Cerita Rakyat Telaga Warna Dari Jawa Barat

Cerita rakyat telaga warna mengisahkan Putri angkuh dengan kalung permatanya. Dongeng telaga warna berasal dari Jawa Barat dan menjadi asal muasal salah satu danau kecil yang indah di Jawa Barat. Kisah ini juga memberikan pesan moral yang baik untuk kita. Adik-adik harus membacanya sampai selesai.

Cerita Rakyat Telaga Warna : Putri Angkuh dan Kalung Permata

Cerita Rakyat Telaga Warna Dari Jawa Barat
Cerita Rakyat Telaga Warna Dari Jawa Barat

Di Jawa Barat, ada sebuah telaga yang diberi nama Telaga Warna. Pada saat cuaca sedang cerah, telaga ini akan memantulkan warna- warni yang indah. Konon, Telaga Warna berasal dari air mata Ratu Purbamanah.

Ratu Purbamanah dan Raja Suwartaiaya adalah pemimpin Kerajaan Kutatanggeuhan di Jawa Barat. Mereka memerintah dengan arif dan sangat dicintai rakyatnya.

Mereka mempunyai seorang putri yang cantik, yaitu Gilang Rukmini. Orangtuanya sangat memanjakan Gilang Rukmini, karena ia adalah anak satu- satunya. Hal ini membuat Gilang Rukmini bersifat kurang baik. la akan marah dan bertindak kasar jika keinginannya tidak dipenuhi. Walau begitu, orangtua dan rakyat tetap menghargai dan menyayanginya.

Ketika bagi Gilang Rukmini berusia 17 tahun, Raja mengadakan pesta untuknya. la mengundang seluruh rakyat untuk datang. Rakyat pun memusyawarahkan hadiah yang akan diberikan kepada sang Putri. Mereka mengumpulkan uang dan memanggil seorang pengrajin perhiasan yang terkenal. Lalu, jadilah sebuah kalung bertahta permata warna-warni yang sangat indah.

Pesta di mulai, ketika Raja dan Ratu muncul untuk menyapa rakyatnya, mereka segera disambut dengan gembira oleh rakyat. Begitupun ketika Gilang Rukmini muncul.

Rakyat pun memberikan hadiah yang mereka siapkan. Raja Suwartalaya membuka hadiah tersebut dan menemukan sebuah kalung yang sangat indah.

“Putriku saying, pakailah kalung ini, hadiah tanda cinta rakyat kepadarnu,” kata Raja kepada putrinya.

“Kalung ini sangat cantik, Nak. Pakailah, kalau tidak rakyat akan kecewa,” ujar Ratu Purbamanah.

Gilang Rukmini menatap hadiah kalung itu dengan wajah sebal, “Apa yang indah dari kalung ini, Ibunda? Bentuknya sangat kampungan dan tidak menarik. Aku malu memakainya!” Lalu, ia menghempaskan kalung tersebut ke lantai, sehingga butir butir permatanya tercecer.

Semua tercengang melihat sikap Gilang Rukmini. Tiba-tiba terdengar suara tangis Ratu Purbamanah. la sangat sedih dengan sikap anaknya yang angkuh itu. Tangisnya sangat memilukan hati. Air mata sang Ratu terus mengalir. Karena derasnya air math itu, terbentuklah genangan. Tiba tiba juga, muncullah mata air di halaman istana, makin lama genangan semakin tinggi dan akhinya menenggelamkan seluruh Kerajaan Kutatanggeuhan menjadi sebuah telaga yang sangat indah.

Pada hari yang cerah, telaga itu memantulkan warna-warni yang indah yang konon berasal dari ceceran kalung Gilang Rukmini yang masih berada di dasar telaga.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Telaga Warna : Putri Angkuh dan Kalung Permata adalah janganlah menjadi orang sombong karena hal itu akan di benci oleh orang lain. Selain itu hargailah jerih payah orang lain.

Dongeng Anak Sunda : Asal Usul Indramayu

Indramayu adalah sebuah kabupaten di Jawa Barat. Ada beberapa versi mengenai sejarah nama Indramayu ini. Salah satunya diambil dari kisah Raden Wiralodra. Raden Wilarodra adalah anak Tumenggung Gagak Singalodra yang bermukim di daerah Banyuurip, Bagelen, Jawa Tengah. Suatu saat, Raden Wiralodra ingin mengembangkan wilayah di sekitar Sungai Cimanuk.

Kemudian, wilayah ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Roden Wiralodra. Tak puas di sana, ia ingin mengembangkan daerah kekuasaannya ke daerah Sumedang. Saat itu, Sumedang dipimpin oleh seorang adipati. Dengan kesaktiannya, Raden Wiralodra mengubah dirinya menjadi seorang perempuan yang cantik jelita bernama Nyi Endang Dharma Ayu. Kecantikan perempuan ini membuat Adipati Sumedang terpikat dan berniat melamarnya.

“Aku akan menerima lamaranmu jika kau memberikan aku tanah seluas kulit kerbau.” ujar Nyi Endang Dharma Ayu.

Adipati Sumedang pun memenuhinya. Ketika gulungan kulit kerbau tersebut digelar, secara ajaib ternyata kulit itu membentang luas dari Begelen ke Sumedang.

Setelah menikah, Nyi Endang Dharma Ayu kembali ke wujudnya semula menjadi seorang laki-laki, yaitu Raden Wiralodra. Nama Endang Dharma Ayu kemudian berubah menjadi Dermayu dan lama-kelamaan menjadi Indramayu yang dijadikan sebagai nama daerah tersebut.

Catatan dari Dongeng Anak Sunda : Asal Usul Indramayu adalah Indramayu merupakan daerah di Pantai Utara, sebelah barat Cirebon.

Selain dongeng telaga warna masih banyak cerita rakyat menarik lainnya misalnya pada posting kami berikut ini Dongeng Rakyat Dari Papua Barat dan Dongeng Cerita Rakyat Lutung Kasarung