Cerita Sederhana Untuk Anak Sebagai Dongeng Sebelum Tidur

Ada dua cerita sederhana untuk anak yang akan kami ceritakan sore hari ini. Dua dongeng sederhana ini bias dijadikan dongeng sebelum tidur untuk anak kita. Yuk kita ceritakan bersama-sama.

Cerita Sederhana Untuk Anak : Manusia Bertubuh Kerdil Jepang

Ada seorang manusia yang memiliki tubuh yang sangat kecil. Orang-orang menyebutnya si kerdil. Si Kerdil merasa minder dengan tubuhnya. Tidak seperti kebanyakan manusia lainnya, tubuh si kerdil hanya sebesar ibu jari.

Suatu hari, kakek si Kerdil menyuruh si Kerdil untuk belajar ilmu bela diri. Si Kerdil harus menemui seorang guru. Untuk sampai ke rumah guru itu, ia harus melewati hutan. Dengan senang hati si Kerdil menyetujui usul kakek.

Kakeknya memberi bekal sebuah batok kelapa. Batok itu akan menjadi perahu saat si Kerdil melewati sungai. Sedangkan ibunya, memberi butir padi yang agak panjang. Padi itu bisa dijadikan dayung saat menyeberang sungai.

Sementara itu, ayah si Kerdil memberikan sebuah jarum. Jarum itu bisa digunakan untuk melindungi si Kerdil dari manusia jahat.

“Jadikanlah jarum ini sebagai pedang,” ucap ayahnya.

Si kerdil mengangguk mantap. Hari itu juga ia pergi untuk belajar ilmu bela diri. Namun, sebelum sampai ke tempat yang dituju, si Kerdil bertemu dengan raksasa. Raksasa itu begitu mengganggu ketenangan warga. Ia sering membuat onar di perkampungan.

Cerita Sederhana Untuk Anak Sebagai Dongeng
Cerita Sederhana Untuk Anak Sebagai Dongeng

Si Kerdil yang pemberani langsung mengambil jarum yang diberi ayahnya. Karena tubuhnya begitu kecil, si Kerdil bisa menyelinap tanpa diketahui oleh raksasa. Si Kerdil langsung menuju kaki raksasa. Ia menancapkan jarum itu beberapa kali ke kaki raksasa.

“Aduh, siapa ini yang berani melawanku?!” erang Raksasa, kesakitan. Raksasa itu tak bisa melihat si Kerdil.

Si Kerdil terus saja menusukkan jarum ke kaki raksasa. Lama-kelamaan raksasa itu tak kuat menahan sakit. Ia pun jatuh tersungkur. Melihat hal itu, para penduduk sangat senang.

Para penduduk telah melihat aksi si Kerdil yang begitu berani melawan raksasa. Mereka pun sepakat untuk mengangkat Si Kerdil menjadi pemimpin. Kini, si Kerdil sudah tak malu lagi. Meskipun bertubuh mungil, tapi ia berguna bagi banyak orang. Ia juga senang menolong orang-orang yang kesulitan.

Pesan moral dari Cerita Sederhana Untuk Anak : Manusia Bertubuh Kerdil Jepang adalah si Kerdil yang bertubuh mungil saja bermanfaat bagi orang lain, apalagi kita yang bertubuh besar. Itu berarti kita harus lebih hebat dari si Kerdil. Kita harus semangat dalam menolong teman.

Dongeng Sederhana Anak : Mengalahkan Naga (Francis)

Ada seorang pemuda yang bisa mengalahkan naga. Pemuda itu sangat gagah dan pemberani. Sudah banyak naga yang ia taklukkan. Namun, kali ini ia menghadapi situasi yang berbeda. Pemuda itu harus menghadapi naga berkepala seratus dan naga berkaki seratus.

Pemuda itu lalu mencari cara untuk mengalahkan dua naga itu. Tak ada cara lain, ia harus bisa mengalahkan naga-naga itu.

“Aku akan mengalahkan naga berkepala seratus terlebih dahulu. Aku yakin, naga itu lebih pintar karena memiliki banyak kepala,” ucap pemuda itu.

Pemuda itu lalu pergi ke sarang naga berkepala seratus. Saat itu sang naga sedang tidur. Mendengar ada yang datang, naga berkepala seratus langsung marah. Pemuda itu pun langsung lari menghindar. Ia berlari menuju hutan yang dipenuhi oleh pepohonan.

Olala… pemuda itu mendapatkan ide. Ia tak perlu, mengeluarkan pedangnya. Naga itu akan kesulitan bergerak jika diajak ke tempat yang banyak pohonnya. Dan benar saja, kepala-kepala naga itu melilit di beberapa pohon. Mereka saling bertengkar, berebut ingin keluar dari pohon-pohon itu.

“Rupanya mengalahkan naga berkepala seratus tak sesulit yang aku bayangkan. Rupanya lebih mudah, sebab ia memiliki kepala banyak, sementara keinginan masing-masing kepala berbeda,” ucap pemuda itu.

“Sepertinya naga berkaki seratus akan lebih mudah aku kalahkan,” gumam pemuda itu.

Dongeng Sederhana Anak : Mengalahkan Naga
Dongeng Sederhana Anak : Mengalahkan Naga

Pemuda itu lalu pergi ke tempat naga berkaki seratus. Melihat hal itu, naga berkaki seratus langsung mengejarnya. Lagi-lagi, pemuda itu menggiring naga berkaki seratus ke tempat yang dipenuhi oleh pepohonan. Namun, pemikiran pemuda itu satah. Naga berkaki seratus masih bisa bergerak dengan lincah. Naga itu pun terus mengejar si pemuda.

Pemuda itu buru-burn mengeluarkan pedangnya. Tapi… olala… sebelum pedang dikeluarkan, naga berkaki seratus sudah terlebih dahulu menyerang si Pemuda. Si Pemuda pun pingsan. Setelah itu naga meninggalkannya.

Saat pemuda itu terbangun, ia baru menyadari kesalahannya. Ia telah menganggap enteng naga berkaki seratus. Padahal ia tahu, menggiring seratus kaki Iebih mudah daripada menggiring seratus kepala.

Pemuda itu lalu pulang ke rumahnya. Ia akan mencari cara untuk mengalahkan naga berkaki seratus. Ia tak mau kalah lagi kali ini.

Pesan moral dari Dongeng Sederhana Anak : Mengalahkan Naga (Francis) adalah jangan menganggap remeh sesuatu yang belum kamu ketahui. Pelajarilah dan kenalilah masalahmu terlebih dahulu sebelum kau menyimpulkannya.