Cerita pendek untuk anak TK yang kami ceritakan di malam hari ini semakin membuktikan bahwa negara Yunani merupakan salah satu pusat kebudayaan dunia. Banyak sekali dongeng pendek untuk anak penuh hikmah moral yang berasal dari negara Yunani. Kedua cerita dongeng anak TK ini sangat kami rekomendasikan untuk di ceritakan sebelum si kecil tidur. Selamat mendongeng.
Cerita Pendek Untuk Anak TK : Tipuan Kucing (Yunani)
Ada sekelompok tikus yang tinggal di salah satu rumah manusia. Di sana uga terdapat seekor kucing yang ganas. Kucing itu suka sekali membuat tipuan agar bisa menangkap tikus dengan mudah.
Suatu hari, kucing berpura-pura mati. Ia sengaja menggantungkan kedua kakinya di atas rak. Kepalanya menghadap ke bawah. Melihat hal itu, para tikus tak curiga. Mereka mengira kucing benar-benar telah mati.
“Mungkin dia telah berbuat kesalahan sehingga majikannya menggantungnya seperti itu,” ucap salah satu tikus.
“Kalau dia sudah mati, itu artinya kita aman. Tak ada lagi tikus di rumah ini,” balas tikus lainnya. Mereka pun bersorak senang.
Tikus-tikus itu mendekati kucing yang mereka pikir sudah mati. Kucing masih pura-pura diam. Para tikus lalu menari dengan senang. Mereka pikir mereka sudah menang.
Saat para tikus menari, kucing langsung melompat. Hap! Beberapa tikus berhasil ia tangkap. Semua tikus pun lari berhamburan.
“Rupanya itu tipuan kucing,” seru salah satu tikus.
Beberapa hari setelah kejadian itu, para tikus lebih berhati-hati. Mereka takut kucing akan memperdaya mereka lagi. Kucing tak kehabisan akal. Ia selalu saja memiliki ide untuk mengelabui tikus.
Hari ini, kucing menggulingkan tubuhnya ke tepung. Kemudian ia berdiam diri di atas gumpalan tepung itu. Kucing pun jadi tampak seperti adonan kue.
Tikus keluar dari sarangnya. Merasa aman, mereka pun mengendap-endap ke arah dapur. Mereka melihat adonan kue.
“Sepertinya adonan kue itu enak. Bagaimana kalau kita mengambilnya?” tanya tikus yang paling kecil.
“Sebentar, Jangan terburu-buru.” ucap salah seekor tikus tua yang sudah tak berekor. Ekornya terputus saat melarikan diri dari kucing.
Tikus tua itu memperhatikan gumpalan tepung tersebut. Ia merasa ada yang aneh. Gumpalan itu seperti ada matanya. Ya, kucing memang melumuri tubuhnya dengan tepung. Namun, matanya masih tampak berkedip.
“Jangan ke sana, itu adalah tipuan kucing! Kalian harus selalu berhati-hati,” seru tikus tua.
“Bagaimana kau tahu bahwa itu adalah tipuan kucing?”tanya salah satu tikus.
“Lihatlah tepung itu baik-baik. Ada mata yang berkedip di sana. Itu adalah mata kucing,” balas tikus tua.
Tikus lain bersyukur. Untung saja tikus tua waspada dan berhati-hati. Kalau saja tadi mereka ceroboh, mungkin kucing sudah menangkap mereka.
“Jangan sampai kita tertipu lagi,” ucap tikus tua.
Pesan moral dari Cerita Pendek Untuk Anak TK : Tipuan Kucing (Yunani) adalah jangan sampai terjatuh ke dalam lubang yang soma. Belajarlah dari pengalaman yang sebelumnya
Cerita Anak Tk Bergambar : Rubah Dan Kucing Yunani
Rubah dan kucing adalah sahabat dekat. Mereka sering melakukan hal bersama-sama. Bermain bersama, mencari makan pun bersama. Rubah mencari makan berupa ayam-ayam yang gemuk. Sedangkan kucing memburu tikus yang gesit.
Meskipun mereka selalu bersama, namun tak jarang mereka bertengkar. Mereka selalu merasa hebat.Tak ada yang mau mengalah.
“Ide-ideku lebih cemerlang dibanding idemu,” ucap Rubah.
“Caraku memburu juga lebih gesit dibandingkan caramu. Aku memiliki banyak cara untuk menangkap ayam, sedangkan kamu hanya memiliki satu cara untuk menangkap tikus. Jadi, sudah jelas akulah yang terbaik di sini,” lanjut Rubah.
Mendengar hal itu, kucing pun menjadi marah. Terang saja, sebab selama ini ia berhasil memburu banyak tikus dengan caranya. Bahkan saat rubah berhasil menangkap seekor ayam, kucing bisa menangkap dua ekor tikus.
“Kau memang memiliki banyak cara berburu. Tetapi, satu cara yang aku miliki lebih baik dibandingkan caramu yang begitu banyak,” balas kucing, tak mau kalah.
Mereka terus saja berdebat. Hingga mereka mendengar terompet penghuni hutan berbunyi. Itu artinya ada pemburu dan anjingnya yang sedang berburu.
“Kita harus mencari cara untuk menyelamatkan diri. Pemburu dan anjingnya sedang menuju kemari,” ucap rubah.
Kucing segera naik ke atas pohon, sementara rubah bingung mau berlari ke arah mana.
“Inilah caraku ketika menghadapi bahaya. Meskipun kau punya banyak cara, tapi kau malah bingung mau menggunakan cara yang mana. Kalau kau bingung seperti itu, kau bisa tertangkap,” ucap kucing.
Benar apa yang dikatakan kucing. Rubah tak bisa menentukan apa yang harus ia lakukan.
Terlalu banyak cara di dalam pikirannya.
Saat anjing pemburu mulai mendekat, rubah baru berlari. Ia masuk ke dalam sebuah lubang. Alhasil, anjing yang melihatnya pun berhasil menangkapnya.
Rubah menyesal tak bisa berpikir dengan cepat. Ia terlalu lama menentukan cara terbaik yang bisa ia lakukan.
Sementara itu, kucing bisa selamat dari pemburu dan anjingnya. Sebenarnya kucing merasa kasihan dengan rubah. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa saat pemburu membawa rubah.
Pesan moral dari dongeng anak pendek adalah dalam keadaan tertentu, jangan terlalu lama berpikir, tetapi cepatlah bertindak.
Jangan lupa untuk follow kami di facebook dan youtube dengan mengklik link dibawah ini yah.