Cerita Rakyat Asal Muasal Selandia Baru (Dengan Pesan Moral)

Cerita rakyat Selandia Baru ini menceritakan dongeng sejarah asal muasal dari Selandia Baru. Kalian mungkin sudah tahu bahwa Selandia Baru adalah salah satu tempat paling nyaman di dunia. Nah yuk sekarang kita baca salah satu cerita rakyat paling populer dari negara tersebut.

Cerita Rakyat Asal Mula Sejarah Selandia Baru

Di sebuah pulau di Polinesia, hidup seorang perempuan bernama Taranga.

Ia telah menikah.

Ia sangat bahagia karena dikaruniai empat anak laki-laki yang sehat dan kuat. Tak lama kemudian, Taranga melahirkan seorang anak laki-laki lagi.

Anak itu ia beri nama Maui.

Tapi, bukannya bahagia, Taranga justru merasa sangat sedih. Maui kurus dan lemah.

Sudah menjadi adat di sana, jika ada perempuan yang melahirkan bayi yang kurus, maka perempuan itu dan anaknya akan dibuang ke hutan.

Taranga menangis setiap malam, takut dia dan Maui ketahuan oleh penduduk di pulau itu.

Taranga mencari berbagai cara untuk menyelamatkan putra kecilnya itu.

Saat malam hari, Taranga membawa Maui ke tepi pantai.

Ia lalu menggantungkan sebuah kalung bertuliskan nama bayi itu ke leher Maui. Kemudian, ia menaruh Maui pada sebuah peti dan mendorongnya ke lautan.

Berhari-hari, Maui terapung-apung di lautan. Hingga suatu hari, seorang nelayan tanpa sengaja menemukan peti itu.

Setelah dibuka, nelayan itu terkejut karena di dalam peti ada seorang bayi. Di leher bayi itu ada kalung bentuliskan ‘Maui’.

Nelayan pun sangat senang. Ia lalu merawat Maui hingga Maui tumbuh dewasa dan menjadi lelaki yang kuat.

Nelayan itu mengajari semua hal yang ia bisa kepada Maui. Dia mengajarkan cara memancing yang benar, bahasa burung dan binatang, serta cara untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh orang lain.

Suatu hari, si nelayan tampak sedih. Maui pun bertanya, mengapa ia bersedih.

Si nelayan lalu menjelaskan asal usul Maui.

“Maui, putraku tersayang. Sudah saatnya kau pergi untuk hidup bersama keluargamu yang sebenarnya. Dengan berat hati, aku akan melepasmu kembali ke keluargamu,” kata nelayan balk hati itu.

Mendengar hal itu, Maui merasa sedih karena harus berpisah dengan nelayan itu. Tapi, ia juga senang karena akan bertemu dengan keluarga kandungnya.

Maui pun melakukan perjalanan untuk mencari keluarganya.

Setelah beberapa lama, Maui berhenti di sebuah kedai untuk melepas rasa lelahnya. Kebetulan, ibu Maui juga berada di kedai tersebut.

Tak sengaja, ibu Maui melihat kalung yang bertuliskan ‘Maui’ di leher Maui.

Ia pun langsung mengetahui bahwa anak tersebut adalah anak nya. Taranga bergegas menghampiri Maui, lalu memeluknya.

Mengetahui ia bertemu dengan ibu kandungnya, Maui tersenyum bahagia.

Malam ini adalah malam yang paling membahagiakan bagi Maui, Ya! Ia telah menemukan keluarganya, Taranga juga sangat gembira, karena tidak menyangka bisa bertemu dengan Maui. Apalagi, sekarang Maui sudah berubah menjadi anak yang kuat.

Taranga pun mencurahkan kasih sayangnya kepada Maui. Tanpa disadari, keempat saudara laki-laki Maui merasa tersisih dengan kehadiran Maui.

Mereka iri dengan kasih sayang ibu mereka untuk Maui.

“Kita harus mencari cara untuk membuat ibu berpikir bahwa Maui adalah anak yang malas, Besok pagi, kita pergi memancing sebelum Maui bangun. Dengan begitu, ibu bisa tahu bahwa kita adalah anak yang rajin,” ujar si sulung.

Adik-adiknya pun mengiyakan.

Maka, ketika fajar tiba, mereka berempat berangkat untuk memancing dengan menggunakan kano. Olala, betapa terkejutnya mereka ketika mendapati Maui sudah di dalam kano.

Mereka tidak tahu jika Maui bisa mengetahui apa yang orang lain pikirkan.

Ya! Maui sudah mengetahui rencana kakak-kakaknya.

Kakak-kakak Maui pun tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan sangat kesal, mereka terpaksa membawa serta Maui untuk memancing.

“Gagal sudah rencanaku,” batin si sulung.

Maui yang mengetahui apa yang dipikirkan kakaknya itu, hanya tersenyum.

Mereka berlima mulai memancing. Sudah berjam-jam mereka terombang-ambing di lautan, namun belum ada satu ikan pun yang mereka dapatkan.

“Dayung lebih jauh, aku akan menangkap ikan di sana,” kata Maui.

Kakak-kakaknya pun mulai mendayung.

Maui mulai mengikat mata kail ajaibnya di senar panjang. Dengan hati-hati, ia menjatuhkannya di samping kano.

Sudah agak lama, tapi belum ada ikan yang didapat oleh Maui. Kakak-kakaknya pun mengejeknya.

Tiba-tiba, Maui berteriak.

“Bantu aku menarik! Ada tarikan keras di senar ini!” seru Maui.

Kelima kakak beradik itu pun menarik senar bersama-sama. Tapi, senar itu terasa sangat berat. Mereka sangat senang. Mereka berpikir, nanti itu adalah ikan yang sangat besar.

Namun, dugaan mereka salah. Maui tidak menangkap seekor ikan pun. Ia justru malah memancing pulau.

Cerita Rakyat Asal Muasal Selandia Baru
Cerita Rakyat Asal Muasal Selandia Baru

Olala, pulau itu sangat indah dan menakjubkan.

Mereka berlima lalu mendarat di pulau tersebut. Keempat kakak Maui saling berebut, hingga akhirnya pulau tersebut terbelah menjadi dua.

Karena takut, keempat kakak Maui pergi dari pulau itu dengan menggunakan kano.

Sementara itu, Maui tinggal di pulau tersebut seorang diri.

Lama-kelamaan, pulau itu mulai ramai oleh penduduk yang berdatangan.

Sekarang, pulau itu terkenal dengan nama Selandia Baru.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Asal Muasal Selandia Baru  adalah

Bahagiakanlah selalu orangtuamu, dengan membuat mereka bangga denganmu.
Sayangilah keluargamu dan buat mereka bahagia. Jangan bertengkar dengan saudara, dan saling mengasihilah.

Kami merupakan kontributor di https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Cerita_rakyat_Indonesia serta merupakan pemilik dari https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat