Cerpen merupakan cerita fiksi yang dikemas dalam plot pendek, jelas, dan ringkas. Ceritanya difokuskan pada satu konflik yang dialami oleh para tokoh. Meski begitu, cerpen mengandung pesan moral yang mudah dipahami oleh si kecil. Berikut cerita tentang Kisah Seorang Raja Bijak dan Tiga Rakyatnya.
Raja Bijak yang Dihormati Rakyatnya
Pada zaman dahulu, berdiri sebuah kerajaan yang amat makmur. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja bernama Raul. Raja Raul begitu baik hati dan bijaksana dalam mengambil tindakan.
Kekayaan kerajaan yang melimpah ruah tidak pernah Ia pakai semena-mena. Ia memakainya semata-mata untuk kepentingan rakyat agar mereka bisa hidup sejahtera. Tidak heran bila Raja Raul dicintai oleh seluruh abdi kerajaan dan rakyatnya. Para penduduk menaruh hormat dan menjadikan sifat Sang Raja sebagai panutan.
Sang Raja Menguji Ketulusan Rakyat
Suatu hari Raja ingin menguji sejauh mana tingkat kesetiaan rakyatnya. Raja pun mengutus seorang hulubalang untuk memanggil 3 orang rakyat yang dipilih oleh Raja. Datanglah tiga penduduk terpilih ini ke kerajaan dan menghadap Sang Raja.
“Selamat datang di kerajaan rakyat kebangganku,” sapa Raja Raul dengan ramah.
“Salam hormat, paduka. Kami bertiga menghaturkan terima kasih sudah dipercaya untuk menjalani tugas istimewa dari Baginda Raja yang terhormat,” jawab salah satu dari tiga penduduk.
“Ada tugas yang harus laksanakan. Aku perintahkan kalian untuk memetik macam-macam buah yang tumbuh di negeri kita ini. Apa kalian menyanggupinya?” tanya si Raja bijak.
Ketiga penduduk ini bertanya-tanya, mengapa tugasnya sangat mudah? Namun ketiganya tidak berani bertanya. Mereka pun menjawab penuh semangat, “Siap, Paduka Raja. Kami akan menjalankan titah dengan senang hati.”
Kemudian Raja Raul menyuruh seorang abdi untuk memberikan keranjang kosong. Satu orang mendapatkan satu keranjang. “Ku persilahkan kalian melaksanakan perintahku ini. Sebelum matahari terbenam segera kembali ke istana!” ucap Sang Raja.
Tiga Rakyat Mencari Buah
Ketiga penduduk itu mengelilingi seluruh negeri untuk memetik buah-buahan. Namun ternyata masing-masing penduduk punya cara pandang sendiri terhadap tugas khusus ini.
Penduduk pertama berpikir bahwa tugas dari Raja adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan sungguh-sungguh. Sedangkan penduduk kedua menganggap tugas dari Raja ini untuk hiburan saja. Sementara penduduk ketiga lebih parah, Ia merasa terhina dengan tugas sederhana dari Raja ini.
Menjelang senja ketiganya sudah kembali ke istana. Raja Raul mengecek satu per satu isi keranjang rakyat utusannya. Ketika melihat keranjang orang pertama, Raja merasa puas karena keranjangnya berisi buah-buahan segar.
Lanjut ke keranjang orang kedua, Sang Raja hanya tersenyum masam. Karena di dalam keranjang tersebut berisi sebagian buah matang dan sebagian lagi agak busuk. Berlanjut ke keranjang orang ketiga Raja Raul sama sekali tidak mau mendekat. Sebab di dalam keranjang orang ketiga hanya berisi buah-buahan busuk saja.
Hadiah untuk Tiga Rakyat
“Wahai rakyatku. Terima kasih sudah menjalani tugas dariku dengan penuh semangat. Kini saatnya aku memberikan hadiah untuk kalian,” ucap Raja Raul.
“Aku perintahkan kepada para prajurit untuk mengantarkan kalian menempati pulau-pulau terpencil. Masing-masing mendapatkan satu pulau. Tapi disana tidak ada makanan secuil pun, jadi kalian perlu membawa bekal buah hasil yang kalian petik sendiri,” titah Sang Raja.
Betapa terkejutnya ketiga penduduk itu mendengar hadiah dari Baginda Raja. Orang pertama amat bersyukur sudah mengambil buah-buah terbaik. Begitu pula orang kedua masih bisa memakan beberapa buah masak. Orang ketiga sangat menyesal sudah melaksanakan tugas asal-asalan.
Pesan yang Disampaikan
Kerjakan tugas sekecil apapun dengan ikhlas dan tanggung jawab. Semua pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati pasti mendapatkan hasil yang terbaik.
Itulah cerita pendek tentang Raja Bijak dan Ketiga Rakyatnya yang mengajarkan pesan kehidupan. Bahwasannya sekecil apapun bentuk tanggung jawab tetap selesaikan dengan ketulusan. Ikuti juga cerita tentang Manusia Roti Jahe.html untuk mendapatkan pesan-pesan moral kehidupan.