Cerita hewan lucu yang kakak ceritakan pagi hari ini bercerita tentang kebiasaan buruk dari monyet dan kelinci. Mereka sama-sama mencoba menghilangkan kebiasaan buruknya masing-masing. Namun yang terjadi justru membuat kita tersenyum. Cerita hewan lucu monyet dan kelinci mengisahkan tentang persahabatan, berbeda dengan cerita fabel sebelumnya yaitu Dongeng Hewan : Burung Cerdik dan Kucing Licik. Bagaimana kisah hewan lucu ini? Yuk kita ikuti kisahnya bersama-sama.
Cerita Hewan Lucu : Kebiasaan Buruk Monyet dan Kelinci
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakkan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
Akhirnya Monyet berkata. ‘’ Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?’’ kata Monyet
‘’ Menghentikan apa ?’’ Tanya kelinci
‘’ Berhenti mengendus udara, menggerakan hidung, dan menggeraka kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?’’
‘’ Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepala mu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!’’
‘’ Yah. Saya tidak harus menggaruk. Saya tidak dapat menghentikan menggaruk setiap kali saya mau.’’ Kata monyet
‘’ Yah. Saya juga tidak harus mengendus, menggerakan hidung dan menggerakakn kuping saya.’’ Kata kelinci’’
Kemudian Monyet menantang Kelinci dalam suatu pertandingan. ‘’ Kita lihat saja. Saya tidak akan menggaruk sepanjang hari, jika kamu juga tidak mengendus, menggerakan hidung, dan menggerakan kupingmu sepanjang hari. Sekarang masih pagi. Jika kita dapat diam sepanjang hari hingga matahari terbenam. Pasti kita dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’
Sejak saat itu Monyet dan Kelinci duduk diam. Monyet tidak bergerak sama sekali. Tetapi kulitnya sangat gatal. Ia ingin menggaruk rambut di dagunya. Lengan kiri dan kanannya sangat gatal, tetapi Monyet tetap diam.
Kelinci juga tidak bergerak sama sekali, tetapi Kelinci ingin sekali mengendus udara. Menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari satu sisi ke sisi yang lain. Kelinci pun duduk diam.
Akhirnya Kelinci berkata. ‘’ Monyet. Saya punya aide. Kita akan duduk diam disini sangat lama. Saya mulai bosan. Mari kita bercerita untuk menghabiskan waktu.’’
‘’ Ide yang sangat bagus. Mengapa kamu tidak bercerita terlebih dahulu.
Kelinci mulai bercerita. ‘’ Kemarin, ketik saya akan datang ke tepi sungai menemuimu, saya pikir saya mencium bau Singa di balik rumput. Oleh karena itu, saya mengendus udara, tetapi Singa tidak ada disana. Untuk memastikannya, saya menggerakan hidung saya beberapa kali, tetapi tidak ada Singa disana, kemudian saya menggerakan kuping saya untuk mendengarkan, tetapi tidak ada Singa di sana. Saya baru yakin, bahwa tidak ada bahaya di sana. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke tepi sungai untuk menemuimu, temanku.’’
Monyet, memperhatikan Kelinci yang bercerita dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan telinganya.
Monyet berkata. ‘’ kemarin, dalam perjalanan saya ke tepi sungai untuk menemuimu, saya berpapasan dengan beberapa anak-anak. Salah satu anak melemparkan kelapa dan mengenai kepala saya, tepat di sini. Anak laki-laki melemparkan batok kelapa dan tepat mengenai dagu saya, dan dua anak perempuan melempar batok kelapa dan mengenai tangan kanan dan kiri saya. Kemudian saya lari secepat mungkin ke tepi sungai dan bertemu denganmu, sahabatku.’’
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang di lakukan Kelinci.
‘’ Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita.’’ Kata kelinci
‘’ Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita.’’ Kata monyet
‘’ Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’ Kata Kelinci sambil mengendus, menggerakan hidungnya dan menggerakan telinganya.’’
‘’ Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’ Kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
Pesan moral dari Cerita Hewan Lucu : Fabel Monyet dan Kelinci adalah setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita hendaknya dapat menerima kekurangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak
baca kisah menariklainnya pada posting kakak sebelumnya yaitu Cerita Tentang Hewan Dengan Pesan Moral (Fabel) dan 3 Cerita Rakyat Fabel Nusantara Tebaru
Habis dibacain cerita ini si abang lngsng tidur..
Wah kami ikut senang. Menceritakan dongeng dengan pesan moral yang baik, sangat bagus untuk anak. Kami tunggu kunjungan kembali. Salam