Cerita Rakyat Timur Tengah : Dongeng Alibaba dan Perampok

Banyak sekali cerita rakyat Timur Tengah yang menarik untuk diketahui. Timur Tengah merupakan salah satu awal peradaban dunia, sehingga dari sana banyak sekali kisah terkenal di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah dongeng Seribu Satu Malam yang pernah kakak posting malam hari lalu. Kali ini kakak akan bercerita mengenai Dongeng Alibaba dan Perampok yang sering diceritakan oleh orang tua Kakak ketika kakak masih kecil. Pasti kalian suka. Selamat membaca.

Cerita Rakyat Irak : Dongeng Alibaba dan Perampok

Di sebuah desa di Persia, hiduplah seorang penjual kayu miskin bernama Alibaba. la mempunyai kakak bernama Kasim yang kaya raya, tetapi serakah.

Cerita Rakyat Timur Tengah Dongeng Alibaba dan Perampok
Cerita Rakyat Timur Tengah Dongeng Alibaba dan Perampok

Suatu hari, saat Alibaba mengumpulkan kayu bakar, ia melihat segerombolan penyamun sedang menyimpan harta rampokan mereka ke dalam gua.

Kepala penyamun berteriak, “Alakazam, buka!” Pintu gua pun terbuka.

Setelah selesai memasukkan harta rampokan ke dalam gua, kepala penyamun berteriak, “Alakazam, tutup!” Pintu gua pun tertutup kembali dan para penyamun pergi.

Alibaba mendekati pintu gua dan meniru kata-kata kepala penyamun, “Alakazam, buka!” Tiba-tiba, gua terbuka dan Alibaba masuk ke dalam.

Alibaba melihat harta yang banyak di dalam gua. “Harta ini akan aku ambil sedikit agar tidak miskin lagi,” pikir Alibaba.

Alibaba mengambil sedikit emas, lalu keluar dari gua. Sejak itu, Alibaba tidak lagi kekurangan.

Kasim mendengar kabar Alibaba yang mendadak jadi kaya. la bertanya kepada Alibaba. Sebagai adik yang baik, Alibaba menceritakan semuanya Kasim pun ingin memiliki harta penyamun. la pergi ke gua itu. “Alakazam, buka!” kata Kasim.

Kasim yang serakah mengambil harta yang ada di dalam gua sebanyak-banyaknya. Namun, saat hendak keluar, Kasim lupa mantra untuk membuka pintu. la terjebak dalam gua.

Tidak lama, pintu gua bergerak. Ternyata, para penyamun sudah berada di luar. “Hei, maling, dari mana kau tahu keberadaan gua ini? Katakan!” bentak kepala penyamun.

“A…a…aku diberitahu oleh Alibaba. Jangan bunuh aku,” pinta Kasim. Tapi, para penyamun tetap membunuh Kasim. Matilah Kasim karena keserakahannya.

Kemudian, kepala penyamun mencari Alibaba. la mendatangi rumah Alibaba berpura-pura karena kemalaman. Alibaba pun mempersilakan tamunya masuk.

Morijana, pembantu Alibaba, mengenali wajah kepala penyamun itu. “Tuan Alibaba dalam bahaya,” pikirnya. la pun menyamar jadi penari dan menari di depan Alibaba dan tamunya.

Saat mereka asyik melihat tariannya, Morijana menghujamkan pedang kecil ke dada kepala penyamun. Alibaba terkejut. Morijana pun membuka penyamarannya dan menceritakan semuanya.

Alibaba berterima kasih kepada Morijana. Sejak saat itu, Alibaba hidup tenang dan bahagia.

Pesan Moral dari Cerita Rakyat Irak : Dongeng Alibaba dan Perampok adalah jangan menjadi anak yang serakah. Jadilah anak yang baik dan jujur. Kamu juga tidak boleh iri pada kelebihan orang lain. Syukurilah nikmat yang Tuhan berikan kepadamu

Dongeng Yunani Kuno : Rapat Para Tikus

Pada suatu hari para tikus sedang mengadakan rapat di gudang bawah tanah. Semua tikus datang. Tikus kepala abu-abu memimpin rapat tersebut.

“Teman-temanku sekalian, kita semua tahu bahwa tikus hidung putih dibunuh oleh kucing putih kemarin. Sebelumnya, tikus kaki hitam dan anak-anaknya juga dibunuh oleh kucing itu. Nah, kita harus mencari cara untuk menghentikannya. Kalau tidak, kita semua bisa mati,” kata tikus kepala abu-abu.

Dongeng Yunani Kuno Rapat Para Tikus
Dongeng Yunani Kuno Rapat Para Tikus

“Apakah kalian mempunyai ide? Silahkan, kalian bebas menyampaikan usulan,” tambahnya.

“Kita sergap saja kucing putih bersama-sama. Kita gigit bersama-sama sampai dia mati,” kata tikus hidung merah.

“Tapi, di antara kita pasti ada yang mati. Apakah kalian siap mati? Kalau aku sih tidak siap,” kata tikus buntut belang.

“Aku juga tidak maul” kata tikus lainnya. “Aku juga!” tikus lainnya menyambut.

“Bagaimana kalau kita curi saja makanan kucing itu biar dia mati kelaparan,” usul tikus buntut Belang.

“Itu hanya akan membuat kucing semakin lapar dan akan semakin giat memburu kita,” bantah tikus hidung merah.

Lalu, tikus kaki kecil berbicara, “Aku punya rencana. Kita pasang lonceng kecil di leher kucing. Jadi, setiap kali dia datang, kita akan tahu dan bisa melarikan diri.”

“Ah, itu usul yang bagus. Lalu, siapa yang berani memasangkan lonceng kecil itu di leher kucing?” kata tikus kepala abu-abu.

Para tikus saling pandang. “Aku terlalu kecil. Mana bisa?” kata salah satu tikus.

“Aku juga, kakiku sakit,” kata tikus lain membuat alasan. Para tikus berebut memberi alasan agar tidak terpilih memasangkan bel ke leher kucing.

“Diam,” teriak tikus kepala abu-abu.

“Aku tidak akan memilih siapa pun. Adakah yang bersedia melakukannya?” lanjutnya.

Suasana menjadi hening. Satu per satu tikus pergi meninggalkan ruangan rapat. Akhirnya, semua pulang dengan sedih. Tidak ada yang berani memasang lonceng kecil di leher kucing.

Pesan Moral dari Cerita Anak Yunani Kuno : Rapat Para Tikus adalah jangan jadi anak yang banyak omong. Jadilah anak yang sedikit berbicara tapi banyak berbuat. Buatlah usulan yang mungkin dilakukan. Selain itu jadilah anak yang pemberani.

Baca dongeng dari timur tengah lainnya pada artikel Kakak berikut ini Kumpulan Cerita Pendek Anak : Abu Nawas Menangkap Pencuri dan Kisah Aladin, Jin dan Lampu