Cerpen Dongeng Anak Mendidik dari AESOP : Tikus Muda (Fabel)

Seperti yang pernah kami informasikan sebelumnya, blog ini berkomitmen untuk memposting berbagai cerpen dongeng anak mendidik dari seluruh dunia. Semua cerita pendek anak yang terdapat di blog ini pasti disertai dengan pelajaran yang dapat dipetik. Yuk kita selalu ceritakan dongeng sebelum si kecil tidur. Kali ini kembali kami memposting salah satu dongeng fabel AESOP, yang bisa dikatakan berisi cerita anak terbaik dunia. Selamat mendongeng.

Cerpen Dongeng Anak Mendidik : Kucing, Ayam Jantan dan Tikus Muda

“Ibunda, izinkan aku untuk keluar dari tempat ini, agar aku bisa melihat dunia luar,” pinta seekor tikus muda kepada ibunya.

Sang ibu pun memberikan izin.

Tikus muda merasa amat senang. Kini ia bisa pergi dan bermain bersama binatang lainnya. Tikus muda lalu memutuskan untuk bertualang ke sebuah hutan.

Di tengah perjalanan, si tikus muda melihat seekor makhluk yang aneh. Makhluk itu terlihat menakutkan. Di atas kepada dan di depan lehernya terdapat sehelai daging berwarna merah. Kemudian, makhluk itu mencakar-cakar tanah. Tak lama setelah itu, makhluk itu membuka mulutnya yang amat runcing sembari berteriak.

“Tokk… tokk… petokk!” begitu suara makhluk yang dilihat oleh si tikus muda.

Tikus muda pun ketakutan. Ia segera pergi melanjutkan petualangannya menyusuri hutan.

Sesaat kemudian, si tikus muda melihat makhluk yang begitu cantik. Bulunya indah dan bersih. Matanya penuh sinar yang begitu terang. Wajahnya begitu menggemaskan. Si tikus muda ingin berkenalan dengan makhluk itu.

Namun, karena sepertinya akan turun hujan, si tikus muda segera pulang ke rumah. Ia tak sabar ingin bercerita kepada ibunya tentang makhluk-makhluk yang ia lihat.

“Kau sudah pulang, sayang?” tanya, sang ibu.

Cerpen Dongeng Anak Mendidik dari AESOP

“Iya, Ibunda. Aku ingin menceritakan pengalaman pertualanganku hari ini,” jawab si tikus muda.

“Kau bermain dengan siapa saja hari ini.” tanya sang ibu lagi.

“Aku tak bermain dengan mereka. Justru aku malah ketakutan. Pertama, aku melihat makhluk aneh yang bersuara `tokk…tokk… petokk!’ Apakah Ibunda tahu makhluk apa itu?” tanya si tikus muda.

Sang ibu tersenyum saat melihat anaknya bercerita dengan wajah ketakutan. Sang ibu pun menjawab dengan tenang.

“Itu adalah ayam jantan. Ia tidak menakutkan dan ia tak akan memakan kita. Kau tak perlu heran melihatnya. Lalu, apa lagi yang kau lihat di sane?”

“Makhluk kedua yang aku lihat berbulu indah dan bersih. Matanya bersinar. Rasanya aku ingin berkenalan dengannya,” cerita si tikus muda.

Sang ibu pun kembali memberikan senyuman kepada tikus muda.

“Anakku, makhluk kedua yang kau lihat adalah seekor kucing. Ia memang terlihat amat baik. Tetapi, sebenarnya ia memiliki niat yang tak baik kepada kita. Ayam jantan tak akan menyakiti kita. tetapi kucing akan memangsa kita dengan cepat,” jelas sang ibu.

Tikus muda hanya terdiam mendengarkan penjelasan dari ibunya. Sang ibu lalu berpesan kepada si tikus muda, agar jangan melihat sesuatu hanya dari penampilannya. Kini si tikus muda tahu, mana makhluk yang berniat baik dan mana makhluk yang berniat tidak baik kepada keluarga tikus.

Pesan moral dari Cerpen Dongeng Anak Mendidik adalah jangan menilai seseorang dari penampilan luarnya saja, Tetapi, nilailah dari kebaikan budi pekertinya. Dan selalu hati-hati dengan orang yang tidak kita kenal, karena tidak semua orang memiliki niat yang baik.

Baca juga cerita pendek anak mendidik terbaik kami lainnya yaitu: