Cerita Rakyat Versi Pendek dari Spanyol

Cerita rakyat versi pendek merupakan bagian terbesar dari isi blog cerita rakyat ini. Beberapa diantaranya yang sangat populer adalah cerita rakyat pendek timun mas. Untuk kali ini ada dua dongeng rakyat pendek yang berasal dari Spanyol. Ini dia ceritanya.

Cerita Rakyat Versi Pendek : Gagak ingin menjadi merpati

Suatu hari, gagak sedang terbang di dekat rumah penduduk. Wajahnya terlihat lesu.

Sepertinya ia kelaparan. Seketika gagak ingat, bahwa petani memelihara merpati di rumahnya. Merpati-merpati di sana hidup makmur dan tidak pernah kekurangan makanan.

“Apa aku ke rumah petani saja? Tapi, pasti merpati tak mau menerimaku,” ucap gagak.

Namun, karena sudah sangat lapar, gagak memutuskan untuk tetap terbang ke rumah petani. Ia pun hinggap di sebuah pohon besar di dekat rumah petani. Ia berpikir, merpati akan menyisakan makanan dari petani.

Saat gagak sedang mengintai dari dahan pohon, petani keluar dan memberi makanan kepada merpati. Sekawanan merpati langsung saling berebut mengambil makanan.

Cerita Rakyat Versi Pendek dari Spanyol
Cerita Rakyat Versi Pendek dari Spanyol

“Jika seperti itu, tak akan ada makanan yang tersisa.” pikir gagak.

Tiba-tiba, gagak melihat kaleng cat berwarna putih.

“Jika aku mengubah buluku menjadi putih, mungkin aku bisa bergabung dengan merpati,” pikir gagak.

Gagak pun mencelupkan dirinya ke kaleng cat itu. Olala, saat keluar, gagak sudah berwarna putih. Ia pun memberanikan diri bergabung dengan merpati.

Benar saja, tidak ada merpati yang curiga. Gagak pun bisa makan sepuasnya. Setelah selesai makan, gagak mendekati salah satu merpati.

“Hai, nama kamu siapa?” tanya gagak.

Merpati itu merasa heran. Suara gagak terdengar serak, padahal merpati bersuara merdu.

“Kamu siapa? Semua merpati di sini tak ada yang memiliki suara serak sepertimu,” tanya merpati, curiga.

Barulah gagak menyadari kesalahannya. Ia tergagap, tak bisa menjawab.

“Kamu bukan kelompok kami! Pergi sana!” usir merpati kepada gagak.

Gagak yang diusir pun terbang pulang ke rumahnya. Tak apa bila merpati mengusirnya, toh perutnya sudah kenyang.

Namun, apa yang terjadi? Sesampainya di rumah, semua saudara gagak tak mengenali gagak. Itu karena tak ada gagak yang berwarna putih. Semua saudara gagak berwarna hitam.

“Siapa kau? Berani-beraninya masuk ke rumah kami!” seru salah satu saudara gagak.

“Aku gagak, saudaramu,” jawab gagak, sedih karena saudaranya tak mengenalinya.

Tapi, saudara-saudara gagak tak percaya.

“Kami tidak percaya. Lebih baik kamu pergi!” usir saudara-saudara gagak.

Betapa sedihnya gagak. Ah, seharusnya ia tak perlu menjadi merpati. Dengan begitu, saudara-saudaranya akan tetap mengenalinya. Bagaimanapun juga, keluarga adalah yang paling penting.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Versi Pendek adalah tak perlu menjadi orang lain untuk diterima. Jadilah diri sendiri. Karena sahabat yang baik, akan menerima dirimu apa adanya.

Dongeng Singkat : Raja yang Suka Berperang

Alkisah, hidup seorang raja yang gemar memperluas wilayahnya. Ia berpikir, jika wilayahnya luas, kerajaannya akan menjadi kaya. Jika kerajaan kaya, maka rakyat akan makmur. Sayangnya, cara yang ditempuh raja untuk memperluas kerajaannya tidaklah bijak. Ia lebih suka berperang untuk merebut wilayah kerajaan lain.

Suatu hari, raja memanggil penasihat kerajaan untuk membicarakan perluasan wilayah.

“Aku ingin memperluas wilayahku. Siapkan prajurit untuk berperang. Sepertinya kali ini kita akan membutuhkan banyak prajurit,” ucap raja.

“Tidakkah ada cara lain untuk memperluas wilayah selain berperang, Tuanku?” tanya penasihat kerajaan.

“Cara apa lagi? Berperang adalah satu-satunya cara untuk memperluas wilayah,” ucap raja, heran dengan pertanyaan penasihat kerajaan.

“Tapi, berperang hanya akan membuat rakyat sengsara,Tuanku. Lebih baik memperluas kerajaan dengan perbuatan baik. Itu akan membuat rakyat menjadi makmur,” jelas penasihat kerajaan.

“Bagaimana rakyat bisa menjadi sengsara? Bukankah dengan memperluas wilayah, kerajaan menjadi kaya? Jika kerajaan kaya, rakyat akan menjadi makmur,” kata raja, tetap dengan pendiriannya.

“Tapi, bagaimana dengan keluarga prajurit yang berperang? Bagaimana dengan anak dan istri mereka? Banyak prajurit yang gugur dalam peperangan. Para istri akan menjadi janda, dan anak-anak menjadi yatim,” ujar penasihat kerajaan.

Raja terdiam, merenungi penjelasan penasihatnya.

“Memperluas kerajaan dengan berperang, sama saja dengan memanjat pohon untuk mencari ikan. Tidak akan menemukan ikan di sana,”tambah penasihat kerajaan.

“Ah, aku tetap dengan pendirianku. Aku akan memperluas wilayah kerajaan dengan cara berperang. Aku yakin, jika wilayahku luas, pasti kerajaan akan kaya. Semua rakyatku pun akan makmur,” tukas raja.

Benar saja. Akibat dari sikap raja yang keras kepala itu, semua rakyatnya hidup dalam kesengsaraan. Semua merasa khawatir, ketika ada pencarian prajurit baru di kerajaan. Mereka takut, jika anak laki-laki atau suami mereka menjadi prajurit dan tewas dalam peperangan. Rakyat lebih memilih wilayah kerajaan sempit, namun mereka bisa bersama dengan keluarga.

Hikmah yang dapat dipetik dari cerita rakyat versi singkat ini adalah jika ada cara yang Iebih baik untuk mencapai sesuatu, gunakan cara itu, agar tidak ada yang dirugikan.

Ikuti kami di https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/