Cerita Nabi Ayub, Belajar Sabar dari Dongeng Para Nabi

Bagi umat beragama Islam, selain harus beriman terhadap Allah juga harus beriman terhadap malaikat dan nabi yang menjadi utusan Allah di dunia. Islam mengenal setidaknya ada 25 nabi dan rasul salah satunya yang perlu dikenal adalah cerita Nabi Ayub.

Cerita nabi Ayub ini sangat menarik karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita sang nabi tersebut. Salah satu pelajaran yang bisa didapatkan adalah terkait dengan sabar dalam menghadapi ujian yang Allah berikan.

Seperti apa kisahnya?

Cerita Nabi Ayub dan Pesan Moralnya

Ujian yang dirasakan oleh Nabi Ayub dimulai ketika beliau berusia 51 tahun. Pada saat itu ujian pertama muncul. Allah berikan kulit nabi Ayub penyakit yang menyebabkan keluar nanah dari kulit tersebut dan termasuk sebuah penyakit yang sangat menular.

cerita Nabi Ayub

Berita terkait kondisi kesehatan sang pendakwah pun tersebar ke seluruh penjuru negeri hingga membuat sang nabi tidak boleh mendakwah atau bepergian lagi. Kemudian selanjutnya, cobaan kembali datang lewat rumah yang ditinggali nabi Ayub yang tertimpa gempa hingga ke-12 anaknya meninggal ditempat.

Tak sampai disitu, setelahnya Allah kembali mendatangkan hama dan badai yang membuat hewan ternak nabi seketika mati. Pun begitu dengan kondisi kebunnya hancur yang membuatnya gagal panen dan merugi dalam jumlah besar.

Hanya dalam waktu singkat, Nabi Ayub yang sebelumnya diberikan banyak kenikmatan seketika kehidupannya berubah 180 derajad. Bahkan sang Nabi pun harus pindah dari rumahnya karena roboh terkena gempa.

Sang Nabi akhirnya pergi ke pinggiran negeri yang jauh dari orang – orang karena semua orang takut dengan penyakit yang diderita. Cobaan yang Nabi Ayub terima tidaklah singkat. Beliau diuji selama 18 tahun dengan penyakit dan kemiskinan tersebut.

Namun sang nabi yang sangat cinta dengan Allah tidak pernah mengeluh dan menyerah. Beliau tetap bersabar dan bersyukur hingga di tahun ke-18, sang istri bertanya kepada sang Nabi.

“Wahai Nabi Allah, sudah 18 tahun engkau sakit dan tidak berdakwah. Bagaimana jika engkau memohon kepada Allah SWT untuk disembuhkan saja. Cukup kesembuhan engkau dapatkan dan kemudian engkau bisa kembali berdakwah”, ungkap sang istri.

Kemudian Nabi menjawab,

“Wahai istriku, maafkan aku. Aku masih belum sanggup untuk berdoa. Aku malu kepada Allah SWT. Coba ingat kembali berapa lama dulu Allah memberikan kita nikmat yang tidak pernah habis?”

Sang istri menjawab, “20 tahun”

“Masih lebih banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita dibandingkan sakit yang diberikan kepadaku saat ini. Untuk itu, aku masih malu untuk meminta kesembuhan kepada Allah SWT”.

Hingga akhirnya pada tahun ke-20, Nabi Ayub As memutuskan berdoa dengan bahasa yang sangat santun kepada Allah SWT.

“Wahai Tuhanku, sang pencipta, sang pemilikku, sesungguhnya aku sedang ditimpa penyakit dan Engkaulah Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang”.

Setelah sang nabi berdoa, Muncul ayat yang tercantum dalam Q.S Shad : 44, “Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik – baik hamba. Sungguh, dia adalah orang yang sangat taat (kepada Allah)”

Setelah berdoa, pada usia yang ke-71 tahun, Allah SWT memerintahkan Nabi Ayub untuk menghentakkan kakinya ke tanah. Dari sana kemudian muncul mata air yang kemudian diperintahkan oleh Allah agar Nabi Ayub mandi dengan menggunakan mata air tersebut.

Setelah mandi dengan air tersebut, Nabi Ayub mendapati tubuhnya sembuh dan bahkan fisiknya jadi lebih fit seperti 20 tahun yang lalu. Allah pun mengirimkan berita kepada masyarakat di negeri tersebut bahwa Nabi Ayub As sudah sembuh dari sakitnya.

Keesokan harinya, masyarakat di negeri tersebut pun datang ke kediaman Nabi Ayub sembari membawa hadiah. Saking banyaknya hadiah yang diberikan hingga membuat rumah nabi Ayub penuh dengan hadiah dan membuat kekayaannya meningkat dua kali lipat dibandingkan 20 tahun lalu sebelum dirinya bangkrut.

Setelah itu tak berapa lama istri Nabi Ayub hamil dan setiap tahunnya semenjak kelahiran anak pertamanya, istri nabi Ayub memiliki 24 orang anak laki – laki yang lahir kembar hingga sempurnalah Bahagia Nabi Ayub dan keluarganya.

Selain kisah nabi Ayub, masih banyak kisah para nabi lain yang bisa diambil hikmahnya. Di antaranya adalah kisah Nabi Nuh dan Nabi Adam As.

Untuk kisah Nabi Nuh As, Baca : Cerita Nabi Nuh as dan Banjir Besar yang Melanda Bumi

Untuk kisah Nabi Adam As, Baca : Kisah Cerita Nabi Adam dan Siti Hawa Lengkap

Pesan moral cerita Nabi Ayub

Dari cerita di atas, kitab isa belajar banyak hal utamanya terkait dengan pelajaran sabar. Sebagai seorang manusia pasti akan diuji oleh Allah SWT.

Namun sebagai manusia tidak boleh menyerah. Harus pasrah, berserah namun tidak lupa berusaha dan berdoa. Nabi Ayub meski diuji dengan kesakitan yang luar biasa, ujian dunia yang datang dari anak dan hartanya yang habis namun tetap sabar hingga akhirnya Allah memberi pertolongan.

Pasti Allah SWT Tuhan semesta alam akan memberikan pertolongan dari arah tak disangka – sangka asal hambanya bersabar dan tidak menyerah dengan apapun jenis ujian yang diberikan. Setiap manusia yang hidup pasti akan mendapatkan ujian besar atau kecil setelah banyak kenikmatan yang sudah dihadirkan.

Demikian sedikit informasi terkait cerita nabi Ayub dan pesan moralnya. Semoga menjadi kisah yang menginspirasi.