Cerita rakyat jaman dulu yang akan kami ceritakan adalah dongeng fabel yang berasal dari Yunani. Keduanya mengajarkan kita beberapa hal. Penasaran dengan apa isi pesan moral dari dua cerita anak ini? Yuk kita baca cerita binatang ini bersama-sama.
Cerita Rakyat Jaman Dulu : Jadilah Diri Sendiri (Yunani)
Seekor anak keledai dirawat dengan baik oleh majikannya. Ia tumbuh menjadi keledai yang sehat. Hal itu membuat dirinya menjadi sombong.
“Ayah, apakah aku sudah terlihat seperti kuda balap?” tanyanya kepada ayahnya.
“Tentu, kau terlihat gagah,” balas ayahnya.
Ayahnya tak mau membuat anaknya kecewa. Ia ingin agar anaknya percaya diri. Namun, hal itu justru membuat si anak keledai semakin sombong.
Saat bertemu dengan keledai lain, ia suka membicarakan kehebatannya. Ia ingin seperti kuda yang kuat dan gagah.
“Lihatlah, aku sudah seperti kuda balap, kan?” ucap anak keledai itu kepada temannya.
“Kau hanya seekor keledai, bukan kuda. Kita berbeda dengan kuda,” jawab temannya.
“Kata siapa? Coba lihatlah aku! Aku gagah dan sehat. Aku bisa menjadi kuda balap. Aku sanggup memikul beban berat seperti kuda,” ucap Keledai.
Temannya hanya diam. Ia tak mau berdebat dengan keledai yang ingin menjadi kuda. Bagaimanapun, keledai tetaplah keledai, bukan kuda.
Suatu hari, sang majikan membawa anak keledai itu ke pasar. Majikannya menaruh banyak barang di punggung anak keledai itu. Si anak keledai sangat bangga. Ia merasa menjadi seperti kuda. Ia tak mau menerima kenyataan bahwa dirinya hanyalah seekor keledai.
“Berat sekali beban ini. Majikanku pasti menganggapku seperti seekor kuda,” ucap anak keledai.
Majikannya lalu membawa keledai itu ke pasar. Pasar tersebut cukup jauh sehingga anak keledai jadi kelelahan. Bahkan, ia tak bisa beristirahat barang sejenak.
Keledai itu terus berjalan hingga sampailah ia di pasar. Majikannya menjual barang bawaan yang ditaruh di punggung keledai tersebut. Hal itu membuat beban keledai menjadi ringan. Namun, tetap saja keledai merasa kelelahan.
“Benar-benar hari yang berat,” dengus si anak keledai.
Setelah urusan selesai, sang majikan dan anak keledai pulang. Anak keledai itu sudah tak bersemangat. Sesampainya di rumah, ia menceritakan pengalamannya tersebut kepada ayahnya.
“Kita hanya seekor keledai, dan kita harus menerima itu,” nasihat sang Ayah.” Menjadi diri sendiri itu lebih baik daripada berusaha menjadi seperti yang lain,” ucap ayahnya.
Anak keledai itu merunduk malu. Rupanya kekuatannya tak sebesar kesombongannya. Kini ia pun mulai menerima bahwa dirinya adalah seekor keledai.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Jaman Dulu : Jadilah Diri Sendiri (Yunani) adalah jadilah diri sendiri. Galilah potensi yang ada pada dirimu semaksimal mungkin.
Cerita Rakyat Pendek : Nasihat Berharga (Yunani)
Seorang pedagang memiliki seekor keledai. Ia selalu merawat keledai itu dengan baik. Namun, sering kali keledai membuatnya jengkel. Keledai sangat malas. Ia tak mau membawa barang bawaan majikannya. Tetapi, sang majikan tetap sabar kepadanya.
Suatu hari, sang Majikan hendak pergi ke luar kota. Keledai ingin sekali ikut.
“Kau harus membawa barang bawaanku,” ucap majikannya. Keledai itu mengangguk setuju. Dengan ikut bersama majikannya, ia bisa melihat berbagai macam hal, seperti pemandangan alam yang indah, kota yang penuh dengan lampu warna-warni, dan sebagainya. Bayangan itu membuat Keledai tak sabar untuk segera pergi ke kota bersama majikannya.
Majikannya menata barang di atas tubuh keledai. Ia hanya membawa beberapa baju. Ia tak ingin keledai merasa kelelahan.
Pada pagi yang cerah, mereka berangkat ke kota. Jalan ke kota memang cukup jauh. Hal itu membuat keledai dan majikannya banyak menghabiskan waktu untuk istirahat.
“Setelah ini kita akan melewati banyak jurang dan tebing. Jadi kita harus berhati-hati,” nasihat majikannya.
Keledai sangat senang. Kalau nanti ia naik ke atas tebing, itu artinya ia bisa melihat banyak pemandangan yang menakjubkan dari atas sana. Ia benar-benar senang membayangkannya.
Namun, saat perjalanan dilanjutkan, semua tak seindah bayangan keledai. Ia harus melewati jalanan yang berliku dan naik. Hal itu membuatnya semakin lelah. Ia juga melihat jurang yang berbahaya di sana-sini.
Keledai mulai berpikir. Menurutnya, jika ia melewati jurang itu, pastilah akan lebih cepat sampai.
“Aku harus melepaskan diri dari majikanku. Ia sungguh bodoh,” pikir Keledai.
Keledai hendak melompat ke dalam jurang, tetapi majikannya buru-buru menggapai ekornya.
“Hei, kau bisa terjatuh.” seru majikannya.
Tetapi, Keledai tak menghiraukannya. Ia malah menggoyang-goyangkan tubuhnya agar majikannya melepaskannya. Alhasil, majikannya tak kuat lagi. Ia pun melepaskan ekor keledai itu.
Keledai pun jatuh ke jurang. Ia menimpa pohon, batu, dan masih banyak lagi. Tubuhnya jadi luka-luka. Andaikan ia mau mendengarkan nasihat majikannya, tentulah ia tidak akan mengalami kemalangan itu.
“Ternyata bukan majikanku yang bodoh,” ucap Keledai di dasar jurang. Kini ia hanya bisa menyesal. Ia tak bisa lagi bertemu dengan majikannya. Dia juga harus menjaga diri dari binatang buas di jurang dan hutan itu.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Pendek : Nasihat Berharga (Yunani) adalah Janganlah meremehkan orang lain.