Cerita nusantara singkat yang ada di blog ini berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Sebagian merupakan dongeng fabel sedangkan sebagian lainnya adalah legenda Indonesia yang diceritakan secara turun temurun. Pada malam hari ini kembali kami posting dua cerita rakyat yang singkat dan menarik untuk adik-adik semua. Selamat membaca.
Cerita Nusantara Singkat : Lebih Baik Jujur
Burung Gagak sedang berlatih bernyanyi. Ia ingin suaranya merdu.
Ya! Suara Burung Gagak tidak terlalu bagus, malah terdengar sumbang.
Tapi, Burung Gagak tak pernah menyerah.
Setiap hari, ia melatih suaranya.
Hal itu membuat para penghuni hutan merasa iba.
“Sudahlah, Gagak. Jangan memaksakan diri,” ujar Kerbau, merasa kasihan kepada Burung Gagak.
“Aku harus terus berusaha,” jawab Burung Gagak.
Setiap hari, Burung Gagak berlatih tanpa mengenal lelah.
Hal itu membuat teman-temannya ingin membantu.
“Kasihan, Gagak. Kita bantu saja dia,” usul Kerbau.
“Bagaimana caranya?” tanya Gajah.
Semua teman Burung Gagak pun merasa bingung.
Suatu sore, burung gagak berlatih seorang diri.
Ia bernyanyi dengan sangat sungguh-sungguh.
Kerbau dan binatang lain datang menghampiri burung gagak.
Saat si gagak berhenti bernyanyi semua binatang disana bertepuk tangan.
“Wah suaramu merdu sekali.” ucap kerbau.
Binatang lain menyetujui ucapan Kerbau. Mendengar hal itu, Burung Gagak merasa sangat senang.
Ternyata, usahanya selama ini tidak sia-sia.
“Aku akan bernyanyi di hadapan raja,” celetuk Burung Gagak tiba-tiba.
Tentu saja, semua binatang kaget. Mereka tak menyangka jika Burung Gagak akan berpikiran seperti itu.
Belum sempat mereka mencegah, Burung Gagak sudah terbang menemui raja.
Semua binatang pun mengejarnya dengan panik.
Sesampainya di hadapan raja, Burung Gagak dengan percaya diri mengatakan ingin bernyanyi.
Raja pun sangat senang, karena ia paling suka mendengar nyanyian burung.
Burung Gagak mulai bernyanyi. Pada suara pertama, Raja terlihat tidak senang.
Olala, raja bahkan menutup telinganya.
“Apa yang salah dengan suaraku?” pikir gagak. Namun gagak tetap menyelesaikan nyanyiannya.
Setelah selesai menyanyi, raja mengatakan yang sebenarnya.
“Sesungguhnya suaramu sangat bagus, Gagak. Kau hanya kurang berlatih. Berlatihlah lebih giat lagi, agar mempunyai suara yang lebih merdu,” jelas raja.
Seketika Burung Gagak menjadi sedih. Namun, ia sedih bukan karena nasihat raja.
Ia sedih karena teman-temannya telah membohonginya, dengan mengatakan bahwa suaranya bagus.
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari sebuah kebohongan.
Apalagi dibohongi oleh teman-teman kita sendiri yang sangat kita percayai.
Pesan moral yang dapat dipetik dari Cerita Nusantara Singkat ini adalah
Kawan, lebih baik berkata jujur meskipun itu menyakitkan, daripada berbohong.
Karena kebohongan pada akhirnya akan terungkap dan malah menjadi menyakiti.
Ringkasan Cerita Rakyat Pendek : Putri Cermin
Dahulu kala, hidup seorang putri.
Putri ini sangat cantik, tapi ia tidak percaya diri.
Di kamarnya, terdapat cermin yang sangat besar.
Setiap hari, ketika baru bangun dari tidur, putri itu selalu bercermin.
“Wahai, cermin. Apakah aku cantik?” tanya sang putri kepada cermin.
Namun, cermin tidak menjawab.
Sang putri mengira bahwa cermin menganggapnya tidak cantik.
Putri yang merasa tidak percaya diri pun akhirnya hanya mengurung diri di kamar.
Sebenarnya, sang putri ingin keluar dari kamarnya dan berjalan-jalan di istana.
Tapi, ia masih menunggu jawaban cermin.
Ia ingin cermin mengatakan bahwa ia adalah putri yang cantik, jika cermin sudah menjawab pertanyaannya, mungkin ia akan lebih percaya diri.
Suatu pagi, seorang pekerja istana membersihkan kamar sang putri.
Pekerja istana itu penasaran, kenapa sang putri enggan keluar kamar.
Ia pun memberanikan diri bertanya.
“Mengapa tuan putri tidak pernah keluar kamar? apakah tidak bosan terus-menerus berada di dalam kamar?” tanya pekerja istana.
“Aku malu keluar kamar,” jawab sang putri.
“Apa yang membuatmu malu, Putri?” tanya pekerja istana lagi.
“Aku malu dengan wajahku. Setiap kali aku bertanya kepada cermin, ‘Apakah aku cantik?’, cermin tak pernah mau menjawab. Pasti aku tak cantik, tidak seperti putri-putri lainnya,” jelas sang putri.
Olala, rupanya itu yang ditakutkan oleh putri.
Pekerja istana pun merencanakan sesuatu.
Suatu malam, seorang kurcaci datang ke kamar sang putri.
Pekerja istana sengaja menyuruh kurcaci yang bertubuh kecil untuk bersembunyi di dalam cermin.
Kurcaci itu ditugaskan untuk menjawab pertanyaan sang putri pada pagi hari.
“Wahat, cermin. Apakah pagi ini aku sudah cantik?” tanya sang putri keesokan harinya.
Ia terlihat tak bersemangat. Ia tahu, cermin tak akan menjawabnya.
“Tidak ada yang menandingi kecantikanmu Putri, asalkan kau selalu berbuat baik,” jawab si kurcaci di balik cermin.
Tentu saja, putri tidak mengetahui kurcaci bersembunyi di balik cerminnya.
Ia mengira, cermin yang menjawab pertanyaannya.
Sang putri pun merasa sangat senang.
Ia langsung keluar kamar, dan mulai berbuat baik kepada siapa pun.
Ia melaksanakan pesan cermin, agar ia selalu terlihat cantik.
Sejak saat itu, sang putri tak pernah mengurung diri lagi di kamar.
Pesan moral dari dongeng cerita pendek ini adalah cantik itu bukan dilihat dari fisik, melainkan dari hati dan perbuatan kita.
Baca juga cerita rakyat yang pendek dan mudah dihafal milik kami lainnya yaitu
Dan jangan lupa ikuti kami di facebook yah http://facebook.com/dongeng-cerita-rakyat/