Cerita Rakyat Sumatera Barat Danau Singkarak

Cerita rakyat sumatera barat danau singkarak yang kami ceritakan kali ini dipercaya sebagai asal muasal terjadinya Danau Singkarak. Membaca dongeng rakyat seperti ini selain meningkatkan imajinasi anak, juga menambah wawasan.

Cerita Rakyat Sumatera Barat Danau Singkarak (Asal Muasal)

Di suatu kampung daerah Sumatra Barat, hiduplah keluarga Pak Buyung. Ia tinggal di sebuah gubuk pinggir laut bersama istri dan seorang anaknya. Anaknya masih kecil dan bernama Indra. Sehari-harinya, Pak Buyung bersama istrinya mengumpulkan hasil-hasil hutan dan menangkap ikan.

Indra sering membantu kedua orang tuanya ke hutan maupun ke laut. Hal ini membuat bangga kedua orang tuanya. Namun, ada hal yang membuat mereka risau. Dalam sekali makan, Indra dapat menghabiskan setengah bakul nasi dengan lauk beberapa piring.

Suatu ketika, musim paceklik datang. Keluarga Pak Buyung pun harus berhemat. Jika tidak ada nasi, mereka makan ubi atau yang lain. Kesulitan mendapatkan makanan membuat mereka hampir berputus asa.

“Ayah, aku sangat lapar,” keluh Indra.

“Kalau lapar, carilah makanan ke hutan atau ke laut!” seru sang Ayah. “Kamu memang masih anak-anak, tapi makanmu banyak.”

Sang Ibu pun membujuk Indra agar berangkat ke Bukit Junjung Sirih untuk mencari hasil hutan di Bukit. Indra menurut. Sebelum berangkat, ia memberi makan ayam piaraannya yang bernama Taduang. Taduang adalah seekor ayam yang pandai. Setiap Indra pulang, Taduang selalu berkokok menyambut kedatangan tuannya.

Menjelang siang, Indra pulang tanpa membawa hasil. Setelah beristirahat, ia pergi ke laut untuk mencari ikan. Tak lama setelah itu, sang Ibu juga berangkat ke sebuah Tanjung, agak jauh dari tempat India mencari ikan.

Sore hari, sang Ibu pulang membawa banyak kerang. Kemudian, kerang itu diolah menjadi makanan.

“Wah, harum sekali aromanya,” puji sang Ayah. “Bu, apakah kerang ini cukup untuk kita makan bertiga? Indra kan makannya banyak.”

“Apa yang harus kita lakukan, Pak?” tanya sang Ibu.

“Bagaimana kalau kita makan diam-diam?” saran sang Ayah. Sang Ibu pun mengangguk. Lalu, keduanya menyantap kerang itu dengan lahapnya.

Menjelang malam, Indra pulang. Indra sangat kelaparan. Begitu masuk, ia menuju dapur. Betapa terkejutnya ia ketika melihat kedua orang tuanya tertidur pulas di ruang dapur. Di sekeliling mereka berserakan piring makan, bakul nasi, dan kulit kerang.

Cerita Rakyat Sumatera Barat Danau Singkarak
Cerita Rakyat Sumatera Barat Danau Singkarak

Alangkah sedihnya hati Indra menyaksikan semua itu. Ia pun berjalan keluar dari gubuknya sambil menangis. Melihat kesedihan Indra, Taduang pun berkokok berkali-kali, lalu mengepak-ngepakkan sayapnya. Beberapa saat kemudian, Taduang terbang ke udara. Indra segera berpegangan pada kaki Taduang. Saat tubuh India terangkat, batu ternpat Indra duduk ikut terangkat dan membesar. Kemudian, batu itu melesat dan menghantam salah satu bukit di sekitar laut. Hantaman itu membentuk lubang memanjang. Dengan cepat, air laut mengisi lubang itu sehingga membentuk aliran sungai.

Konon, itulah yang menjadi asal mula Sungai Batang Ombilin. Semakin lama, air laut semakin menyusut dan berubah menjadi Danau Singkarak.

Selain Cerita Rakyat Sumatera Barat Danau Singkarak banyak juga cerita rakyat sumatera menarik lainnya. Diantaranya adalah Contoh Cerita Rakyat Pendek Putri Junjung Buih