Cerita Rakyat dari Bengkulu : Asal Mula Danau Tes

Cerita rakyat dari Bengkulu yang kakak ceritakan di hari libur ini mengisahkan asal mula salah satu danau yang paling indah di wilayah Bengkulu. Kisah ini menjadi cerita daerah Bengkulu yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Sebenarnya masih cukup banyak cerita legenda Bengkulu yang akan Kakak posting di blog kesayangan kita ini. Tunggu saja dan selamat berakhir pekan. Salam.

Kumpulan Cerita Rakyat dari Bengkulu : Legenda Asal Muasal Danau Tes

Cerita Rakyat dari Bengkulu Asal Mula Danau Tes

Pada jaman dahulu kala, ada seorang laki-laki sakti bernama si Lidah Pahit yang tinggal di Dusun Kutei Donok. la dipanggil si Lidah Pahit, karena apa yang diucapkannya selalu menjadi kenyataan. Meskipun demikian, si Lidah Pahit tidak pernah sembarangan mengucapkan sesuatu.

Si Lidah Pahit berniat membuka lahan baru di pinggir Sungai Air Ketahun untuk dijadikan ladang. la mendapat izin dari para tetangga dan ketua adat Kutei Donok. Setelah mempersiapkan semuanya, si Lidah Pahit mulai membuka lahan itu. la mencangkul tanah dan membuang tanah tersebut ke Sungai Air Ketahun.

Namun, banyaknya tanah cangkulan yang dibuang ke Sungai Air Ketahun membuat para tetangganya resah. Mereka khawatir, tanah tersebut dapat menyebabkan Sungai Air Ketahun tersumbat dan menyebabkan banjir. OIeh karena itu, mereka pun berunding untuk menghentikan kegiatan si Lidah Pahit. Seorang warga diutus untuk menemui si Lidah Pahit.

“Lidah Pahit, kami menyampaikan berita duka cita. Anakmu meninggal dunia. Pulanglah ke kampung halamanmu.”

Lidah Pahit tidak memercayai berita yang disampaikan oleh tetangganya tersebut. Namun, orang yang diutus untuk menyampaikan berita tersebut pulang dengan kecewa.

Keesokan harinya, diutuslah seorang tokoh masyarakat untuk menyampaikan berita yang sama kepada si Lidah Pahit. Namun, ia tetap tidak memercayainya.

Akhirnya, para sesepuh desa datang sendiri kepada si Lidah Pahit.

“Lidah Pahit, percayalah apa yang kami katakan adalah benar. Lebih baik kau pulang, karena anakmu meninggal dunia.”

Karena yang datang kepadanya adalah sesepuh desa, si Iidah Pahit pun memercayainya.

“Baiklah! Karena Bapak-Bapak yang datang menyampaikan berita ini, sekarang saya percaya bahwa anak saya telah meninggal. Saya akan pulang,” kata si Lidah Pahit. Mendengar ucapan itu, para sesepuh desa berpamitan pulang.

Setelah para sesepuh pergi, si Lidah Pahit baru menyadari kata-katanya tadi. Dalam hati, la tetap tidak percaya bahwa anaknya sudah meninggal. Namun, karena kata-katanya yang diucapkannya tadi, anaknya bisa benar- benar meninggal.

Lidah Pahit menyesali ucapannya. Kata-katanya sudah tak bisa ditarik lagi. ia melampiaskan kekesalannya dengan menghentakkan cangkulnya ke tanah dan membuang tanah cangkulan ke dalam Sungai Air Ketahun. Ketika ia kembali ke kampungnya, benar saja, anaknya sudah meninggal dunia.

Akhirnya, tanah cangkulan yang dibuang si Lidah Pahit menyumbat Sungai Air Ketahun dan membentuk sebuah danau besar yang kemudian dinamakan Danau Tes.

Danau Tes merupakan danau yang membentang di antara Dusun Kutei Donok, Bengkulu. Danau ini memiliki pemandangan alam yang indah.

Pesan moral dari cerita rakyat dari bengkulu ini adalah jangan muoah percaya oengan perkataan orang lain. Selidiki dulu kebenarannya.

Baca cerita rakyat bengkulu lainnya yang perbnah kakak posting sebelumnya yaitu Cerita Rakyat Bengkulu : Legenda Gajah Merik dan Kumpulan Kisah Legenda : Bujang Awang Tabuang

Daftar pustaka  https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Cerita_rakyat_Indonesia