Cerita rakyat nusantara bahasa Indonesia yang kami posting di blog ini adalah legenda yang di ceritakan secara turun temurun. Kali ini salah satu cerita rakyat Jawa Tengah yang kami posting di blog ini. Selamat membaca.
Cerita Rakyat Nusantara Bahasa Indonesia : Asal Mula Telaga Pasir
Pada zaman dahulu, ada sepasang suami istri yang hidup rukun dan bersahaja. Mereka dikenal dengan nama Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, mereka bekerja di ladang dan menaman berbagai jenis tanaman. Mereka tinggal di sebuah pondok sederhana di tepi hutan yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah timur. Pondok itu terbuat dari kayu hutan dan beratapkan dedaunan.
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali Kyai Pasir berangkat ke hutan untuk menanam benih tanaman di ladangnya. Sebelumnya, Kyai Pasir menebangi pohon-pohon besar di ladangnya. Namun ia sangat terkejut, ketika melihat sebutir telur di bawah pohon yang hendak ditebangnya.
Singkat cerita, Kyai Pasir memasak telur itu di pondoknya. Setelah masak, telur tersebut dibagi dua, sebagian dimakan Kyai Pasir dan sebagian lagi dimakan Nyai Pasir.
Telur itu terasa enak sekali, lain dari biasanya. Setelah makan telur, Kyai Pasir kembali bekerja di ladang. Ketika sedang bekerja, tiba-tiba badan Kyai Pasir terasa sakit luar biasa. Sekujur tubuhnya kaku dan sakit bukan kepalang. Ia berguling-guling di pasir bergerak ke sana ke mari dengan hebatnya. Selanjutnya, badan Kyai Pasir tiba-tiba berubah wujud menjadi ular naga yang besar dan terus berguling ke sana ke mari tanpa henti-hentinya.
Alkisah, Nyai Pasir yang tinggal di pondoknya, tiba-tiba juga merasakan rasa sakit yang luar biasa. Nyai Pasir menjadi kebingungan. Kemudian ia berlari ke ladang menemui suaminya untuk minta pertolongan. Namun, ia tidak menemui suaminya. Ia tak kuasa lagi menahan rasa sakit yang semakin parah. Akhirnya, tubuh Nyai Pasir rebah ke tanah.
Beberapa saat kemudian, tubuh Nyai Pasir berubah menjadi ular naga yang besar. Singkat cerita, kedua naga itu akhirnya berguling-guling ke sana ke mari, bergeliat-geliat di tanah ladang itu. Tanah ladang tempat kedua naga itu menjadi berserakan dan bercekung-cekung, seperti dikeduk-keduk. Cekungan itu semakin lama semakin luas dan dalam. Tiba-tiba dari dalam cekungan tanah tersebut, menyembur air yang besar dan memancar ke berbagai penjuru. Dalam sekejap, cekungan itu sudah penuh dengan air dan ladang Kyai Pasir berubah wujud menjadi telaga. Kemudian, telaga ini oleh masyarakat setempat dinamakan Telaga Pasir karena terbentuk akibat ulah Ular Naga sebagai jelmaan dari Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Nusantara Bahasa Indonesia adalah kita hendaknya tidak mengambil sesuatu yang bukan milik kita, karena belum tentu barang itu membawa manfaat, bahkan mungkin kita akan menjadi celaka.