Cerpen Fabel Pendek untuk Anak : Persahabatan Rubah dan Bangau

Cerpen fabel pendek kali ini merupakan dongeng persabahatan antara Rubah dan Bangau. Apakah adik-adik memiliki sahabat? Sahabat adalah orang yang selalu bersama kita dalam kondisi apapun. Karena sahabat adalah orang menyayangi kita, maka jaga sahabatmu agar dia tidak kecewa dengan perilaku kita.

Cerpen Fabel Pendek untuk Anak : Dongeng Persahabatan Rubah dan Bangau

Rubah dan Bangau adalah sahabat yang sangat karib. Meski demikian, Rubah tak terlalu suka dengan Bangau, karena Bangau selalu unggul darinya.

Rubah pun berniat untuk menjahili Bangau. Ia akan membuktikan bahwa Bangau bukan binatang yang sempurna.

“Bangau, aku ingin mengundangmu untuk makan malam di rumahku. Kebetulan aku memasak sop yang sangat lezat,” ajak Rubah.

Bangau adalah sahabat yang baik dan tidak pernah menolak ajakan sahabatnya.

Malam harinya, Bangau datang ke rumah Rubah. Rubah terlihat sedang menyiapkan hidangan di dapur. Ia sengaja menaruh sop buatannya ke dalam piring, agar Bangau kesulitan memakannya. Saat itulah, Bangau akan merasa bahwa ia tidak sempurna.

“Silakan dimakan. Sopku pasti sangat lezat,” pinta Rubah.

Melihat sop di piring, Bangau menjadi sakit hati. Ia tahu Rubah sedang mempermainkannya. Ketika melihat Rubah makan sop itu dengan lahap, semakin jengkellah Bangau.

Cerpen Fabel Pendek untuk Anak Rubah dan Bangau

Bangau tak mau kalah. Ia berpikir, bagaimana cara membuat Rubah sadar. Aha! Bangau menemukan ide yang sangat cemerlang.

“Sopmu sangat lezat, Rubah. Aku sampai kekenyangan. Sebagai ganti malam ini, aku ingin mengundangmu untuk makan malam di rumahku besok malam,” ucap Bangau, sedikit berbohong. Kenyataannya, ia tak bisa memakan sop itu sama sekali.

Malam berikutnya, giliran Rubah yang datang ke rumah Bangau. Bangau sudah menyiapkan makan malam mereka. Ia sengaja menaruh sopnya ke dalam gelas bambu, yang memiliki leher kecil. Rubah yang datang pun langsung dipersilakan untuk makan.

Tampak Rubah kesulitan memasukkan mulutnya ke dalam gelas bambu. Sedangkan Bangau yang memiliki paruh panjang, dengan sangat mudah memakan sop di tempat itu. Hal itu membuat Rubah marah. Ia merasa dipermainkan oleh Bangau.

“Kau sengaja mempermainkanku, Bangau? Aku tak bisa makan di tempat makanan seperti gelas bambu ini. Aku tidak memiliki paruh yang panjang sepertimu. Aku tak menyangka, kau tega melakukan ini kepadaku,” ucap Rubah dengan kesal.

“Kau kira, bagaimana perasaanku saat kau menghidangkan sop di atas piring? Kau tahu aku memiliki paruh yang panjang dan tak bisa makan di piring,” balas Bangau.

Mendengar jawaban Bangau, Rubah menjadi sangat malu. Ah, tidak seharusnya ia melakukan itu kepada Bangau. Pasti waktu itu Bangau sangat sakit hati, sama sepertinya saat ini.

Rubah yang malu pun meminta maaf, Ia mengakui kesalahannya. Bangau memaafkan Rubah. Ia juga meminta maaf, karena telah membalas perlakuan Rubah,

Sejak saat itu, Bangau dan Rubah menjadi semakin akrab. Mereka sering makan bersama. Tapi, mereka menggunakan tempat makan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Mereka menjadi sahabat baik dan menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pesan moral dari Cerpen Fabel Pendek untuk Anak ini adalah jangan suka usil dengan temanmu, jika kau tak mau diusili.

Baca cerpen terbaik kami lainnya yaitu