Cerita rakyat Sumatera Utara Danau Toba serta legenda asal muasal lubuk emas adalah cerita rakyat sumatera sumatera utara yang paling terkenal. Hingga saat ini dua cerita rakyat ini dipercaya masyarakat dan didongengkan dari mulut ke mulut. Selamat membaca.
Cerita Rakyat Sumatera Utara Danau Toba
Suatu hari, ada seorang pemuda sedang memancing. Namun sampai sore, ia tidak mendapat satu pun ikan. Menjelang malam, tiba-tiba kailnya bergerak. Ia menarik kailnya dan mendapat ikan berwarna kuning keemasan.
Begitu dipegang, ikan itu berubah menjadi seorang putri cantik jelita. Pemuda itu begitu terpesona dengan kecantikan si Putri dan memintanya untuk menjadi istrinya. Si Putri bersedia, namun sang Pemuda tidak boleh menceritakan asal-usul si Putri yang berasal dari ikan. Pemuda itu sanggup. Mereka pun menikah.
Mereka berdua hidup bahagia, hingga akhirnya dikaruniai anak laki-laki. Anak tersebut sangat rajin, namun makannya banyak.
Suatu hari, si Ibu menyuruh sang Anak mengantar makanan untuk bapaknya di sawah. Di tengah jalan, si Anak merasa lapar. Ia melahap makanan untuk bapaknya. Begitu tiba di sawah, bapaknya marah karena makanannya habis. Dengan jengkel, si Bapak berteriak, “Dasar anak keturunan ikan!”
Janji sudah dilanggar. Istri dan anaknya tiba-tiba menghilang secara gaib. Di tanah bekas pijakan mereka menyembur air. Air yang mengalir dari mata air tersebut makin lama makin besar, hingga menjadi danau. Kini, danau itu dikenal dengan Danau Toba
Legenda Rakyat Sumatera Utara : Asal Mula Lubuk Emas
Raja Simangolong mempunyai anak perempuan. Anak itu tidak hanya cantik, namun juga terampil bekerja, pandai menenun, dan terbiasa menumbuk padi. Anak tersebut bernama Sri Pandan. Kecantikan Sri Pandan tidak hanya diketahui rakyat Raja Simangolong, namun juga para pemuda negeri lain.
Raja Simangolong sangat berharap jika putrinya nanti akan menikah dengan seorang pangeran dari negeri lain. Tujuannya adalah membuat persahabatan dengan negeri lain.
Suatu hari, Raja Simangolong gembira karena datang lamaran dari Kerajaan Aceh. Raja Aceh hendak meminang Sri Pandan untuk dinikahkan dengan anak Raja Aceh yang telah dinobatkan sebagai putra mahkota. Namun demikian, Raja Simangolong tidak langsung menerima lamaran itu. Ia meminta pendapat putrinya terlebih dahulu.
Sepulang utusan Raja Aceh, Raja Simangolong bertanya kepada putrinya, “Anakku, utusan Raja Aceh telah melamarmu. Bagaimana pendapatmu dengan lamaran itu?”
Sri Pandan tidak buru-buru menjawab. Ia justru menundukkan wajahnya dan menangis. Sikap tersebut membuat Raja Simalongong heran.
“Ampun Ayahanda, bukan hamba tidak ingin berbakti kepada Ayahanda dengan menerima lamaran tersebut melainkan hamba sudah punya tambatan hati.”
“Siapakah pemuda itu?” tanya Raja Simangolong terkejut.
“Hobatan, Ayahanda.”
“Apa?” Raja Simangolong semakin terkejut. “Hobatan, pembantu setia kita itu?’
“Benar, Ayahanda.”
Raja Simangolong marah karena putrinya tetap memilih menjadi istri pembantu setianya dibanding disunting Putra Mahkota Kerajaan Aceh.
“Terimalah lamaran Putra Mahkota Kerajaan Aceh! Putuskan hubunganmu dengan Hobatan!”
Sri Pandan tidak berdaya menghadapi perintah ayahnya. Ia segera menemui Hobatan dan mengajaknya untuk pergi dari istana kerajaan. Namun ia kecewa ternyata Hobatan menolak ajakannya.
Sri Pandan yang sangat kecewa segera berkemas-kemas. Dibawanya beberapa lembar pakaian dan semua perhiasannya yang terbuat dari emas. Ia meninggalkan istana kerajaan dan menuju lubuk Sungai Asahan.
Setibanya, Sri Pandan melemparkan semua barang bawaannya ke dalam lubuk itu. Setelahnya, ia menyusul masuk ke dalam lubuk tersebut.
Setelahnya, seluruh istana kerajaan menjadi gempar. Raja Simalongong pun memanggil Hobatan dan meminta penjelasan. Hobatan pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya.
Raja Simangolong amat menyesali tindakannya. Diiringi para prajurit kerajaan, sang Raja menuju lubuk di Sungai Asahan untuk mencari Sri Pandan. Namun, mereka tidak menemukan apa pun.
Mengingat Sri Pandan telah menghilang di dalam lubuk dengan membawa seluruh perhiasan emasnya, lubuk itu pun dinamakan Lubuk Emas.
Temukan legenda rakyat terbaik kami lainnya di blog kami berikut ini Dongeng Cerita Rakyat Sumatera Utara : Asal Tanjung Morawa dan Legenda Rakyat Sumatera Utara : Kisah Teriadinya Donau Toba