan hari ini mencakup dua persyaratan tadi. Ceritakan dongeng ini saat anak hendak tidur, agar pesan baiknya dapat menjadi perilaku anak dikemudian hari. Selamat mendongeng dan selamat membaca.
Contoh Cerita Pendek Anak Anak dari Yunani : Kisah Penggembala
Pada suatu masa di Yunani, hiduplah seorang gembala yang masih anak-anak bernama Stelios. Setiap hari ia menggembalakan kambing-kambingnya di sebuah padang rumput yang luas.
Suatu hari, Stelios merasa bosan. Namun, ia tidak bisa pergi ke mana-mana karena harus menjaga kambing-kambingnya yang sedang asyik merumput. Sebenarnya ia ingin pulang saja bersama kambing gembalaannya. Tapi, kambing-kambing itu terlihat masih belum puas menyantap hamparan rumput di tempat itu. Akhirnya muncul sebuah ide iseng di benak Stelios.
“Aku akan mengerjai para penduduk, hihihi…,” gumam Stelios.
Bocah penggembala itu menarik napas dalam-dalam, lalu berteriak keras ke arah rumah penduduk, “Ada serigalaaaa! Tolong akuuuu! Serigala mau memakan kambing-kambingkuuuu!”
Teriakan Stelios didengar oleh penduduk kampung. Segera saja mereka menyiapkan senjata untuk menangkap serigala, lalu berbondong-bondong datang ke tempat Stelios. Selama ini mereka memang sudah lama mengincar serigala yang sering memangsa ternak mereka. Namun, mereka selalu gagal menangkapnya.
Sesampainya di tempat Stelios, para penduduk merasa bingung. Bukan serigala yang mereka dapati, melainkan seorang gembala anak yang sedang tertawa terbahak-bahak. Sadarlah mereka bahwa mereka baru saja dikerjai.
“Huh, ternyata hanya perbuatan iseng bocah itu,” kata para penduduk, kesal. Mereka lantas membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing sambil menggerutu.
“Dasar… padahal aku berharap bisa menangkap serigala yang sudah banyak memangsa hewan ternakku itu,” ungkap salah satu penduduk dengan nada kesal.
“Hahaha… lucu sekali orang-orang itu…. Hahaha…,” Stelios masih tertawa terpingkal-pingkal meskipun para penduduk sudah pergi semua. Hilang sudah rasa bosannya setelah mengerjai mereka. Ia benar-benar terhibur. Sore harinya ia pun pulang sambil tersenyum senang. Ia tidak sadar bahwa keisengannya itu telah membuat para penduduk kesal.
Keesokan harinya, Stelios pergi lagi ke padang rumput yang sama bersama dengan kambing-kambing gembalaannya. Menjelang siang, lagi-lagi ia merasa bosan. Teringat dalam hatinya peristiwa kemarin saat ia mengerjai penduduk. Ia tertawa-tawa sendiri saat mengingatnya. Terbayang di benaknya wajah panik para penduduk yang datang tergopoh-gopoh menghampirinya dan mencari serigala.
“Hahaha… benar-benar lucu!” ujar Stelios.
Stelios ingin mengulang kejadian itu lagi. Sambil menahan tawa, ia pergi ke pinggiran padang rumput, lalu berteriak keras ke arah rumah penduduk.
“Ada serigalaaaa! Ada serigalaaaaa! Tolong akuuu! Tolooong! Selamatkan kambing-kambingkuuuu!”
Teriakan Stelios menjangkau banyak rumah. Penduduk yang mendengarnya langsung mengambil perlengkapan dan senjata mereka untuk menangkap serigala.
Kemudian mereka bergegas pergi ke padang rumput. Namun, sesampainya di sana, lagi-lagi mereka harus menelan kecewa. Tidak ada serigala di sana. Yang ada hanya seorang bocah gembala yang sedang tertawa-tawa.
“Lagi-lagi anak ini mengerjai kita,” ujar salah satu penduduk, geram. Setelah memperingatkan Stelios, mereka pun pulang. Stelios tidak peduli dengan kekesalan mereka dan masih terus tertawatawa.
“Aduuuh… lucu sekali… hahaha….”
Keesokan harinya Stelios menggembalakan kambing di padang rumput yang biasanya. Menjelang siang, tiba-tiba kambing-kambingnya berlarian dan mengembik keras. Olala… ternyata ada seekor serigala yang menyerang kawanan kambing itu. Tentu saja Stelios sangat panik.
Namun, tidak ada yang bisa ia perbuat. Bagaimanapun, ia tidak akan bisa menang melawan serigala sendirian. Karena itu, ia segera berlari ke arah rumah penduduk sambil berteriak-teriak.
“Tolooong…! Toloooong…! Ada serigalaaaa! Tolong selamatkan kambing-kambingkuuu!”
Stelios heran, sebab tidak ada penduduk yang ke luar rumah dan mendatanginya untuk menolongnya. Padahal, kemarin mereka langsung sigap dan bisa tiba di padang rumput dengan cepat. Apakah mereka semua sedang pergi? Apakah teriakan Stelios kurang keras sehingga para penduduk tidak bisa mendengar mereka?
Olala… ternyata sebenarnya para penduduk mendengar teriakan Stelios. Namun, mereka enggan datang ke padang rumput karena tidak ingin tertipu lagi.
“Pasti bocah itu hendak mempermainkan kami lagi,” ujar salah satu penduduk. Ia Iebih memilih melanjutkan aktivitasnya di dalam rumah daripada pergi ke tempat Stelios.
Sementara itu, seluruh kambing Stelios sudah habis diserang oleh sekelompok serigala. Stelios menyesal sekali karena telah membohongi dan mempermainkan para penduduk sehingga mereka tidak mau mempercayainya lagi. Sejak saat itu, Stelios berjanji kepada dirinya sendiri untuk selalu berkata jujur dan tidak akan mempermainkan siapapun lagi.
Pesan moral dari Contoh Cerita Pendek Anak Anak : Kisah Penggembala adalah Tidak ada orang yang menyukai orang yang suka berbohong. Karena itu, berusahalah untuk selalu berkata jujur dalam kehidupan sehari-hari. Sekali saja kita berbohong, maka orang-orang akan enggan percaya dengan kita lagi. Hal ini tentu saja sangat merugikan diri kita sendiri.
Temukan cerita anak bergambar terbaik lain dari kami pada artikel berikut ini cerita dongeng pendek.